Langsung ke konten utama

Bukan Perampok

Kalender Voice of America 2021 Seksi Bahasa Indonesia

Setelah banyaknya pendengar senior yang mengunggah foto kalender 2021 dari VOA Indonesia, rasanya semakin iri untuk mendapatkannya. Ah masa saya tidak mendapatkannya padahal aku pendengar setia, ah aku terlalu percaya diri. Dan akhirnya setelah rasa iri yang memuncak akhirnya saya mendapatkan kalender VOA versi Indonesia.

Biasanya VOA membuat dua kalender: kalender dalam bentuk seperti majalah dengan sistem hari nasional Amerika Serikat dan satu kalender yang dikeluarkan oleh VOA Indonesia, tentunya dengan sistem hari nasional Amerika Serikat dan Indonesia. Kalender VOA Indonesia lebih sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga, kenapa? Kalender VOA Indonesia berbahasa Indonesia dan juga memuat hari libur nasional Indonesia. Keluargaku tidak semuanya paham bahasa Inggris, jadi kalender ini sangat bermanfaat sekali. 

Warna biru menjadi latar belakang kalender VOA Indonesia disertai foto tentang media, jurnalistik dan lambang VOA. Nah di halaman kedua ada tulisan yang menceritakan tentang tema kalender tahun ini, bunyinya seperti ini: "Seiiring merebaknya pandemi Covid-19 di AS, VOA mewajibkan sebagian besar personil bekerja dari rumah sejak pertengahan Maret 2020. Kebijakan yang sama berlaku bagi VOA Indonesia baik personil di Washington DC., New York maupun di Jakarta" Selanjutnya bisa dilihat di foto ya.

VOA seperti instansi lainnya melakukan protokol kesehatan pada saat pandemi ini, walaupun harus bersiaran terus menerus VOA selalu memberikan berita yang terbaru bagi para pendengar di Indonesia dan dunia. Tema kalender kali ini yakni kegiatan broadcasting para kru VOA Indonesia yang dibuat di rumah masing-masing.

VOA Indonesia terdiri dari berbagai bidang mulai dari radio, televisi dan internet. Jadi foto yang terdapat di kalender juga terdiri dari semu bagian devisi. Nah karena saya pendengar radionya, maka yang saya kenal di sini ada: Cak Supriono (bulan Maret); Lea Johanes (bulan Juli); dan Ibu Puspita Sariwati (bulan Oktober).

Bagian akhir kalender berupa kalender 2022 dalam satu lembar dengan isian 12 bulan, tanpa keterangan apapun hanya nama-nama hari dan bulan saja. Begitu kira-kira kalender VOA Indonesia tahun ini. Semoga postingan ini akan membawa kenangan bagi anda 20-50 tahun ke depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Istilah-istilah Anak dalam Keluarga Jawa

1. Ontang-anting: anak laki-laki/perempuan tanpa saudara (semata wayang). 2. Uger-uger lawang: dua bersaudara anak laki-laki. 3. Kembang sepasang: dua bersaudara anak perempuan. 4. Kendhana-kendhini: dua anak bersaudara, laki-laki yang tua, perempuan yang muda. 5. Kendhini-kandana: dua anak bersaudara, perempuan yang tua, laki-laki yang muda. 6. Pandhawa: Kelima anak berjenis kelamin laki-laki semua. 7. Ngayoni: Kelima anak berjenis kelamin perempuan semua. 8. Madangka: Lima anak bersaudara, empat orang lelaki dan satu perempuan. 9. Apil-apil: lima bersaudara, empat orang lelaki dan satu perempuan. Sumber Serat Centhini II - UGM Press.  

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok . Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia , Gunung Agung , lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit ( Kepo Buku ) dengan pembawa acara Bang Rame , Steven dan Mas Toto . Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumn...