Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Puji-pujian Khas Bulan Ramadan

Komunitas Jawa di kampungku mempunyai segudang tradisi yang unik dan selalu lestari baik itu tradisi agama kebudayaan maupun tradisi lainnya. Tradisi agama kebudayaan yang masih lekat adalah puji-pujian atau melantunkan syair sebelum ikomah (berlangsungnya solat). Memang setiap hari selalu ada puji-pujian ini baik subuh hari maupun siang hari saat masuk sembahyang duhur. 

Tembang syair ilahiah bukan hanya berbahasa Arab saja melainkan Bahasa Jawa, Sunda maupun Bahasa Indonesia. Pada subuh hari biasanya selalu syair berbahasa Jawa yang sangat mendayu, terlebih lagi dilantunkan oleh para jemaat orang tua. Entah kenapa subuh hari selalu saja syair berbahasa Jawa yang dilantunkan oleh para jemaat orang tua, jika didengarkan rasanya syahdu sekali.

Suasana Tarawih Di Mushola Haji Nurhasim

Ramadan, bulan istimewa diantara bulan-bulan lainnya di kalender Hijriyah, pada bulan inilah umat Islam getol-getolnya dalam beribadat. Tentu saja syair ilahiah selalu dikumandangkan sebelum sembahyang dimulai. Ada satu syair yang selalu ditembangkan hanya pada bulan Ramadan saja, selebihnya tidak pernah dikumandangkan. Aaya sendiri yang sudah lama tinggal di sini sedikit merasa heran. Setiap mushola ataupun masjid selalu bersyair khas Ramadan tersebut, syair itu dikumandangkan saat hendak sembahyang Isya bersamaan dengan sembahyang Tarawih.

Syair ilahiah ini isinya tentang pujian terhadap Kanjeng Nabi Muhammad dalam Bahasa Jawa Dan Arab, lagam yang digunakan tentunya Jawa klasik. Lagam klasik ini mempunyai power yang besar dan mengalun-alun halus layaknya sinden bernyanyi. 

Bagi saya syair ilahiah khas Ramadan tersebut memang tidak sembarangan orang yang bisa melantunkan dengan sempurna. Boleh dibilang hanya sedikit saja, sebut saja Mang Ringin, dia adalah anak dari Haji Nurhasim pemilik langgar (langgar swasta) dekat rumahku, suara khasnya dengan power luar biasa mampu membuat orang terkesima dengan syair ilahiah indah tersebut. Mang Ringin mempunyai suara maskulin yang indah bagi saya. 

Boleh dibilang mereka adalah sinden legendaris RT 1 Kubangpari, mendiang Hj Saridem  dan Hj Sayinah. Dua orang kakak beradik ini mempunyai suara khas masing-masing dan mempunyai power suara yang lepas nan khas.  Suara mendiang Hj Saridem hampir sama karakternya dengan Mang Ringin. Sementara Hj Sayinah mempunyai karakter khas cempreng nan renyah dan power kuat saat bersenandung.
Percayalah bahwa mereka bertiga merupakan the legend di RT 1. Orang pasti akan selalu ingat dengan suara khasnya.

Syair khas Ramadan

Allahuma soli
Li wa salim wa salimi ala
Sayidina wal muhamad
Mugo-mugo muwur ono
Rohmat salam ingatasè Gusti kito
Kanjeng nabi, nabi Muhammad

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Sebutan Bentuk Penis dalam Tradisi Bali

Unggahan kali ini terinspirasi dari status ataupun thread  dari seorang netizen dari dunia Twitter @Kismin666oys. Thread ini sangat menarik sekali dan isinya pun sangat jarang sekali dibahas, terlebih Indonesia negara yang agamis. Netizen ini berasal dari Bali, tahu kan Bali?! Pulau indah penuh seni, agamis dan surgawi. Selama ini saya plesiran di wilayah Indonesia hanya ada dua wilayah yang menjual dengan "pantang" kontol-kontolan alias hiasan berbentuk penis. Dua wilayah itu adalah Jogjakarta dan Bali saja, yang lainnya masih malu-malu. Dalam dunia kesehatan penis dianggap hal lumrah, namun di kalangan masyarakat awam Indonesia adalah hal tabu. Tapi tidak demikian jika kita mengorek sejarah leluhur kita, semisal saja candi Sukuh yang terkenal penggambaran betapa sucinya hubungan seksual. Pada agama leluhur yang kini masih eksis di Bali dalam beberapa kitab ada ajaran suci mengenai seksual yakni Kamasutra. Ilmu olah seksual yang diperuntukan untuk menuju kesempur

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d