Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Buletin Ranesi Nomor 35|Oktober 2006

Berbeda dengan buletin sebelumnya kini Ranesi merubah ukuran dan jenis kertas yang dijadikan buletinnya.  Kini Ranesi mempunyai buletin yang lebih banyak halaman dan lebih berwarna, tampak halaman utama seperti menu di telpon genggam lumia yang mengusung Microsoft Windows. Yang istimewa dari buletin jenis baru ini adalah besarnya susunan acara (satu halaman besar) lebih menariknya lagi halaman susunan cara bergambar peta dunia. Ya kalau ditempel di dinding tentunya akan menarik orang untuk melihatnya. Halaman buletin baru Ranesi ini dihiasi foto pertemuan dengan mitra, foto anak - anak Timor Leste, Pedagang Air, dan Pria dan wanita sebagai anchor news dengan dibubuhi judul 'gender dan Media'.

Hotel Sheraton Jakarta menjadi tempat Ranesi dan mitra radio dari seluruh wilayah Indonesia bertemu untuk mendiskusikan hubungannya. Peserta yang hadir lebih dari 50 mitra dari semua provinsi di Indonesia. Acara ini dimulai dari tanggal 17-19 Mei 2006. Halaman ke tiga dari buletin masih bertajuk Ranesi dan mitranya.

Ranesi adalah adalah salah satu radio luar negeri yang menggunakan bahasa Indonesia yang lebih mengerti dan lebih berpengaruh dalam dunia perpolitikan Indonesia. Saat ini Ranesi meninjau negara bekas wilayah Indonesia yakni Timor Leste. Aboeprijadi Santoso sebagai responden Ranesi di Timor Leste melaporkan bahwa Timor Leste dalam masa transisi dan gagal. Selain masalah transisi yang gagal di Timor Leste di halaman ke lima terdapat satu baris kolom yang berisikan persiapan ulang tahun RNW yang ke 60.
Pojok bawah halaman enam menampilkan Zeedijk yakni kehidupan lampu merah Amsterdam yang menawarkan surga dunia. Di tempat inilah seks dijajakan kesetiap orang yang menginginkan, pengadian moral, norma dan lainnya. Diatas Zeedijk ada artikel tentang pelatihan gender untuk media.

Saking pentingnya air Ranesi memberikan dua halaman di buletinnya untuk kisah dan berita tentang air. Memang di satu wilayah dunia ada yang kekurangan air dan ada yang kelebihan air alias banjir. Maka dari itu isu air lebih diketengahkan di Ranesi.  Dari redaksi Ranesi menyampaikan beberapa program acara seperti acara bahasa Belanda, acara dialog antara pendengar, radio mitra dan Ranesi dalam acara "Apa Kabar?" selain itu ada penambahan durasi untuk Kotak Pos acara favorit pendengar karena surat, email ataupun kartu posnya akan dibacakan penyiar.

Berikut acara yang tercantum dalam buletin nomor 35 ini: Percikan Sepekan, Suara Perempuan, Pojok Ranesi, Pusparagam, Kotak Pos, Promo Acara, Jendela Antarbangsa, Blantika Musik, Belanda dan Eropa, Kamera, Aktualitas, Ranah Pengetahuan, Mengenal Belanda, Dialog Mondial, dan Masyarakat Multikultural.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d