Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Sayembara Foto RLCI X RTISI

Menjadi pendengar radio adalah yang sangat lumrah di dunia ini, semua orang bisa menjadi pendengar radio. Ada jenis gelombang radio yang cukup unik untuk didengarkan yakni radio gelombang pendek, dalam bahasa Inggris disebut Short Wave, disingkat SW. Gelombang radio memang mempunyai beberapa jenis gelombang diantaranya SW, gelombang ini mempunyai keistimewaan tersendiri yakni jangkaunnya tak terkira. Bayangkan saja stasiun radio di Kanada sementara pendengarnya di ujung selatan Australia. Begitulah keistimewaan dari gelombang pendek. Ssst jangan salah imajinasi, untuk kualitas penerimaan gelombang pendek mempunyai segudang kekurangan diantaranya signal yang naik turun, gangguan suara berisik bahkan bertabrakan dengan stasiun radio lainnya.  Stasiun radio SW yang paling terkenal di dunia salah satunya BBC, VOA, NHK, ABC dan stasiun radio yang lainnya. Namun sayang diantaranya stasiun tersebut sudah menjadi mendiang, sebagian masih berlanjut hanya berganti saluran menjadi stasiun

Filsafat Jawa: Gunungan Wayang

Kayon Blumbangan Aku kadang merasa malu karena kehilangan kejawaanku sendiri, malang nasib terlahir di lingkungan yang boleh disebut 'pranakan jawa' di tanah Parahyangan. Mutlak sudah kejawaanku hilang sejak mula diciptakan dan membentuk 'neo-jawa' dengan segenap budaya campur antara Jawa Banyumasan dengan Sunda Parahyangan. Namun begitu saya merasa diberkati dengan segala keutamaan dari sebuah hasil campuran itu. Pranakan jawa bisa saja lupa akan tanah leluhurnya jika sudah menjadi bagian yang lain, tapi tentunya setiap pranakan jawa ingin mengetahui seperti apa budaya totok kejawaanya baik dari segi bahasa, adat budaya maupun hal yang bersifat keagamaan. Sudah barang tentu budaya jawa dengan penuh simbol-simbol kehidupan mengantarkan kepada sebuah ilmu yang disebut Filsafat. Pada filsafat-lah simbol-simbol terurai dengan berbagai pandangan sebagai bekal menjalani hidup. Lagi-lagi saya mendapatkan tuah dari perpustakaan umum Kabupaten Ciamis, beberapa b

Tenguan

Pithik Biasanè Akeh Tengunè Jan...Kolom Basa Ngapak wis langka metu yah?! Anu kepriwe gue? Janeh pengin akeh nulis basa ngapakan kur langka tema sing arep diomongna apa. Bingung koh. Taun anyar, semangat anyar, pikiran anyar. Siki enyong arep mbahas tenguan. Rika-rika kabeh apa paham sing jenenganè tenguan? Nek rika-rika padha wong sing uripè nang kota ya bakal ra paham. Tenguan yague penyakit parasit sekang khewan cilik warna abang. Nek basa Indonesianè diarani Tungau. Jan sapa bae wong sing kenang tengu gue gathelè ora eram, gatel sagathel-gathelè. Kur gathelè gue se-enggon tok ora sakabeh awak beda karo biduran sekang uler gathel. Wong sing tenguan biasanè gue bocah cilik sing seneng dolanan nang tempat kotor atawa sing sering dolanan pithik. Tengu pangonannè pancen nang tempat sing lembab , kotor atawa nang kulit pithik. Rupa tengu gue jan cilik mlentik tur abang, kudu nganggo microscope nek arep ndeleng wujud sing jelas. Kandang Pithik Biasanè Akeh Tengunè

Kecabulan Lirik Lagu Anak

Sering kali lirik lagu anak-anak mengenai keindahan alam ataupun hal-hal sederhana yang bisa dibilang hal yang menyenangkan bukan lirik yang bercerita tentang kisah cinta terlebih soal kecabulan. Tapi ini hal yang berbeda dari masa kecil saya dengan anak-anak sebaya ataupun lebih di atas saya. Lirik lagu anak lokal yang hanya dinyanyikan oleh mereka saat bermain bersama di sawah, ladang ataupun lapangan. Lirik-lirik lagu cabul seakan menjadi hal lumrah di masa kecilku, bahkan ngaceng pun tak ada paling-paling hanya cengar-cengir yang melegakan jiwa. Sebenarnya lirik cabul itu siapa yang menciptakan dengan lagam-lagam tradisional, entahlah itu sudah ada bahkan orang tua juga sekan-akan mengajarkan dengan jiwa murni tanpa maksud birahi. Lagu dengan lirik cabul bukan hanya satu atau dua bahkan banyak, setiap musim atau setiap moment ada lagu-lagu cabul sebagai bahan penyulut tawa. Sebagai contoh takala hujan: Uruk-uruk udhan gedehè Turuk muntuk Kontol gedehè Barisan lirik di atas se

Singkong Thailand Alternative Takjil Buka Puasa

Hari ini memang bukan bulan Ramadan tapi masih bulan Jummadil Akhir, gak apa-apa kan kalau bikin resep-resep khas Ramadan. Kali ini aku akan memperkenalkan makanan dari Thailand. Bisa jadi makanan ini adeknya kolak yang popular di ranah alam Melayu. Nama populernya Singkong Thailand entahlah nama aslinya, pastinya susah disebutkan dalam lidah Indonesia terlebih lidah Jawa seperti ku. Singkong Thailand ini bagiku sebagai alternative dari kolak, sama rasanya hanya penyajian yang berbeda. Penyajian Singkong Thailand antara kuah dan singkong tidak dimasak bersamaan, namun dipisah. Kuah seakan-akan menjadi sebuah saus yang disediakan sebagai cocolan. Singkong Thailand Buatan Sendiri Rasa Singkong Thailand sama seperti rasa kolak hanya saja dibuat dari gula putih/pasir saja. Saus cocolan mungkin bisa ditambah susu atau sirup jadi lebih leluasa untuk menambah bahan sebagai cocolan. Sementara kolak hanya bisa ditambah isinya saja seperti labu, kolang-kaling dan yang lain

Perlawanan Rakyat Kertahayu

Sepedahku cukup melaju kencang hingga melewati turunan makam Samono di bilangan desa Kertahayu. Hari-hariku memang selalu dengan sepeda, bukan sekedar olahraga tapi sebuah gaya hidup yang selalu dinikmati semenjak kecil. Dengan bersepeda kadang menemukan hal yang luar biasa berbeda tentunya dengan naik sepeda motor ataupun mobil yang terbatas untuk mencermati lingkungan sekitar. Laju berkurang karena himpitan piringan kanvas hingga berhenti tepat di pertigaan Kertahayu yang bisa dianggap zona merah pengendara, maklum banyak menelan korban jiwa. Arah Banjarsari dan Banjar begitu lengang, roda mulai berputar sedikit lebih cepat. Tugu Palagan Cisaar - Kertahayu Aku sempat bertanya dalam hati tentang ingatanku. " Rasanya ada tugu di dekat pertigaan? Sekarang kemana " Dari pertanyaan itulah muncul penasaran dalam tentang tugu itu. Bicara soal tugu biasanya berhubungan dengan sesuatu yang mengandung sejarah. Mungkin tidak ada tugu yang tidak mengandung sejarah. Tugu

Bencana Dan Cerita Lama

Panas mentari siang ini agaknya tidak mempengaruhi kami yang berada di gubuk pinggir sawah. Tiga orang bercengkrama dengan pandangan dan latar belakang zaman yang berbeda, aku termasuk yang millennial sementara yang lainnya generasi sepuh . Isi pembicaraan tidak ubahnya dengan gaya ibu-ibu komplek yang bergosip ngalor ngidul . Semua dibahas sesuai urutan yang dianggap lebih menarik dari topik tertentu hingga tercipta topik baru dan begitu selanjutnya, hingga waktu menghentikan pembicaraan tanpa batas tegas itu. Aku yang millennial menjadi bagian yang selalu bertanya dan mendengarkan, sementara mereka berdua sebagai nara sumber dari zaman-nya masing-masing. Berbagai topik begitu mengasyikan untuk-ku terutama hal-hal yang terjadi pada masa lampau. Cerita masa lampau bagiku adalah hal istimewa dimana waktu dengan cepatnya mengubah semua yang ada di dunia. Isi pembicaraan yang menarik siang ini adalah cerita bencana yang pernah terjadi dan dialami oleh mereka berdua. Apa saja y

Saudara Apa Tentangga?

Saudara adalah suatu ikatan keluarga baik dari urutan darah daging, ikatan pernikahan ataupun hukum. Indah sekali jika seseorang menceritakan tentang saudara terlebih lagi isi pembicaraan tentang hal-hal yang baik dari saudara kita. Tapi beberapa orang kadang menjadi sebuah bumerang! Entah apa alasannya, apakah karena adanya superior dan inferior, kaya miskin? Atau apa?! Artikel ini tumbuh dari pengamalan pribadi yang sudah kesal mau kemana lagi dibuang. Dan ini bukan perasasti dendamku untuk mereka yang 'menyisihkanku' tapi ini sebagai penginggat diri untuk selalu mencintai saudara sendiri. Singkat cerita: suatu hari dalam pendaftaran sekolah, kami bertiga ikut mendaftarkan seorang saudara. Aku sebagai alumni tentu, guru ku bertanya "siapa dia?" Aku jawab "saudara" sementara jawaban tidak mengenakan hati saat guru lain bertanya ke saudaraku "siapa dia?" (ke aku) dan alangkah terkejutnya saya ketika dia mengatakan bahwa saya adalah tetangganya!

Berkunjung Ke Perpustakaan Kabupaten Ciamis

Perpustakaan Kabupaten Ciamis Budaya membaca umat Indonesia katanya paling rendah di antara negara ASEAN katanya, tapi aku gak mau pusing soal itu karena bagiku baca ya baca apa saja bisa baca situasi, baca keadaan, dan baca buku juga. Memang baca buku adalah suatu yang dianggap istimewa di Indonesia. Saking istimewanya jika seseorang baca buku sudah naik tahta menjadi si kutu buku atau orang pintar. Sinergi adalah kunci utama untuk meningkatkan budaya membaca atau budaya literasi di Indonesia. Kesinergian dimulai dari rumah hingga tingkat negara. Saya sendiri terinspirasi dari bapak saya yang menyuruh untuk selalu membaca walaupun di potongan koran pembungkus tempe atau pembungkus makanan. Katanya mendiang bapak, walaupun baca dari bungkus tempe, pengetahuan yang kamu baca suatu saat akan bermanfaat. Pernah dia juga berwasiat untuk selalu membaca apapun saat di perjalanan. Membaca plang warung, instansi atau yang lainnya di pinggir jalan akan menunjukkan kamu berada dan kam

Membuat Sambel Mentah Bali

Ada konten YouTube tentang kulineran yang membuat aku penasaran dan tergerak untuk membuatnya. Sebenarnya nama makanan ini sudah familiar di telingaku tapi hanya sebatas rasa di indomie saja dan saya sendiri tidak suka dengan rasa itu, rasanya aneh. Indomie sambal matah ternyata membuatku agak mual karena campuran rasa yang aneh.  Sedikit trauma rasa dari indomie akhirnya apatis dengan apa yang berhubungan dengan MATAH. Tapi di tahun 2019 ini saya tergerak membuat sambal matah asli! Bukan palsu-palsu yang ada di mie instan. Oh ya saya percaya di YouTube maupun di blog lainnya banyak sekali resep tentang si sambel asal Bali ini. Mungkin anda juga pernah membacanya. Tulisan ini tentunya akan memuat resep singkat si Matah ini sebagai koleksi untuk catatan blog ku. Anda yang suka kuliner atau fans berat makanan mungkin bisa mencari sumber otentik sambel matah di luar sana. Sambal Matah Yang Berarti Sambal Mentah Aku suka sambel matah karena rasa yang segar, pedas, asem dan

Menjadi Orang Awam Yang Baik

Gambar Ilustrasi Pernah baca komentar di media sosial? Apa isinya? Apakah mereka ahli di bidang yang dikomentarinya? Apakah mereka sadar akan dirinya dan ilmunya? Umumnya masyarakat dunia maya ( netizen ) senang sekali berkomentar tanpa memperhitungkan kapasitas keilmuan ataupun hal lain yang menyangkut akan dunia tertentu. Mereka dengan mudah melontarkan sebuah komentar hingga terjadilah kekacauan, kebencian, saling membenci. Apa sebenarnya yang terjadi?!# Ghazali mempunyai teori yang dunia barat dan dunia pada umumnya melupakan hal kecil ini. Dunia barat dan dunia pada umumnya mengarahkan manusia untuk menjadi professional sementara Ghazali sebaliknya. Ghazali dalam bukunya yang berjudul Menjadi Orang Awam Yang Baik mengajarkan kita untuk selalu paham pada dirinya sendiri. Banyak orang awam yang tidak sadar bahwa dirinya awam sehingga terjadilah kekacauan. Bidang kedokteran dikomentarinya, bidang teknologi pangan dikomentarinya padahal dirinya awam. Apa yang men

Nadi Kampung Laut - Nusakambangan

Dermaga Ujung Alang Nusakambangan Sekolah Tingkat SMP di Klaces Jalan Utama Dari Klaces Menuju Ujung Alang Rumah Warga Kalces Nusakambangan Perahu Kecil Yang Bersandar Warung Jajanan Yang Sederhana Di Klaces Nusakambangan Tukang Ojek Perahu  Sedang Menjalankan Mesin Aktifitas Nelayan Di Laguna Nusakambangan Nelayan Membawa Pakan Ikan Dari Majingklak, Daratan Jawa