Satu setengah bulan yang lalu kembali menjadi honorer dengan niatan membantu perekonomian keluarga di tengah pandemi. Berapapun duitnya saya terima untuk meringankan risakan ekonomi akibat pandemi ini. Menjadi pekerja ada beberapa titik kehidupan, mulai dari titik ngenes, seneng, datar dan bosan. Aku pun begitu, terlebih saat menemukan fakta penghasilan dan juga tuntutan hidup yang selalu melibatkan ekonomi. Hari ini saya menulis untuk diri saya sendiri dan sebagai cerita bagiamana kehidupan pekerjaan seorang honorer. Kukus sebagai ahli madya dalam bidang keperawatan dengan segala nominal tercurah dan predikat yang baik, semua itu katanya mempunyai nilai jual yang baik. Saya yakini demikian di suatu sudut lain, namun sayang di sudut ini kami kalah dan menjadi golongan yang nasibnya mengerikan. Biar tidak disangka ngadi-ngadi mari kita hitung seperti apa keringat yang keluar dan uang yang diterima. Ini adalah hitungan saya yang berdomisili dengan rumah keluarga, tak jauh dari tempa...