Bukan, ini bukan hak saya untuk mengatur apapun tentang orang lain. Dua bulan kebelakang tepat tanggal 9 Juli, terlayang dengan janji dan segenap uang yang terkumpul untuk menghargai seseorang atas prestasi yang diperoleh. Dan kembali lagi aku juga terlalu bodoh, prestasi yang bukan prestasi sepenuhnya. Ada aku di situ.
Saat krisis pada masa pandemi, dimana orang saling mengencangkan saku untuk penghematan uang. Aku mengumpulkan untuk sebuah janji pada orang yang mengejar prestasi dan mimpi. Aku merasa sebagai yang tua untuknya. Aku bodoh dan tolol jika ditarik detik ini.
Aku memberi dan aku sakit hati. Barang itu dijual/ditukar tambah. Hal yang menyakitkan bagiku. Jelas sudah di status WhatsApp iklan itu membuat kecewa dalam. Ya walaupun barang itu sudah menjadi miliknya, namun jadi sangat menyakitkan bagiku yang memberikan sebagai sebuah hadiah atas prestasi.
Komentar