Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Singkong Thailand Alternative Takjil Buka Puasa

Hari ini memang bukan bulan Ramadan tapi masih bulan Jummadil Akhir, gak apa-apa kan kalau bikin resep-resep khas Ramadan. Kali ini aku akan memperkenalkan makanan dari Thailand. Bisa jadi makanan ini adeknya kolak yang popular di ranah alam Melayu.

Nama populernya Singkong Thailand entahlah nama aslinya, pastinya susah disebutkan dalam lidah Indonesia terlebih lidah Jawa seperti ku. Singkong Thailand ini bagiku sebagai alternative dari kolak, sama rasanya hanya penyajian yang berbeda. Penyajian Singkong Thailand antara kuah dan singkong tidak dimasak bersamaan, namun dipisah. Kuah seakan-akan menjadi sebuah saus yang disediakan sebagai cocolan.

Singkong Thailand Buatan Sendiri

Rasa Singkong Thailand sama seperti rasa kolak hanya saja dibuat dari gula putih/pasir saja. Saus cocolan mungkin bisa ditambah susu atau sirup jadi lebih leluasa untuk menambah bahan sebagai cocolan. Sementara kolak hanya bisa ditambah isinya saja seperti labu, kolang-kaling dan yang lainnya.

Bagaimana cara membuatnya? Pembuatan sangat gampang terlebih bahan-bahan mudah ditemukan dan cukup praktis.

Alat Dan Bahan
Seperangkat alat masak
Seperangkat wadah-wadah
Singkong 0,5 Kg (sudah dikupas & dibelah)
Air santan 1 gelas
Tepung terigu/maizena 2-3 sendok
Garam 1 sendok makan
Vanilla/Vanili 1/4 sendok teh
Gula pasir 5 sendok makan
Daun pandan 2-3 helai
Air matang

Cara Membuat
Rebus singkong dengan ditambah 1-2 helai daun pandan ditambah 1/2 sendok makan garam. Rebus hingga matang (empuk) dan tiriskan setelah matang.

Selanjutnya membuat saus: campurkan 200 ml air dengan tepung terigu/maizena aduk sampai rata. Setelah rata campurkan adonan itu dengan garam 1/2 sendok makan, 1-2 helai daun pandan, 5 sendok makan gula pasir, vanilla 1/4 sendok teh (Jangan terlalu banyak nanti pahit), santan 1 gelas. Masak sambil diaduk, jangan sampai santan pecah. Aduk terus sampai saus putih itu berubah menjadi kental. Setelah mengental ditiriskan. Usahakan api skala kecil saja.

Penyajian
Ambil singkong yang direbus letakkan di piring dan taburi dengan saus. Siap dimakan. Saus bisa ditambah susu, sirup ataupun madu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...