Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Nostalgia Sandiwara Radio Ua Kepoh "Serakah"

Ua Kepoh?
Siapa dia?
Apa dia seorang yang suka mencari informasi?

Bisa jadi pertanyaan tersebut keluar dari seseorang yang lahir setelah kejayaan radio sebelum tahun 2000, khususnya untuk masyarakat Jawa Barat. Kepoh dan Kepo adalah sesuatu yang berbeda, Ua Kepoh sendiri seorang "dalang" populer dalam sebuah sandiwara radio yang mempunyai berbagai jenis suara khas, sementara Kepo adalah satu kata populer pada zaman now yang berarti ingin tahu, selalu ingin tahu terhadap sesuatu hal terutama tentang berita maupun gosip dll.

Sandiwara radio adalah hiburan sangat populer waktu itu sebelum banyaknya televisi, berbagai judul sandiwara radio telah sukses didengarkan oleh semua kalangan masyarakat dan beberapa judul sandiwara radio sempat dibuat drama kolosal di televisi. Sandiwara radio tentunya tidak lepas dari fungsi utama radio yakni hiburan. Radio saat itu bisa dimiliki oleh semua kalangan masyarakat karena harga yang cukup murah untuk membelinya dan juga karena radio mengandung banyak manfaat selain hiburan juga sebagai tempat berbagai informasi dari seluruh Indonesia maupun luar negri.

Berbagai judul popular sandiwara radio diantaranya Si Rawing, Tutur Tinular, dan Misteri Gunung Merapi alias Nini Pelet. Selain judul populer itu juga banyak sandiwara radio yang menarik didengarkan misalnya Serakah yang dibawakan oleh Ua Kepoh dalam Bahasa Sunda. Saya sendiri tidak mendengarkannya langsung melalui radio, melainkan dengan memutar dari YouTube. Beruntung sekali masih ada penggemar Ua Kepoh yang mengunggah ke YouTube. 

Baiklah, kali ini saya ingin menceritakan sedikit tentang sandiwara radio berjudul Serakah yang dibawakan oleh Ua Kepoh. Dalam sandiwara radio Ua Kepoh sendiri menggunakan bahasa Sunda. 

Dalam sandiwara radio Serakah terdapat beberapa tokoh, Murni dan Raden Juragan Kepoh sebagai tokoh utamanya, sementara tokoh pendamping ada Si Abah (Bapaknya Murni), Kang Dadang (pacar Murni), Karsih (Pembantu Juragan Raden Kepoh), Omih (Perempuan Incaran Juragan Raden Kepoh), Oman (Paman Omih). 

Poster Ua Kepoh, Sumber apkpure.com

Awal cerita Raden Kepoh pergi ke rumah Abah untuk menagih hutang sebesar Rp 40000 dan melihat si Murni yang bisa dikatakan sebagai bunga desa. Suatu hari ayam milik Abah masuk ke sawah milik Juragan Raden Kepoh, karena takut dimarahi juragan, Abah memerintahkan Murni untuk menggebah ayamnya agar tidak mengacak-acak sawah milik Juragan Raden Kepoh. Tak disangka Juragan Raden Kepoh malah merayu dengan kata-kata manis dan sentuhan genit, Murni polos hanya menerima dan terkadang menolak ajakan mesum Juragan. Berbagai rayuan gombal keluar dari mulut Manis Raden Kepoh yang sudah menduda lama. Murni sendiri merasa risih dengan semua rayuan gombal sang Juragan. 

Abah sepertinya ketakutan akan kedatangan Juragan Raden Kepoh yang tampak ingin menagih hutang besarnya. Ternyata Juragan Raden Kepoh datang untuk meminta izin membawa Murni untuk jalan-jalan ke kota. Berbagai janji untuk menghapus hutang dan hadiah heleur/pengilinggan padi untuk Abah, hanya dengan syarat Murni harus menjadi bagian (dikawin/dilacurkan) dari Juragan Raden Kepoh. Abah awalnya khawatir karena akan merusak hubungan Dadang dengan Murni yang sudah lama pacaran, kepiawaian Raden Kepoh ternyata berhasil meyakinkan Abah.

Awalnya Murni menolak Raden Kepoh tapi ternyata lama-kelamaan Murni menerima Raden Kepoh. Murni diajak jalan-jalan ke Bandung dengan sepeda motor bersama Ua Kepoh. Murni tampak menikmati semua rayuan dan "jajanan" dari Ua Kepoh, namun sepertinya Murni melihat gelagat mesum Raden Kepoh.

Murni akhirnya terjebak masuk ke rumah Ua Kepoh dan bertemu dengan Bi Karsih, seorang pembantu setia Juragan Raden Kepoh. Bi Karsih yang cerwet sangat girang melihat Murni datang sebagai Juragan Istri baru, dia pun sempat menanyakan rasanya malam pertama. Kepolosan Murni menjadi bahan olokan dan guyonan Bi Karsih. Murni memang perempuan desa yang cukup teguh dalam menjaga kehormatan. Sementara Ua Kepoh pergi ke sahabatnya Oman.

Oman yang sedang mengerjakan sesuatu memerintahkan Omih untuk membukakan pintu. Saat membukakan pintu Juragan Raden Kepoh terkesima akan keayuan Omih. Omih merupakan keponakan Oman yang berasal dari Tasikmalaya, termasuk orang yang berada dan pernah sekolah di madrasah. Rupanya Oman mempunyai sifat yang sama dengan Juragan Raden Kepoh, tentu saja syahwat tinggi Juragan Raden Kepoh ingin memiliki tubuh molek gadis Tasikmalaya yang ayu.

Oman sebagai paman seperti "menjual" Omih ke Juragan Raden Kepoh dengan sepeda motor yang ia pinta. Oman berpura-pura mengizinkan Omih untuk pergi keliling kota Bandung berdua  dengan Juragan Raden Kepoh. Berbagai barang telah dibeli dengan uang Juragan Kepoh, akhir dari jalan-jalan Juragan Raden Kepoh mengatakan bahwa "Laki-laki tidak akan membelikan sesuatu tanpa ada niat, jadi semuanya pamrih". Omi sedikit bingung namun mengerti apa yang keluar dari mulut manis Juragan Raden Kepoh.

Omi dibawa ke rumah Juragan Raden Kepoh dan bertemu dengan Bi Karsih. Raden Kepoh sepertinya sudah lihai menghadapi dua wanita, Bi Karsih cukup pusing memikirkan apabila Omi bertemu dengan Murni. Walaupun siasat jitu Juragan Raden Kepoh meluncur begitu halus tapi, Murni mengetahui gelagat aneh kedua orang tersebut.

Murni yang polos ternyata sudah tumbuh benih cinta kepada Juragan Raden Kepoh. Dia tidak terima Juragan Raden Kepoh membawa perempuan lain masuk ke dalam rumahnya sehingga satu hari penuh Murni menanggis. Sementara Omih sangat menikmati kegagahan Juragan Raden Kepoh malam itu.

Pagi buta ternyata Murni dan Bi Karsih pulang ke rumah Abah, secarik surat untuk Juragan Raden Kepoh dari Murni yang menyatakan dia kecewa terhadap Juragan. 

Akhirnya Juragan Raden Kepoh menyusul Murni ke rumah Abah. Di sinilah pertengkaran terjadi antara Abah, Dadang dan semuanya. Dadang datang seperti pahlawan meneyelamatkan Murni dan melaporkan sejumlah kasus Juragan Raden Kepoh kepada kepolisian. Juragan Kepoh yang serakah menyesali perbuatannya yang serakah itu!. 

Sandiwara radio ini hanya berdurasi sekitar dua jam saja. Cerita yang simple dan sangat mudah dicerna otak sangat menarik bagi saya. Jika kalian ingin bernostalgia bisa dicari di YouTube.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d