Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Mencari Rezeki Dari Ngasag

Proses Panen Padi Sudah memasuki kemarau tahap awal dimana hampir semua wilayah di Jawa Barat khsusunya Priangan Timur sedang panen padi. Dua kali ataupun tiga kali dalam setahun para petani padi menuai panen. Bukan hanya orang kaya ataupun orang yang punya sawah saja yang merasakan panen padi, orang yang tidak punya sawah juga merasakannya. Bagi masyarakat yang tidak mempunyai sawah mereka biasanya ikut membantu panen dan satu lagi kegiatan panen yang tak kalah berarti adalah ngasag . Berasal dari bahasa Jawa Banyumasan, ngasag berarti mencari sisa-sisa buliran padi/tangkaian padi yang jatuh dari proses panen ataupun dari batang padi yang masak terakhir. Ngasag selalu dilakukan seseorang setelah si pemilik sawah menyelesaikan semua kegiatan penennya, kasarnya ngasag bisa disebut "memulung". Siapa pun bisa ngasag padi di sawah siapa pun, peraturan dan etikanya saja yang harus diperhatikan yakni ngasag harus dilakukan setelah proses panen selesai. Jangan ng

Galuh Ethnic Carnival

Galuh Rumingkang Dalam Kirab Budaya Galuh Sudah menjadi warga Tatar Galuh Ciamis sejak lahir namun baru kali ini saya mengetahui hari ulang tahun kota sendiri, Ciamis. Termasuk ke dalam jajaran kabupaten paling timur di Jawa Barat bersama kabupaten Cirebon, Kuningan, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran. Ciamis menjadi pager bagus yang bertugas menerima tamu untuk tamu yang akan memasuki wilayah Jawa Barat. Ciamis dengan sejarahnya yang amat panjang dimulai dari perkembangan kerjaan Sunda hingga kejayaan Kerajaan Sunda sehingga membentuk peradabaan kebudayaan Sunda. Wilayah Ciamis terutama Kawali merupakan ibukota atau pusat pemerintahan kerjaan Sunda pada masa lampau. Berbagai situs purbakala dan situs peninggalan kerjaan Sunda banyak ditemukan di wilayah ini. Sejarah panjang Ciamis menorehkan banyak cerita panjang di baliknya. Ciamis sendiri mempunyai tanggal ulang tahun pada 12 Juni, tanggal ini diperoleh pada peristiwa pemindahan ibu kota Galuh di Calincing Ke

Layang-layang Dalam Hitam Putih

Layangan Unik Yang Bisa Berputar-putar Layang-layang Gatotkaca Asal Cilacap Bermain Layang-layang Layangan Dinosaurus Dan Bajak Laut Asal Malaysia Bendera Negara Peserta Festival Layang-layang Pangandaran Suasana Festival Layang-layang Di Pangandaran

Hewan Perlambang Dalam Kebudayaan Jawa

Burung Koak, sumber Wikipedia Setiap kebudayaan mempunyai mitologi sendiri-sendiri dan setiap mitologi mempunyai nilai kearifan lokal tersendiri. Terkadang dalam kehidupan modern ini seseorang sudah mulai melupakan akan mitologi kebudayaannya sendiri. Entah karena faktor teknologi, keagamaan ataupun pendidikan, saya kurang tahu untuk penyebabnya. Saya adalah seorang manusia yang terlahir di kebudayaan Jawa Banyumasan. Kelahiran saya tidak bisa ditolak siapa pun termasuk malaikat dengan pangkat tertinggi. Bersyukur kepada Tuhan atas kelahiran manusia yang dicipta dalam berbagai suku dan budaya. Kebudayaan Jawa Banyumasan sendiri mempunyai banyak sekali mitologi entah itu soal hewan, hantu, alam dan yang lainnya. Kali ini saya ingin memperkenalkan hewan-hewan mitologi ataupun hewan perlambang dalam kebudayaan Jawa Banyumasan. Ayo disimak saja!  Semua penjelasan yang saya paparkan adalah berdasarkan pengalaman kebudayaan sehari-hari saya sebagai bangsa Jawa Banyumasan yang

Saksi Karnaval

Pemain alat musik tradisional  Tarian Panen Dari Tambaksari Bebegig Sukamantri Wayang Landung Aksi Kesenian Khas Ciamis Teatrikal Pembagian Kerajaan Galuh Dan Pajajaran

Pesta Layang-layang Pangandaran

Rangkaian panjang liburan dimulai dari lebaran hingga sebulan selepasnya. Liburan panjang terutama untuk siswa mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), mereka libur lebih dari satu setengah bulan lamanya. Libur panjang ini bukan serta merta lebaran saja melainkan sudah ditambah dengan liburan akademi. Kemeriahan Pesta Layang-layang Di Pangandaran Pangandaran sebagai tempat wisata unggulan Jawa Barat ternyata tidak membiarkan wilayahnya sepi pengunjung. Berbagai acara digelar demi menggaet turis lokal maupun mancanegara. Gelaran tahunan selalu dilaksanakan misalnya festival layang-layang dan perlombaan selancar.  Dua acara tersebut menjadi gelaran paling utama di Pangandaran. Gelaran ini semakin ramai takala Pangandaran memisahkan diri dari wilayah kabupaten Ciamis. Dengan dinas terkait dan semangat pemuda lokal, gelaran terlaksana dengan meriah.  Pesta layang-layang atau biasanya disebut Festival Layang-layang International Pangandar

Tegangnya Menjadi Petugas Pemilihan Umum

Pesta rakyat terbesar sudah dimulai sejak tahun 2018 hingga berakhir pada tahun 2019 dengan pemilihan presiden dan legislative. Pesta rakyat ini tentunya bukan hal yang murah dan bukan hal yang seluruhnya menyenangkan namun lebih ke menegangkan.  Indonesia dengan sistem demokrasi yang cukup baik di Asia dan dunia terbukti dengan adanya pesta demokrasi berupa pemilihan langsung pemimpin ataupun wakil rakyat. Pemilihan langsung ini diawali dengan pemilihan dan seleksi dari internal partai hingga masa promosi atau kampanye ke masyarakat. Dalam masa kampanye inilah demokrasi seakan mencakar kedamaian kehidupan masyarakat yang berbeda. Sulutan panas dari kubu tertentu saling menyerang ke kubu yang lainnya. Di sinilah kecerdasan intelektual dan emosi harus diatur seimbang. Jika tidak sulutan itu akan membakar habis keindahan kedamaian kehidupan. Pertengahan tahun ini (2018) di beberapa provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia melaksanakan pemilihan langsung pemimpin mereka. Saya se

Manuk Kecruk

Tiap kejadian alam mesti ana tandanè mbuh gue sekang alamè dewek atawa sekang sing ngenggoni alam gue. Perubahan alam amben musim atawa amben taun pasti ana, ora bakal ilang kecuali dunya gie wis ora ana. Siki aku arep nomong soal manuk kecruk sing dadi perlambang musim ketiga. Manuk kecruk jenenganè. Manuk gue disebut kecruk soalè moninè cruk..cruk..cruk ... Persis kaya moninè pacuk manuk notol lemah. Manuk gie moni nek wis arep ketiga atwa lemah sawah wis arep garing. Wong-wong desa percaya nek ana suara manuk kecruk pasti gue arep musim ketiga. Aku dewek rung pernah weruh manuk kecruk, mbuh kaya ngapa bentukè, warnanè atawa gedehenè. Wong tua sing nang desa uga rung pernah weruh manuk kecruk. Ya wajar bae sakabeh wong rung pernah weruh manuk kecruk soalè manuk gue moninè atawa metunè kur wengi tok. Syukur alhamdulillah manuk gue lestari, urip terus nang kene. Manuk kecruk dadi hewan sing dianggap sakral kerna aweh kabar musim maring sakabeh wong nang desa terutama pak tani.

Gedhang Ciplok

Gedhang Ciplok Arep Mateng Sapa Wong sing rung pernah mangan gedhang? Pastinè sakabeh wong nang Indonesia pernah mangan gedhang mbuh gue gedhang jenis apa bae. Nang Indonesia dewek jenis-jenis gedhang memang akeh tur setiap daerah beda-beda jenenganè. Siki enyong arep njelasna gedhang sing wis langka/jarang ditandur nang wong desa. Jenenganè gedhang ciplok (Celukan sekang daerah ku) mbuh nek nang daerah lainnè. Mbien jaman aku esih cilik gedhang gie lumayan akeh sing nandur kelayan ora akeh wong sing nandur gedhang sing kualitasè maen. Nembe jaman siki wong wis ora gelem nandur gedhang gue kelayan ora ana reganè tur nek dipangan ora seÄ“nak gedhang liannè. Wit Gedhang Ciplok Wit gedhang gue lumayan duwur ngelewihi wit gedhang liannè. Duwur karo mandan langsing . Godongè uga mandan bedha, ora amba tapi dawa. Gedhang gie biasanè wohè lumayan akeh tapi nek ora keurus karo witè cilik gedhangè sipet banget.  Gedhang nek wis mateng kulitè warnanè kuning, njeronè

Berkemah Di Batukaras

Bakar Ayam Di Pantai Batukaras Rangkaian libur panjang bertubi-tubi menimpa tubuhku, sedikit banyak membawa saudara yang ingin berlibur di Pangandaran. Maklumlah saya tukang main jadi diandalakan soal plesir-plesiran. Muncul di pikiran kalian "Duit dari mana? Kok liburan terus?" Sebenarnya plesiran yang saya lakukan adalah low budget alias liburan hemat. Liburan hemat kali ini saya menghabiskan tidak lebih dari Rp 90.000 saja. Percaya tidak percaya itulah yang terjadi minggu kemarin. Yuk kita hitung bersama. Duapuluh Ribu Rupiah Untuk Bensin Pertamax Sore itu, sekitar jam 3:30 persiapan untuk berkemah di Batukaras nyaris sudah lengkap tinggal membeli beberapa makanan untuk disantap. Saya dan Erwin berboncengan sementara Imam dengan Ci'in. Tidak ada peserta lainnya yang mengikuti, maklum saja masih dalam suasana lebaran. Semuanya sibuk!# Inilah rupiah yang pertama sekali keluar. Modal utama untuk mencapai destinasi adalah bahan bakar, tanpa bahan bakar

Puji-pujian Khas Malam Jumat

Prosesi Pemakaman Muslim Kehidupan masyarakat Jawa yang religius terasa sekali terutama di kehidupan desa. Bangsa Jawa yang bukan hanya memeluk agama Islam saja selalu melakukan peribadatan dengan gaya khas Jawa. Misalnya untuk lagu-lagu rohani umat kristiani sering menggunakan lagam Jawa, menggunakan alat musik Jawa. Untuk agama lainnya jangan tanya, terlebih untuk agama Budha dan Hindu yang lebih awal dipeluk oleh bangsa Jawa. Di lingkungan saya yang mayoritas bersuku Jawa dan memeluk agama Islam mempunyai banyak sekali tradisi dari leluhur. Misalnya saja soal puji-pujian ataupun bisa disebut lagu rohani menjelang sembahyang atau peribadatan. Puji-pujian ini selalu dilaksanakan sebelum sembahyang dan diakhir ketika imam sudah melakukan sembahyang sunnah. Pada artikel sebelumnya saya pernah menjelaskan beberapa puji-pujian khas yang dikumandangkan pada waktu tertentu saja misalnya puji-pujian khas bulan Ramadan menjelang tarawih. Kali ini saya akan menuliskan syair pu

Memandu Plesiran Untuk Dua Sejoli II

Suasana Malam Pantai Batuhiu Bagian kedua ini mungkin saja tak semenarik yang pertama , alur cerita nyata ini terjadi pada sore hari hingga larut malam di berbagai tempat sekitar Pangandaran. Malam hari untuk safari pantai sepertinya kurang pas terlebih warna-warna khas pantai tidak muncul. Berbagai luapan kebahagiaan di setiap tempat wisata muncul dengan skala ketertarikan otak masing-masing. Bisa saja seseorang tertarik lebih banyak pada suatu tempat namun terhalang oleh fisik yang kurang prima sehingga efek hormone kebahagiaan muncul hanya setengah saja, beberapa orang lainnya mungkin berbeda respon-nya. Dua sejoli suami istri ini nampaknya masih semangat untuk menjelajah tempat-tempat istimewa di Pangandaran. Perjalanan sekitar 30 menit lebih dari Jogjogan Pangandaran hingga ke pantai Batukaras. Kualitas jalan tidak perlu diragukan lagi, mulus dan lurus. Sore itu udara agak dingin dan angin cukup kencang, sinar matahari sore lama-lama menjadi pekat. Pertanda hari s

Memandu Plesiran Untuk Dua Sejoli

Keceriaan Di Santirah Alih-alih sering plesiran murah saya selalu dijuluki pemandu wisata oleh sebagian keluarga besar saya tak terkecuali oleh si penganten baru ini. Pasangan suami istri ini bernama Juli dan Atik yang baru melaksanakan janji kudus di hadapan romo kiyai di akhir Desember 2017 lalu, tepatnya di hari ulang tahunku, berasa aneh sumpah saat ulang tahun tapi acaranya nikahan sepupu hahaha. Selagi pacaran mereka sering berandai untuk berkunjung dan menikmati pesisir tanah Sunda, beberapa kesempatan libur panjang terkadang memberikannya harapan untuk berkunjung ke tanah kelahirannya. Perlu diketahui Juli memang lahir dan pernah hidup beberpa tahun di Banjar, Jawa Barat jadi wajar saja dia merindukan tanah kelahirannya terlebih mendiang ayahnya istirahat damai di Banjar. Atik, sang istri turut berandai juga mengunjugi kampung halamanku yang selalu dicibirnya sebagai kampung mblesek , bagiku dia berandai terlalu jauh melebihi daya khayal penyair Persia. Cukup berunt