Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Jelajah Pangandaran Bersama Yudha

Saya Bersama Keluarga Yudha

Rencana mulia Yudha memang benar-benar terjadi waktu itu (6/5/18), saya sempat kewalahan karena belum ada persiapan untuk memenuhi janji saya memberi oleh-oleh khas dan juga menjadi "teman main" saat plesiran ke Pangandaran. Pagi itu pesan WhatsApp masuk ke dalam gawaiku, ternyata dari Yudha yang mengirimkan screenshot peta lokasinya yang berada di Pantai Barat Pangandaran.

Awalnya agak ragu untuk bergabung karena banyaknya keluarga Yudha yang dibawa tapi saya ingat hutang janji! Terlebih Yudha yang selalu baik pada saya, jadi tidak pantas jika saya tidak hadir dan membalas kebaikanya. Persiapan sederhana saya lakukan untuk menemui Yudha. Mengisi batrei kamera, telpon genggam pintar, dan memanaskan mesin sepeda motor. Satu setengah jam sudah persiapan selesai.

Yudha Berpose Di Pantai Timur Pangandaran

Xride meluncur ke arah timur dan ke selatan mengikuti alur jalan raya, terkadang mengarah ke barat dan balik lagi ke timur. Cairan bahan bakar sepertinya masih aman sampai lokasi, namun sedikit khawatir karena semakin menipis. Sela jalan bebas bea masuk dan beberapa trik penghindaran bea masuk sudah saya kuasai dengan lihai terlebih sepeda motor yang mendukung! Letter Z!. 

Hangatnya mentari, birunya laut dan langit begitu menggiurkan badan untuk segera bercumbu mesra sampai benar-benar klimaks. Pantai Timur Pangandaran begitu tenang dengan gelombang menggebu. Susana cukup ramai oleh pengunjung yang mengantre untuk olahraga air seperti banana boat. Aktivitas lain juga tak kalah sibuk, beberapa kelompok nelayan menarik tali jaring ikan. Macet tak terhindarkan oleh kelompok nelayan yang mencari rezeki itu. Pemandangan yang indah!.

Deburan Ombak Di Pantai Batuhiu

Berbelok ke arah barat menuju Pantai Barat Pangandaran. Telpon berdering pertanda pesan masuk. Ternyata dari Yudha! Wah bersyukur dia masih dalam talian. Saya mencoba menelpon untuk memperoleh keterangan lokasi yang tepat. Sempat bingung juga, beruntung Yudha memerintahkan saya untuk bertemu di hotel yang berbentuk perahu.

Akhirnya bertemu dengan Yudha! Bualan kecil keluar dari mulut kami. Beberapa tempat di Pangandaran belum dia kunjungi, akhirnya saya bawa dia ke pantai Timur Pangandaran. Selanjutnya kembali ke keluarganya yang berjumlah 30 orang lebih. 

Suasana Di Green Canyon

Berbual dengan keluarga Yudha dan bertemu kembali dengan Willy dan pamannya. Wah sesuatu yang menyenangkan. Rencana kedua mereka adalah pergi ke Green Canyon. Lokasi Green Canyon cukup jauh dan melewati beberpa objek wisata sehingga saya menawarkan Yudha untuk berkeliling atau wisata kilat ke pantai-pantai terkenal misalnya Pantai Batuhiu, Batukaras, Bojongsalawe dan yang lainnya.

Wisata kilat ini hanya memakan waktu sekitar 20-30 menit saja pertempat, maklumlah mengejar waktu untuk bertemu kembali dengan rombongan keluarga Yudha yang sudah menunggu di Green Canyon.

Saya Dan Yudha Di Batuhiu

Kesempatan tak saya abaikan ketika rombongan keluarga Yudha masuk ke wilayah Green Canyon. Saya pun ikut dengan membayar Rp 50000. Pemandangan luar biasa memang hanya saja sedikit mahal untuk menikmati keindahannya. Ya semoga saja bisa rafting di sini suatu hari!.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d