Halaman Depan |
Di pagi yang tidak menentu cuacanya rasa malas mencuat kepermukaan wajah dan segenap otak. Namun selimut kemalasan lama - lama hilang ditelan lembutnya embun pagi yang indah tak ingin meninggalkan moment ini saya ambil kamera untuk mengabadikan moment yang jarang terjadi.
Puas sudah dengan foto yang dihasilkan saya kembali berfikir bagaimana cara untuk menghilangkan suasana kemalasan yang kronis. Demi mematikan kemalasan saya ambil beberapa koleksi dari berbagai souvenir dari radio luar negeri salah satunya buletin Ranesi ini. Hari ini saya akan membahas isi daripada buletin Ranesi Nomor 34.
Perluaasan Jaringan |
Edisi nomor 34 ini mengusung tema radio tahun 2006 ini adalah keluarga. Berbagai pergeseran akan norma norma sosial yang berada terutama 'keluarga modern' atau keluarga dari pasangan homoseksual membuat Ranesi memilih tema keluarga sebagai tema utama tahun 2006. Selain tinjauan terhadap keluarga modern Ranesi juga meninjau keluarga tradisional.
Halaman kedua Ranesi menampilkan ekspansi jaringan kemitraan di Indonesia dengan radio FM lokal di berbagai kota. Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi yang menjadi fokus kemitraan dari Ranesi tahun 2006.
Radio Box |
Radio In A Box sumbangan RNW untuk Aceh dan Nias. Boks radio ini diberi nama 'Queen Beatrix ', 'Princess Máxima' dan 'Princess Chatarina - Amalia' sebagai penghormatan kepada Penguasa Belanda.
Erasmus Huis |
Foto pemenang "Sayembara Novel Ranesi" menghiasi halaman ke empat. Bekerjasama dengan Kompas penerbit Grasindo karya ketiga pemenang diterbitkan dan dijual belikan di toko buku Gramedia. Upaya pemerintah Belanda dengan Ranesi yang mempunyai sinergi yang baik melahirkan kerjasama budaya diantaranya mempromosikan budaya Belanda melalui bahasa yang dibuat oleh Ranesi.
Kolom Kamera |
Tidak mau ketinggalan dengan event sepak bola terbesar di dunia yang diselenggarakan di Jerman. Tentunya Ranesi sebagai tetangga Jerman siap meliput kegiatan akbar tersebut. Satu tema Ranesi di tahun 2006 yang masih saya ingat dan ingin mendengarkan kembali adalah sandiwara radio yang dipersembahkan untuk memperingati hari kelahiran yang 400 tahun pelukis Belanda, Rembrandt Van Rijn.
Masih di halaman kelima Ranesi memperkenalkan halaman khusus untuk pelajar yang diberi nama 'Zona Pelajar' di web resmi Ranesi. Kolom ini menyajikan serba serbi kehidupan di Eropa, tips dan trik untuk mendapatkan beasiswa di Eropa ataupun Belanda dan informasi ringan lainnya.
Jadwal acara tentunya menjadi penutup dari buletin Ranesi Nomor 34 ini. Semua acara di buletin 34 masih sama dengan acara yang berada di buletin nomor 33 hanya terjadi perubahan pada gelombang atau frekuensi yang berubah. Pengurangan jumlah frekuensi terdapat di siran pagi. Ranesi hanya memiliki 2 kanal frekuensi di SW sebelumnya baik siaran pagi dan malam mempunyai 3 kanal frekuensi. Mungkin inilah dampak dari kebijakan pemerintah Belanda yang saat itu menarik ketat ikat pinggang demi penghematan anggaran.
Komentar