Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Mencari Rezeki Dari Ngasag

Proses Panen Padi

Sudah memasuki kemarau tahap awal dimana hampir semua wilayah di Jawa Barat khsusunya Priangan Timur sedang panen padi. Dua kali ataupun tiga kali dalam setahun para petani padi menuai panen. Bukan hanya orang kaya ataupun orang yang punya sawah saja yang merasakan panen padi, orang yang tidak punya sawah juga merasakannya.

Bagi masyarakat yang tidak mempunyai sawah mereka biasanya ikut membantu panen dan satu lagi kegiatan panen yang tak kalah berarti adalah ngasag. Berasal dari bahasa Jawa Banyumasan, ngasag berarti mencari sisa-sisa buliran padi/tangkaian padi yang jatuh dari proses panen ataupun dari batang padi yang masak terakhir. Ngasag selalu dilakukan seseorang setelah si pemilik sawah menyelesaikan semua kegiatan penennya, kasarnya ngasag bisa disebut "memulung".

Siapa pun bisa ngasag padi di sawah siapa pun, peraturan dan etikanya saja yang harus diperhatikan yakni ngasag harus dilakukan setelah proses panen selesai. Jangan ngasag saat proses panen belum benar-benar selesai misalnya saat yang panen masih nyungah (menganggkut) hasil panennya dari sawah ke rumah. 

Bagaimana cara ngasag? Para petani yang ngasag biasanya membawa wadah yang terbuat dari anyaman bambu disebut telombong. Dan membawa tampah untuk "menyaring" gabah yang berisi dan gabah yang kosong. Cakupan ngasag bukan hanya soal itu saja melainkan memetik padi sisa panen. 

Orang yang rajin ngasag biasanya mendapatkan setengah karung atau lebih, semua tergantung rezeki yang dicarinya. Bagi saya sendiri ngasag adalah berkah bagi semua orang yang ingin mencari rezeki. Bersyukur di desa tidak ada diskriminasi soal ngasag.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...