Langsung ke konten utama

Bukan Perampok

Munggahan Puasa Ramadan 2018

Keceriaan Munggahan

Ahad lalu (14/5/18) dua hari menjelang masuknya bulan Ramadan dalam kalender Hijriyah. Tradisi munggahan selalu dilakukan oleh orang-orang yang sempat menjalankan tradisi itu baik pemuda maupun orang tua. Sebelumnya saya jelaskan bahwa Munggahan adalah tradisi makan-makan bersama teman, saudara maupun yang lainnya menjelang masuknya bulan Ramadan, biasanya dirayakan tiga atau sehari sebelum puasa ramadan. 

Berbagai tradisi munggahan ini bukan hanya sekedar makan-makan belaka tapi juga di-isi dengan berbagai kegiatan seperti traveling atau berkunjung ke tempat sahabat atau saudara yang bersedia menjadi tempat makan-makan. Ada juga tradisi munggahan yang sangat sakral seperti menggelar acara budaya keagamaan mandi di sungai, masak bersama untuk sebuah kenduri dan lainnya.

Acara Makan-makan

Ahad lalu, Kami ber-duabelas mengadakan munggahan dengan tuan rumah Zaenal Mustofa di Ciparakan. Sang tuan rumah seperti ingin berbagi rezeki dengan membagi dua ekor ayam peliharaannya untuk dijadikan tumbal munggahan. Di acara itu saya sama sekali tidak berkonstribusi hanya membawa kamera saja sebagai penghiburan. Maklumlah saya agak ngeri kalau disuruh mengolah ayam dari mulai menyembelih hingga proses penyatan daging. Gila rasanya!!!.

Rencana acara dilaksanakan di Curug Tujuh yang berlokasi tepat di gunung belakang rumah Zaenal ini. Cukup berjalan sekitar satu jam saja melewati hutan jati, hutan lindung dan aliran sungai yang masih satu jalur dengan curug tersebut.

Sebelum Masuk Hutan

Keduabelas orang tersebut beberapa ada yang kenal, selebihnya tidak. Kali ini saya tidak banyak cerita karena tidak ada kejadian istimewa atau lainnya. Maklum kondisi kesehatan agak kurang bagus sehingga terdiam saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Istilah-istilah Anak dalam Keluarga Jawa

1. Ontang-anting: anak laki-laki/perempuan tanpa saudara (semata wayang). 2. Uger-uger lawang: dua bersaudara anak laki-laki. 3. Kembang sepasang: dua bersaudara anak perempuan. 4. Kendhana-kendhini: dua anak bersaudara, laki-laki yang tua, perempuan yang muda. 5. Kendhini-kandana: dua anak bersaudara, perempuan yang tua, laki-laki yang muda. 6. Pandhawa: Kelima anak berjenis kelamin laki-laki semua. 7. Ngayoni: Kelima anak berjenis kelamin perempuan semua. 8. Madangka: Lima anak bersaudara, empat orang lelaki dan satu perempuan. 9. Apil-apil: lima bersaudara, empat orang lelaki dan satu perempuan. Sumber Serat Centhini II - UGM Press.  

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok . Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia , Gunung Agung , lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit ( Kepo Buku ) dengan pembawa acara Bang Rame , Steven dan Mas Toto . Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumn...