Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Learning Javanese: Basic Grammar

Like English, Javanese noun have ni gender, but unlike English, Javanese language doesn't have any articles (the, a, an). Verb are same for present, past and future time. Tenses are not indicated by the change of form. When saying "I bought a car yesterday",  you simply say "Enyong tuku mobil wingi".

Adjectives
1. Descriptive adjectives follow the noun.
Example: Mobil abang (The red car), Klambi kaos putih (the white tshirt).

2. Demonstrative adjectives gie (this/these) and gue or kae (that/those) come at the end of a phrase and don't change to indicate the plural form or sentence.
Example: Mobil kae gedhe (that car is a big).

3. Possessive adjectives come after the noun the modify or the thing possessed.
Example: Anakku (my child)

Pronoun
Subject pronoun and objects pronoun are mostly the same in Javanese language.
I = Enyong, Aku, Kulo
You = Koe, Sampeyan
He = Kae
She = Kae
We = Sakabehan
They = Kae Sakabehan

Verbs
1. The verb, to be, doesn't have in javanese language equivalent.  It is, therefore, omitted.
Example: Kae Perawan Amerika (she is American teenager),  Gie surat go Koe (This letter for you).

2. Verbs don't change their forms to indicate tense and the person taking action.
Example: Kae bocah lunga meng Australia (He is going to Australia).

3. Completeness of an action can be indicate by the word Uwis or Wis. Urung is used to indicate incompleteness.
Example: Dischman wis tangi (Dischman was wake up),  Rony urung adus (Rony doesn't take a bath).

Esih indicate that an action is (was) still occurring. Example: Mamaku esih masak sega (My mom still cooking rice).

Agi indicate that it is (was) in process of occurring. Example: Bapakku agi lunga meng pasar (my dad was/is going to market).

4. Present, past and future tenses are often indicated by words such as Siki (now), Wingi (yesterday),  Ngesuk (tomorrow).

Negative
1. Udhu, dudu is used when object or predicate is a noun.
Example: Enyong udhu guru (I am not a teacher)

2. Ora is used before adjectives, verbs and prepositions.
Example: Enyong ora turu (I am not sleep).

3. Aja and Ora ulih is used to forbid, or to express an order.
Example: Aja dipangan (don't eat),  Ora Ulih mlebu (don't enter).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...