Langsung ke konten utama

Bukan Perampok

Cara Sederhana Membuat Sambel Bajak Khas Jawa Timur

Bagi yang suka sambel khas Nusantara berikut resep mantep untuk membuat sambel khas dari Jawa Timur ini.

Penggorengan Bahan Sambal Bajak

Bahan Untuk Satu Porsi

Bawang merah 3 siung
Bawang putih 2 siung
Cabe rawit 6-7 buah
Garam dapur secukupnya
Asam Jawa 2-4 biji
Lengkuas (Laos) 3-5 Cm atau satu jempol
Daun salam 2 lembar
Minyak goreng 4-5 sendok makan
Tomat 1 buah
Sereh 1-2 ruas
Terasi 1 dadu atau sejempol

Cara Pembuatan
Cabe rawit dipotek biar tidak meledak saat digoreng/ditumis, geprek batang sereh dan lengkuas. Potong dan buang isi tomat, tidak dibuang tidak mengapa asal dipotong saja biar tidak meledak.

Panaskan minyak goreng hingga siap untuk menumis, masukkan bawang putih, bawang merah, sereh, daun salam, tomat, dan cabe rawit. Tumis hingga layu atau harum dan tiriskan.

Proses Pengulekan Bahan

Bakar terasi sampai harumnya keluar.
Asam jawa dimasukkan ke air dan peras hingga sari asam jawa menyatu dengan air. Jumlah air sekitar 10 ml.

Siapkan cobek, jika tidak ada bisa menggunakan pelumat (blender). Masukkan semua bahan yang akan diulek, sambil diulek masukkan air asam jawa sedikit demi sedikit. Tambahkan juga garam saat proses pengulekan. Ulek sampai benar-benar halus.

Sambal sudah jadi dan nikmati dengan ayam goreng atau ikan bakar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Istilah-istilah Anak dalam Keluarga Jawa

1. Ontang-anting: anak laki-laki/perempuan tanpa saudara (semata wayang). 2. Uger-uger lawang: dua bersaudara anak laki-laki. 3. Kembang sepasang: dua bersaudara anak perempuan. 4. Kendhana-kendhini: dua anak bersaudara, laki-laki yang tua, perempuan yang muda. 5. Kendhini-kandana: dua anak bersaudara, perempuan yang tua, laki-laki yang muda. 6. Pandhawa: Kelima anak berjenis kelamin laki-laki semua. 7. Ngayoni: Kelima anak berjenis kelamin perempuan semua. 8. Madangka: Lima anak bersaudara, empat orang lelaki dan satu perempuan. 9. Apil-apil: lima bersaudara, empat orang lelaki dan satu perempuan. Sumber Serat Centhini II - UGM Press.  

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok . Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia , Gunung Agung , lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit ( Kepo Buku ) dengan pembawa acara Bang Rame , Steven dan Mas Toto . Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumn...