Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Berkunjung Ke Perpustakaan Kabupaten Ciamis

Perpustakaan Kabupaten Ciamis

Budaya membaca umat Indonesia katanya paling rendah di antara negara ASEAN katanya, tapi aku gak mau pusing soal itu karena bagiku baca ya baca apa saja bisa baca situasi, baca keadaan, dan baca buku juga. Memang baca buku adalah suatu yang dianggap istimewa di Indonesia. Saking istimewanya jika seseorang baca buku sudah naik tahta menjadi si kutu buku atau orang pintar.

Sinergi adalah kunci utama untuk meningkatkan budaya membaca atau budaya literasi di Indonesia. Kesinergian dimulai dari rumah hingga tingkat negara. Saya sendiri terinspirasi dari bapak saya yang menyuruh untuk selalu membaca walaupun di potongan koran pembungkus tempe atau pembungkus makanan. Katanya mendiang bapak, walaupun baca dari bungkus tempe, pengetahuan yang kamu baca suatu saat akan bermanfaat. Pernah dia juga berwasiat untuk selalu membaca apapun saat di perjalanan. Membaca plang warung, instansi atau yang lainnya di pinggir jalan akan menunjukkan kamu berada dan kamu bisa kembali dengan mudah dengan itu. Itulah salah satu contoh sinergi yang mempunyai kekuatan besar bagi masyarakat untuk suka membaca.

Sinergi dari pemerintah juga sangat berarti misalnya dengan adanya perpustakaan umum. Perpustakaan umum selalu ada di setiap kabupaten atau kota di seluruh Indonesia, biasanya berlokasi di ibu kota kabupaten atau kota merangkap dengan dinas kearsipan. Kali ini saya berkesempatan mengunjugi perpustakaan umum Kabupaten Ciamis yang berlokasi di Jalan Galuh tepat di belakang gedung DPR Kabupaten Ciamis. Gedung perpustakaan Kabupaten Ciamis cukup baru, mungkin baru dibangun beberapa tahun lalu.

Gedung Baru Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Ciamis

Saya terdorong ke perpustakaan Kabupaten Ciamis karena bahan bacaan sudah tidak ada lagi yang dibaca, mau beli buku aduh mama mahal sekali sekarang buku-buku itu. Alasan keduanya aku merasa penasaran dengan apa yang ada di perpustakaan Kabupaten. Kemungkinan jam buka perpustakaan sama dengan jam perkantoran dimulai dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore. 

Halaman perpustakaan cukup luas bisa menampung 20-30 sepeda motor, untuk parkir diberlakukan gratis, namun harus hati-hati karena tidak ada petugas keamanan di sana. Awal masuk di beranda perpustakaan Anda diminta untuk isi buku tamu digital yang berada di komputer. Isi buku tamu berupa nama, tanggal lahir dan opsi anggota atau bukan anggota, dan dari instansi apa.

Lantai pertama gedung perpustakaan berupa ruang baca khusus anak-anak, laboratorium untuk pengetahuan luar angkasa (planetarium), dan yang lainnya. Lantai ke dua berupa dua ruang baca khusus untuk remaja dan dewasa di gedung sayap kanan dan kiri. Ruang baca cukup luas dan mempunyai beberapa rak buku dengan susunan bidang/jenis buku. Tersedia juga bangku meja baca baik yang sudah tua dan baru. Ruangan baca dilengkapi dengan pendingin udara, namun sayang sekali udara masih terasa panas. Mungkin saja mesin-nya rusak.

Mesin Pencari Buku Dalam Kondisi Rusak

Ruang baca sebelah barat terdapat mesin pencari buku dan lagi-lagi sama nasibnya dengan mesin pendingin udara. TIDAK FUNGSI. Tidak ada pegawai resmi yang menjaga langsung, hanya saja satu orang siswa SMK yang magang untuk menjaga setiap ruangan. Jadi kurang efektive jika kalian cari buku tertentu, mereka akan klabakan mencarinya. Jangan coba-coba untuk mencuri buku atau berbuat imoral ya, ada perekam aktif di setiap sudut ruangan. Tapi perlu dipertanyakan apakah aktif/tidak, rusak atau baik?! Ehem. 

Kala itu saya mengisi semua data diri di buku digital dan langsung diarahkan ke lantai dua. Mencari buku genre filsafat namun pemagang SMA itu tidak tahu di mana, akhirnya aku pindah ke ruang baca satu lagi dan bertanya ke pengunjung di situ! Bingo! Akhirnya saya dapat buku filsafat berkat petunjuk mas pengunjung. Terima kasih. Buku filsafat yang aku temukan umumnya buku dasar atau pengantar saja, cukup diacungkan jempol untuk perpustakaan yang mengenalkan ilmu filsafat. Beberapa buku filsafat yang tersedia: Filsafat Jawa, Pengantar Filsafat, Filsafat Kuna Dan Kontemporer, dan yang lainnya. Rasa pensaran aku buka satu buku, adakah yang pernah pinjam buku ini? Ternyata ada, dalam catatan pernah dipinjam hingga tujuh kali. Woow!

Ada WiFi? Tentunya ada dan gratis, tanpa ribet minta kata sandi! Saya coba sambungan WiFi ternyata lumayan cepat. Di sini saya lihat pengunjung juga banyak yang membawa laptop dan tersedia colokan listrik. Apa boleh foto-foto? Sepertinya boleh asal tidak menganggu orang lain. 

Koleksi buku di perpustakaan Kabupaten Ciamis bagiku masih kurang banyak, dan harus banyak membeli buku baru. Umumnya buku sudah tua. Jarang sekali buku sumber, kebanyakan buku dari pengarang amatir.

Susana Ruang Baca Sayap Timur

Kunjungan kali ini saya tidak membaca buku langsung melainkan memotret setiap halaman buku dari halaman satu sampai akhir. Maklum saya tidak punya waktu untuk membaca di situ dan berhubung jarak rumah dengan perpustakaan begitu jauh, maka lebih praktis halaman buku difoto dan dibaca di rumah. Demikianlah narasi hari ini! Jangan lupa kunjungi perpustakaan siapa tahu anda mendapatkan pengamalan iluminasi di sana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d