Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

MATOA INDONESIA Jam Kayu Testimonial

Hari itu saya gundah untuk membeli produk yang penuh dengan syarat akan keindahan seninya.  Berfikir panjang saya memilih Matoa Indonesia ataupun merek lainnya? Dengan dasar pengalaman yang cukup lama dalam dunia bisnis jam kayu Matoa Indonesia menjamin akan kualitas produknya tentu hal tersebut mendesak saya untuk membeli jam tangan kayu yang mereka tawarkan. Berawal dari foto di instagram Matoa Indonesia yang selalu posting tiap minggunya saya menjadi jatuh cinta. Beberapa hari saya dalam kondisi jatuh cinta pikiran saya pun selalu berfikir keras dan mengkhayal untuk mempunyai jam unik produk Matoa Indonesia. Berbagai cara untuk meneguhkan hati saya untuk memilih produk Matoa Indonesia adalah mengunjungi websitenya. Bagi saya webs dari Matoa Indonesia adalah web terbaik dari sejumlah web yang menjual jam tangan kayu. Akses mudah dan ringan saat menggunakan handpone selain itu web terlihat sederhana, menarik dan elegan.   Pada tanggal 24 Januari 2017 saya membuat pemesanan ja

HAND2CRAFT Jam Kayu Testimonial

Kali ini saya datang dengan postingan testimonial. Ya tentu saja karena hari kemarin saya sudah menerima produk yang saya pesan lewat online (WhatsApp & Instagram) pembayaran saya lakukan pada tanggal 25 Januari 2017 dan syukur alhamdulillah produk yang saya pesan datang tanggal 29 Januari 2017. Setiap manusia tentunya mempunyai sifat ingin tahu nah karena hal itulah saya memulai aktivitas spionase ke akun - akun instagram yang menjual jam tangan yang terbuat dari kayu!  Beberapa akun instagram yang menjual jam tangan kayu hampir semua menarik hati saya untuk membeli.  Akhirnya setelah proses panjang dalam melalukan riset, telaah review dan hal lainnya sebagai penunjang saya untuk memilih produk yang diiklankan. Tak cukup 4 minggu saya memulai riset dan saat minggu ke lima akhirnya saya putuskan untuk memilih produk Hand2craft. Seperangkat produk Hand2Craft Hand2craft ini didirikan pada tahun 2014 ini pertanda produk ini mempunyai pengalaman dalam produk jam kayu. Saya

Buletin Ranesi 27 Maret - Oktober 2011

Inilah buletin terakhir yang saya temukan di lemari arsip. Saya lupa lagi apakah Ranesi masih mencetak buletin setelah periode 31 Oktober 2011 atau tidak. Tapi inilah buletin terakhir yang saya dapatkan dari Ranesi. Agak sedih sebenarnya mengingat hal ini bagaimana mana tidak sedih radio kesayangan yang sudah menjadi teman lama kini harus mengucapkan selamat tunggal. Baiklah tidak mau terlena oleh kesedihan akan kenangan indah. Saya ingin membahas kembali buletin yang saya punya ini. Halaman Muka Buletin RANESI Buletin ini bergambar wanita cantik yang sedang mengoperasikan komputer jinjing dengan eksperesi manja! Dalam keterangan foto terdapat tulisan Hilversum. Memasuki halaman ke dua berjudul "Radio Nederland Wereldomroep Siaran Bahasa Indonesia" dalam artikel tersebut menjelaskan sepak terjang Ranesi sebagai media yang mengudara melalui gelombang pendek yang memang saat itu belum ada televisi, ataupun sambungan internet. Namun pada abad 21 inilah semuanya menjadi

Buletin Ranesi 31 Oktober 2010 - 27 Maret 2011

Dua kali Kota Poso menjadi lokasi foto buletin Ranesi. Kali ini bukan orang lain yang menjadi penghias foto buletin tersebut namun reporter Ranesi yang bertugas di Poso. Ya saat itu kota Poso memang sedang bergolak dengan isu SARA. Pada buletin kali ini masih sama dengan yang sebelumnya dengan kertas ukuran HVS yang dilipat menyerupai sebuah lifleat namun kali ini kertas yang digunakan berbeda. Sekarang lebih tipis dan lebih lembut daripada sebelumnya. Oh ya judul buletin Ranesi berubah dari sebelumnya "Pedoman Acara dan Frekuensi"  menjadi "Panduan Frekuensi Ranesi".  Internet semakin hari semakin disenangi oleh para pendengar Ranesi maupun semua orang yang ingin mendapatkan akses cepat kilat. Dalam hitungan detik kita bisa mengirimkan berita melalui email ataupun pesan Yahoo Messenger yang kala itu sangat popular. Ranesi sebagai pusat informasi tidak mau ketinggalan zaman dengan media sekelasnya seperti BBC maupun VOA atau radio tentangga sebelah DW. Intern

Buletin Ranesi 26 Oktober 2008 - 29 Maret 2009

Halaman Pertama Kembali Ranesi memberi kejutan kepada seluruh keluarga pendengarnya. Kali ini kejutan pada buletin Ranesi yang berbentuk kecil seperti leaflet dengan lipatan halaman yang pas digenggam. Tidak selebar dan sebesar buletin selanjutnya yang mengusung 8 halaman. Entah apa yang membuat buletin ini semakin kecil?!  Mungkinkah karena penghematan anggaran yang sudah diketuk Palu oleh parlemen Belanda?  Nomor buletin sudah tidak ada lagi pada terbitan ini hanya setiap buletin mencatumkan masa aktif atau masa berlaku pedoman acara dan frekuensi Ranesi. Halaman depan buletin mini dihiasi oleh pedagang buah di kota Palu, Sulawesi Tengah. Dalam foto terdapat garis membujur layaknya sebuah garis lintang pada peta atlas dipertemuan kedua garis terdapat titik dan diberi keterangan kota tempat foto tersebut dibuat. Menarik bukan?! Peringatan 60 Tahum RANESI Ranesi 60 tahun adalah judul di halaman kedua. Dalam sambutan tersebut menerangkan bahwa Ranesi lahir setelah seta

Buletin Ranesi 25 Oktober - 28 Maret 2010

Kali ini Poso menjadi kota lokasi foto di halaman muka buletin Ranesi untuk periode 25 Oktober 2009 sampai 28 Maret 2010. Foto tersebut seorang lelaki paruh baya menggunakan batik bunga raya khas Malaysia sedang menelpon dengan latar belakang parabola. Halaman Muka Sejak adanya website kini RNW khususnya Ranesi lebih produktif dalam memproduksi sebuah video. Artikel Menyapa Lewat Video menjadi artikel pertama di halaman ke dua buletin terbitan kali ini. Memang melihat video akan lebih nyata daripada hanya mendengarkan sebuah informasi. Dengan konten video para pendengar yang sedang mengakses website Ranesi akan lebih mentahui apa sebenarnya yang terjadi. Dalam artikel tersebut ada foto menarik yakni seorang om bule sedang membuat video di atas bajaj di Jakarta. Menyapa Dengan Video Mengikuti pendahulunya buletin dengan halaman 3-5 terdapat peta dunia dengan zona waktu Indonesia dan keterangan frekuensi Ranesi di gelombang pendek, tidak ketinggalan juga terdapat informa

Buletin Ranesi 29 Maret - 25 Oktober 2009

Artikel tentang buletin Ranesi ini memang saya tidak urutan sesuai nomor buletin ada beberapa alasan mengapa tidak urut pertama karena pencarian di lemari membutuhkan kesabaran karena buletin dari Ranesi tidak saya kumpulkan dalam satu dokumen dan yang kedua karena ada beberapa buletin yang hilang. Halaman Muka  Baiklah kali ini buletin Ranesi masih menggunakan format buletin seperti leaflet yang mudah untuk dibawa kemana - mana. Wajah buletin Ranesi saat ini bergambar para seniman yang sedang memainkan alat musik tradisional Jawa. Foto ini mempunyai keterangan Hilversum, kota dimana gedung RNW berdiri. Menuju ke halaman dua terdapat foto si Cantik Feba Sukmana yang baru bergabung pada Februari 2009. Lulusan sastra Universitas Indonesia ini mendapatkan kesempatan beasiswa di Universiteit Leiden. Acara dengan balutan baru yakni Dimensi (Aneka Pandangan) yang lebih infomatif, edukatif, variatif dan interactif. Feba Sukmana Bintang Baru Ranesi Seperti buletin Ranesi sebe

Buletin Ranesi Nomor 35|Oktober 2006

Berbeda dengan buletin sebelumnya kini Ranesi merubah ukuran dan jenis kertas yang dijadikan buletinnya.  Kini Ranesi mempunyai buletin yang lebih banyak halaman dan lebih berwarna, tampak halaman utama seperti menu di telpon genggam lumia yang mengusung Microsoft Windows. Yang istimewa dari buletin jenis baru ini adalah besarnya susunan acara (satu halaman besar) lebih menariknya lagi halaman susunan cara bergambar peta dunia. Ya kalau ditempel di dinding tentunya akan menarik orang untuk melihatnya. Halaman buletin baru Ranesi ini dihiasi foto pertemuan dengan mitra, foto anak - anak Timor Leste, Pedagang Air, dan Pria dan wanita sebagai anchor news dengan dibubuhi judul 'gender dan Media'. Hotel Sheraton Jakarta menjadi tempat Ranesi dan mitra radio dari seluruh wilayah Indonesia bertemu untuk mendiskusikan hubungannya. Peserta yang hadir lebih dari 50 mitra dari semua provinsi di Indonesia. Acara ini dimulai dari tanggal 17-19 Mei 2006. Halaman ke tiga dari buletin mas

Buletin Ranesi Nomor 36|2007

Ranesi kali kedua menerbitkan buletin seperti pada buletin sebelumnya. Ukuran buletin menjadi besar dengan 8 halaman berisikan artikel sementara satu halaman besar terdapat informasi susunan acara, gelombang dan frekuensi di SW radio, dan informasi tentang nama satelit penerima siaran dan sinyalnya. Halaman Muka Halaman muka buletin nomor 36 ini layaknya menu pada Microsoft Windows versi ke 10 ataupun menu pada telpon genggam pintar Lumia dengan balok kotak berwarna dan terdapat beberapa foto seperti Juli Wajahna sedang mewawancarai Dubes RI, Junus E Habibie, Tari barongsai di Amsterdam dalam rangka perayaan imlek, dan di kotak paling kanan bawah terdapat foto para pengamen asuhan Ranesi yang sedang latihan untuk membuat persembahan. Ranesi dan Mahasiswa Halaman kedua dan ketiga dihiasi oleh artikel yang berjudul "Ranesi Melibatkan Mahasiswa Indonesia di Eropa"  dan di halaman ke tiga "Dubes RI Tidak Keberatan Kena Kritik" selain itu di halaman dua

Buletin Ranesi Nomor 33|Oktober 2005

Radio Nederland Wereldomroep atau RNW adalah salah satu radio yang menyiarkan program acara berbahasa Indonesia. Program bahasa Indonesia ini disebut juga sebagai Ranesi. Ianya telah ditubuhkan sejak tahun 1940an dimana saat itu Indonesia masih dalam pengaruh Negri Belanda. Halaman Depan Buletin Ranesi telah berkonstribusi banyak kepada semua masyarakat Indonesia terutama akan kebebasan informasi yang saat zaman itu Indonesia masih dalam kendali yang sangat ketat. Ranesi membawa diri sebagai radio yang berbeda dari radio internasional lainnya yang berbahasa Indonesia. Karena hubungan emosional antara Belanda dan Indonesia menjadikan Ranesi sebagai penghubung yang professional Diantara keduanya. Eka Tanjung - Juliana Wajahna Baiklah saya akan membahas buletin nomor 33 ini. Setiap tahun Ranesi mempunyai tema tersendiri kali ini tahun 2006 Ranesi mempunyai beberapa tema diantaranya: Eropa, Keluarga, Tahun Internasional Desertifikasi, Serta HUT ke-400 Pelukis Besar Belanda

Buletin Ranesi Nomor 34|Maret 2006

Halaman Depan Di pagi yang tidak menentu cuacanya rasa malas mencuat kepermukaan wajah dan segenap otak. Namun selimut kemalasan lama - lama hilang ditelan lembutnya embun pagi yang indah tak ingin meninggalkan moment ini saya ambil kamera untuk mengabadikan moment yang jarang terjadi. Puas sudah dengan foto yang dihasilkan saya kembali berfikir bagaimana cara untuk menghilangkan suasana kemalasan yang kronis. Demi mematikan kemalasan saya ambil beberapa koleksi dari berbagai souvenir dari radio luar negeri salah satunya buletin Ranesi ini. Hari ini saya akan membahas isi daripada buletin Ranesi Nomor 34. Perluaasan Jaringan Edisi nomor 34 ini mengusung tema radio tahun 2006 ini adalah keluarga. Berbagai pergeseran akan norma norma sosial yang berada terutama 'keluarga modern' atau keluarga dari pasangan homoseksual membuat Ranesi memilih tema keluarga sebagai tema utama tahun 2006. Selain tinjauan terhadap keluarga modern Ranesi juga meninjau keluarga tradisio