SIMBOL
Di sebuah ruang yang berjajar beriringan dengan waktu, ada sebuah percakapan yang penuh tanya dan jawaban.
A : Aku kira merah itu berani.
B : Bukan, merah itu membara dan panas.
C : kata siapa? Bukannya merah itu stop alias berhenti.
D : Kata kalian juga, merah itu bahaya!
E : Komunis.
F : Kamu terlalu jauh, merah itu romantis dan sensual.
G : Sok romantis, padahal merah menjijikkan sebagai darah.
H : Aku baru tahu merah sebagai hal menjijikkan, padahal sebelumnya bagiku merah itu hanya sebagai warna.
I : Warna saja? Masa iya warna saja, terlalu rendah tak berilmu.
J : Manusia tercipta sebagai makhluk simbol wahai kawanku semua, semua yang berkaitan dengan manusia selalu diolah menjadi simbol oleh manusia itu sendiri.
K: Buat apa?.
L: Menciptakan makna-makna untuk sebuah kebudayaan.
M : Oh manusia yang mempunyai perasaan dan berbudaya.
N : Maksudmu pada sebuah tafsir
O: Betul pada sebuah tafsir yang mestinya orang paham pada suatu kondisi, konteks dan hal lain yang bersangkutan.
P : Dan bagiku tidak ada makna yang bersifat final, semua berkelanjutan pada setiap pikiran manusia.
Q : Aku mesti hati-hati pada sebuah simbol.
Komentar