Prosesi Pemakaman Muslim |
Kehidupan masyarakat Jawa yang religius terasa sekali terutama di kehidupan desa. Bangsa Jawa yang bukan hanya memeluk agama Islam saja selalu melakukan peribadatan dengan gaya khas Jawa. Misalnya untuk lagu-lagu rohani umat kristiani sering menggunakan lagam Jawa, menggunakan alat musik Jawa. Untuk agama lainnya jangan tanya, terlebih untuk agama Budha dan Hindu yang lebih awal dipeluk oleh bangsa Jawa.
Di lingkungan saya yang mayoritas bersuku Jawa dan memeluk agama Islam mempunyai banyak sekali tradisi dari leluhur. Misalnya saja soal puji-pujian ataupun bisa disebut lagu rohani menjelang sembahyang atau peribadatan. Puji-pujian ini selalu dilaksanakan sebelum sembahyang dan diakhir ketika imam sudah melakukan sembahyang sunnah.
Pada artikel sebelumnya saya pernah menjelaskan beberapa puji-pujian khas yang dikumandangkan pada waktu tertentu saja misalnya puji-pujian khas bulan Ramadan menjelang tarawih. Kali ini saya akan menuliskan syair puji-pujian yang selalu dikumandangkan pada malam jumat.
Jumat begitu istimewa dalam kepercayaan agama Islam, begitu juga dengan kehidupan masyarakat Jawa yang menganggap hari jumat begitu sakral. Masyarakat muslim Jawa mempercayai bahwa hari jumat merupakan salah satu hari dimana arwah para leluhur datang ke rumah untuk meminta makan, penghiburan, doa dan sebagainya.
Makam Nenek Keminem Dan Paman Samin |
Saking istimewanya hari jumat, setiap menjelang solat magrib selalu dikumandangkan kidung yang menginggatkan kita untuk selalu mendoakan leluhur yang sudah meninggal. Kidung ini juga bukan sekedar menginggatkan untuk doa tapi menginggatkan akan kematian yang entah kapan datangnya. Bagi saya kidung hari jumat ini sangat berarti dan mendalam. Berikut lirik kidungnya:
Allohuma Soli Ala Muhammad
Ya rabbi so liala wa salim
Allohuma soli ala Muhammad
Ya robbi bal lil huwasilah
Dina malam jumat
Mayit kubur tilik umah
Njaluk dikirimi wacan kuran sekalimat
Ya rabbi so liala wa salim
Allohuma soli ala Muhammad
Ya robbi bal lil huwasilah
Dina malam jumat
Mayit kubur tilik umah
Njaluk dikirimi wacan kuran sekalimat
Ora dikirimi ngusap dada mrebes mili
Balik maring kubur tudung tangan tetangisan
Balik maring kubur tudung tangan tetangisan
Kidung ini menggunakan Bahasa Jawa Banyumasan, berikut artinya dalam Bahasa Indonesia:
Hari malam jumat
Mayit kubur mengunjugi rumah
Meminta untuk dikirimi bacaan alquran sekalimat
Mayit kubur mengunjugi rumah
Meminta untuk dikirimi bacaan alquran sekalimat
Tidak dikirim, mengusap dada berlinang air mata
Pulang ke kuburan, menutup muka sambil menangis
Pulang ke kuburan, menutup muka sambil menangis
Barisan lirik kidung ini sangat sederhana namun sangat dalam. Bagaimana tidak menyentuh hati ketika kita membayangkan arwah orang tua kita datang ke rumah untuk meminta doa, namun kita sibuk menonton televisi maupun sibuk dengan urusan yang tidak terlalu penting. Sementara arwah orang tua datang mengharapkan doa yang tulus untuk menjadikannya tempat yang paling baik, Kita seorang muslim tentunya tahu bahwa doa anak atau anak yang baik adalah kebaikan yang takan terputus walaupun orang tua sudah meninggal.
Komentar