Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Makna Plesiran Bagiku

Plesiran Untuk Berkenalan Dengan Keimanan Orang Lain, Gua Maria Kaliori - Banyumas

Kadang kita tidak pernah tahu spa tujuan dari sebuah perjalanan yang membawa ke sebuah perbedaan dari alam, kebiasaan ataupun hal lainnya yang ada pada keseharian Kita. Kesadaran memang kadang tidak datang dengan sendirinya bahkan kadang "dia" datang bersamaan dengan adegan lain dalam kehidupan. Sebuah makna dan tujuan biasanya menjadi sebuah tolak ukur manusia untuk hal-hal tertentu yang ia inginkan dalam pikiran maupun jiwa.

Seberapa jauh dan berapa tempat yang pernah dikunjungi kalian dalam ritual plesiran?! Saya pikir lebih dari yang saya pikiran akan sebuah jumlah. Dari jumlah tersebut menjadi sebuah koleksi kehidupan yang tiap waktu terus bertambah, dan kadang kala "koleksi" itu musnah terbawa menuanya organ maupun masih tersimpan dengan apik dalam lorong-lorong rak memori sebuah organ. Jika kita panggil satu set "koleksi" itu untuk diceritakan kembali ke sanak saudara maupun sahabat, mungkin akan memunculkan susana yang istimewa baik sebuah kesedihan, kegembiraan maupun sebuah rasa yang tidak bisa dijelaskan kepada orang lain. Pernahkah berfikir dalam satu set "koleksi" perjalananmu mempunyai tujuan, makna yang jelas sesuai dengan kehendak jiwamu?! Apakah "koleksi" hanya sekedar penggembira saat "dipanggil" kembali?! Jawablah dengan nuranimu dan logikamu.

Beberapa buku kehidupan yang telah saya tulis dari waktu awal bisa menyimpan sebuah tragedi maupun satu lembar episode sebuah kehidupan hingga sampai sekarang, berbagai tempat telah saya kunjungi dan tertulis dalam lorong-lorong memori otakku. Sebagian mempunyai makna dan tujuan sebagian hanya untuk membeli sebuah tawa dan membeli sebuah ketenangan sesaat. 

Speedometer dalam hidupku memang belum sepenuhnya mempunyai jarak yang sama dengan jarak Bumi ke Bulan atau bahkan ke Mars. Selangkah dan selemparan batu dari tangan cerita tercipta dari sebuah jarak dan perjalanan, saya belum mempunyai tujuan dan makna utama!. 

Hingga sejauh tempat Matahari tenggelam di petang hari, kini Aku mendapatkan buliran-buliran lembut sebuah makna dan tujuan perjalanan yang saya buat. Kejenuhan ketawa-ketiwi yang saya bayar dalam sebuah perjalanan membuat saya merasa gersang dan tidak mantap untuk sebuah ruang kehidupan. Berbagai jenis kitab suci mengiringku untuk mendapatkannya. 

Sebuah Tujuan dan Makna!

Kehausan dan kekosongan akan makna membuka pintu jiwa mencari sebuah hal yang akan membuat saya menikmati sebuah orgasme dalam perjalanan. Kali ini dalam narasi kehidupan yang akan ku tulis, ku niatkan mencari sebuah makna.

Agama Dan Keberagaman

Good Job Tuhan! Semua kreasi-Mu membuat mata, rasa, jiwa, dan logikaku sangat mengagumi kesemuanya. Aku malu dengan diriku, aku malu membenci suatu tempat, aku malu melecehkan kepercayaan orang dan aku tidak akan lagi mengagungkan diri karena sebuah identitas. Perjalanan terhitung oleh speedometer dengan berbagai temuan yang memukau, aku kagum!.

Hati merasa terhormat dan paling dan paling saat menonjolkan identitas keagamaan kepada orang lain! Aku merasa yang paling!. Oh ternyata aku malu dengan agama Hindu Bali! Tahun lalu 2016 awal sekali badanku berdiri di pulau Bali, dimana mayoritas penduduknya beragama Hindu. Ya! Saya paham mereka berbeda akidah dengan ku dan Aku merasa yang terbaik dan merasa yang paling!. Setiap bola mataku melihat dengan seksama orang-orang Bali beribadah dan otakku menghitung dalam lembaran uang untuk segala sesaji yang tersedia untuk para Dewa. Aku mulai bertanya dan saling tawar-menawar di kepala maupun di dada!.

Apa yang membuatku malas untuk beribadat kepadaNya dan cinta kepadaNya? Lihat mereka orang Bali! Apa kamu tidak berfikir?!. 

Di lain kesempatan, "Yo, kok belum sholat? Padahal udah masuk waktu sholat!" Suara kawan Kristen di saat perjalanan di Gunung Guntur. Aku malu karena lupa untuk mencintaiNya dan inilah sebuah makna berteman dengan perbedaan keyakinan. Aku manusia dan dia manusia yang sama diciptakan oleh Nya. Kenapa membenci? Kenapa alergi? Dan kenapa saling mengunggulkan padahal masalah keimanan dan keyakinan tidak ada yang perlu diunggulkan. Tuhan dan individu suatu hubungan intim yang perlu ditutupi untuk sebuah percumbuan mesra dengan rasa cinta yang sempurna. Masalah Tuhan dan keyakinan adalah hal yang langsung berada ditangan orang yang mempunyai keimanan yang dia percaya. 

Saya tidaklah kompeten dalam hal agama, aku hanya ingin mencintaiNya. Mungkin Anda sekalian mempunyai pandang spiritualitas berbeda saat berkunjung ke suatu daerah ataupun suatu kejadian.

Adat Budaya

Pernah merasa akulah yang paling? Saya pernah merasakan hal tersebut dalam hal suku bangsa, berbagai faktor pendukung membuat saya merasa akulah yang paling. Terima kasih atas semua jarak yang ditempuh, aku menemukan keindahan lainnya yang menenggelamkan rasa "akulah yang paling". 

Saat melihat sebuah bangunan, tarian, dan menikmati makanan yang lezat dari berbagai daerah, Aku mulai belajar menikmati sebuah keindahan budaya lain untuk menghargai dan menghormati setiap kerasi yang tercipta dari golongan yang berbeda. Good job Tuhan! Aku bersyukur pada-Mu. Aku tidak bisa membayangkan jika diriku penuh kesinisan terhadap budaya suku lain, dan tidak bisa membayangkan dalam perbedaan itu mereka mempertahankan ke-egoisan kelompok suku bangsa. Saya pikir hidupku tidak akan tenang dan indah!.

Berbagai literatur menyebutkan bahwa peperangan antar suku bangsa karena sebuah perbedaan yang dibandingkan untuk sebuah keunggulan dalam ke-egoisan kelompok. Sangat masuk nalar dari sifat itulah kerusakan berawal. Bersyukur sekali dengan melihat dan merasakan segala budaya suku yang pernah saya kunjungi membuat merasakan keindahannya. Dan ingatlah keberadaan kita semua; semua dari Tuhan! Pantaskah menyalahkan Tuhan yang menciptakan kulit putih, negro ataupun kulit kuning Asia? Pantaskah menyalahkan suatu kaum?! Saya pikir tidak ada yang pantas kecuali membenci dari sebuah perbuatan tercela itu! Ya kita boleh membenci sebuah perbuatan tercela namun bukan membenci identitasnya!!.

Teman dan saudara

Tidak dipungkiri sebuah perjalanan menghasilkan sebuah relasi baik pertemanan, persahabatan kadang menjadi relasi persaudaraan yang begitu kuat. Manusia mahluk sosial yang saling membutuhkan tentunya dalam setiap perjalanan membutuhkan teman, pertolongan dan pembicaraan yang menjadikan sebuah keakraban. Layaknya mengetik hastag (#) yang dibuat akan memunculkan jaringan-jaringan tertentu sesuai apa yang Kita ketik (Kita sukai), dalam perjalanan saya temukan seperti itu. Sebuah relasi terjadi dengan adanya topik ataupun hal yang sama-sama disukai.

Dalam jarak yang pernah ku tempuh banyak menghasilkan persaudaraan dan persahabatan karena sebuah kesamaan hal yang disukai.

Kebuntuan untuk melanjutkan!
11/5/18

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d