Langsung ke konten utama

Postingan

Bukan Perampok

Postingan terbaru

Kembali 'Atheis' di Tahun 2025

"Kenapa Saudara bilang bahwa seorang atheis tidak boleh berperasaan takut?" Seorang pernah menjadi atheis, dan tidak cocok menjadi atheis karena ada rasa tidak nyaman dalam jiwanya. Begitulah kondisi Hasan yang terdidik sebagai anak yang alim, terlahir dan besar dengan agama Islam. Kehidupan Hasan berubah setelah bertemu dengan kawan lama, Rusli . Jiwa keagamaan dan dan pandangan hidupnya geser terlalu jauh saat propaganda keatheisan, sosialis dan komunis digaungkan oleh Rusli. Terlebih kedatangan Kartini sebagai katalisator Hasan terjerambab pada kondisi yang tidak sesuai dengan yang diidamkan sejak kecil. Pertentangan batin selalu muncul saat perubahan-perubahan terjadi dalam dirinya.  Jiwa keislaman luntur berangsur sampai Hasan menikah dengan Kartini, gadis bebas dan modern. Detik yang terkumpul hingga berbuah pada jam dan menggunung menjadi sebuah tahun berlalu seiring masa perkawinan Hasan dan Kartini, pada tahun ke-4 badai datang nan pedih. Api cemburu Hasan terhad...

Banjar dan Pamarican dalam Peta Masa Kolonial

Dora sebagai petualang melalui peta seakan asik dalam pengembaraannya. Saban tempat dikunjungi dan dinikmati di setiap sudut. Begitupun kera kecil yang selalu menemani tampak gembira dengan eksplorasi dengan Dora. Begitulah peta, asik saat ditelusuri baik secara langsung ataupun hanya dilihat dari sebuah atlas, lembaran kertas atau digital. Sungguh menjadi sebuah pengembaraan menakjubkan.  Melalui peta kita bukan saja melihat kondisi geografi, titik koordinat, kewilayahan, topografi ataupun hal lain berhubungan dengan disiplin ilmu lainnya. Peta juga membawa sejarah, baik perubahan geografis, perubahan toponimi, dan lain sebagainya. Banyak bertebaran peta-peta zaman kolonial baik digital maupun yang sudah tercetak di buku-buku sejarah. Kini saya ingin menyusun apa yang ditemukan pada peta terdahulu dan menjalin cerita antara keadaan silam dengan masa kini. Mudah mudahan pembaca dapat meneroka sejarah lokal dan menikmati setiap luv yang didekatkan pada peta. Selamat menikmati! 1. Ke...

Nyai Sadikem - Artie Ahmad

Menjadi Sadikem adalah akhir sebuah perjalanan perempuan yang bernama Elizabeth . Manusia kelas dua di alam Hindia Timur , hasil kawin mawin yang tak direstui oleh negara maupun oleh budaya. Sebelum menjadi Sadikem, ia adalah seorang gadis indo alias gadis hasil kawin campur antara Belanda totok dan Jawa. Isaak van Kirk adalah biang keladi dari awal perjalanan hidup Nyi Sadikem , gundik Jawa Van Kirk bunuh diri di sebuah pohon. Perlakuan tidak adil yang diberikan Van Kirk pada gundiknya memberi kesan buruk pada anaknya, juga sikap jahanam dari istri dan anak sah dari Van Kirk. Elizabeth muda hampir tewas dibuang dan ditemukan di bantaran sungai. Saat itulah Bondan Sasono menolonya dan membawa Elizabeth pada mak Miat , seorang dukun bayi yang pandai pengobatan tradisonal . Di gubuk mak Miatlah Elizabeth terlahir kembali menjadi seorang Murni . Tidak ada secuilpun niat Murni untuk balik kembali ke rumah mewah Van Kirk, di sinilah kehidupannya dimulai sebagai Murni. Na...

QSL: Juni & Juli 2025 dari Radio Taiwan Internasional

Lama sekali tidak mengunggah kartu QSL ataupun artikel lainnya di blog ini. Dua hari yang lalu saya menerima dua surat sekaligus dari RTISI, dua amplop tersebut berisikan 2 kartu QSL. Tahun 2025 ini kartu QSL RTI bertemakan keindahan alam di Taiwan. 

Toponimi - Asal Usul Nama Tempat di Jawa Barat oleh T Bachtiar

Setiap hal mempunyai jalur ilmunya tersendiri termasuk nama tempat. Ilmu mengenai nama tempat disebut juga Toponimi, suatu hal yang baru bagi saya dewasa ini. T Bachtiar membawa saya untuk mengenal lebih lanjut apa itu Toponimi baik dari segi ilmuan, pengetahuan tentang nama-nama tempat di Jawa Barat juga pada hal hal yang sebelumnya ‘gelap’. Mendapatkan buku Toponimi adalah kecelakaan keuangan terindah tahun ini, di mana saya sudah memutuskan ‘sumpah palapa’  untuk tidak membelanjakan uang pada buku-buku baru. Lewat enam bulan tahun 2025 berjalan, buku-buku bertumpuk dalam belasan jilid dengan nilai melebihi 3.000.000 Rupiah Indonesia. Orang bilang kalap, parahnya setelah ‘sumpah palapa’ membeli 3 judul buku lagi diantaranya Toponimi.  Ada keistimewaan tersendiri pada buku yang dibeli kali ini, tanda tangan penulis. Belum pernah saya mendapatkan tanda tangan dari penulisnya langsung. Aaaaaa!!! kegirangan ini meluap melebihi sungai Nil dengan potongan harga sampai Rp 96.500 de...

Buku Perjalanan Franz W Junghuhn & Alferd R Wallace di Nusantara

Selesai sudah dalam sebulan lebih untuk dua buku tentang perjalanan dan laporan dari naturalis Eropa ini. Nama mereka berdua selalu ada dalam pengetahuan anak-anak Indonesia, sedari SD kita diajari iklim gunung Jughun dan garis Wallace. Keduanya membawa konsep garis imajiner, Junghuhn membawa garis imajiner setiap meter ketinggian gunung atau dataran yang ditandai dengan jenis tumbuhan yang berbeda. Sementara Wallace mempunyai garis imajiner tentang sebaran hewan yang berada di kepulauan Nusantara. Kedua naturalis Eropa tersebut hidup dalam zaman yang tidak terpaut jauh, sama sama hidup pada tahun 1800-1900. Junghun sendiri berasal dari Jerman setelah itu merubah kewarganegarannya menjadi Belanda dan meninggal di Lembang, Bandung. Naturalis Wallace lahir dan meninggal di Inggris, juga merupakan warga negara Inggris, bahkan beliau mendapat penghormatan besar dari Kerajaan Inggris. Kedua buku tersebut merupakan terjemahan pertama dalam Bahasa Indonesia, seperti rumah yang bar...