Langsung ke konten utama

Bukan Perampok

Nyai Sadikem - Artie Ahmad


Menjadi Sadikem adalah akhir sebuah perjalanan perempuan yang bernama Elizabeth. Manusia kelas dua di alam Hindia Timur, hasil kawin mawin yang tak direstui oleh negara maupun oleh budaya. Sebelum menjadi Sadikem, ia adalah seorang gadis indo alias gadis hasil kawin campur antara Belanda totok dan Jawa. Isaak van Kirk adalah biang keladi dari awal perjalanan hidup Nyi Sadikem, gundik Jawa Van Kirk bunuh diri di sebuah pohon. Perlakuan tidak adil yang diberikan Van Kirk pada gundiknya memberi kesan buruk pada anaknya, juga sikap jahanam dari istri dan anak sah dari Van Kirk.


Elizabeth muda hampir tewas dibuang dan ditemukan di bantaran sungai. Saat itulah Bondan Sasono menolonya dan membawa Elizabeth pada mak Miat, seorang dukun bayi yang pandai pengobatan tradisonal. Di gubuk mak Miatlah Elizabeth terlahir kembali menjadi seorang Murni. Tidak ada secuilpun niat Murni untuk balik kembali ke rumah mewah Van Kirk, di sinilah kehidupannya dimulai sebagai Murni. Naas nasib tidak ada yang berjalan lurus nan menyenangkan, Murni diperkosa oleh penolongnya, Bondan. Rasa cinta ditolak membuatnya nekat memperkosa Murni. Kehidupan Murni terjatuh kembali pada jurang yang dalam, kurus dan tak ada pengharapan kembali hingga pada suatu hari sinar terang menyinari kehidupannya dan bangkit.


Kepergian Mak Miat dan anak pertama dari hubungan jadah dengan Bondan menjadi pukulan mengerikan ketiga dalam kehidupannya, tiada kebahagiaan yang memihak padanya. Naik turun kehidupan seperti alam yang tak bisa diperkirakan, Murni sempat alergi pada laki-laki akibat ulah percintaan yang terlalu dalam dengan seorang menak yang kaya raya. Mengapa Murni berganti nama menjadi Sadikem? cerita selanjutnya silakan dibaca dan dibeli bukunya.


Novel gowok ini menceritakan lika-liku kehidupan dengan segudang permasalahan baik secara sosial budaya, percintaan dan lain sebagainya. Elizabeth dihadapi kenyataan pahit di mana pemerintah saat itu mengharamkan kawin campur antara pribumi dan Belanda, walaupun diharamkan cinta tetaplah cinta yang menghasilkan anak adam yang turun temurun. Masalah muncul dengan manusia yang terlahir dari perbedaan tersebut, jadilah manusia kelas dua. Manusia yang mempunyai keistimewaan dan cela yang hampir seimbang. Persoalan klasik yang selalu ada di latar cerita pada zaman kolonial.


Bertemakan gowok, namun novel ini tidak banyak menyajikan ilmu kamasutra jawa, olah herba penyulut birahi ataupun segala aji-aji perkara asmara. Sayang sekali. Beberapa adegan pengundang syahwat tertulis indah dengan getar nafas saat membacanya saat Murni berolah asamara dengan Martomo. Selain adegan tersebut cerita gowok ini hanya pada sebuah lika-liku hidup seorang gowok yang kadang membawa apes ataupun kebahagiaan pada cantriknya.


Bahasa dan alur yang digunakan sangat mudah dipahami, alur maju lebih banyak disajikan. Hanya awal cerita saja mempunyai alur mundur sebagai 'flash back'. Tidak ada kesulitan dalam membaca novel ini baik bahasa jawa ataupun bahasa belanda yang digunakan, semuanya mudah tercerna. Penokohan pun tidak terlalu banyak jadi bisa mengingat satu persatu karakter dan alur dari lakon tersebut. Bagiku tampak ringan, hanya butuh satu hari atau dua hari untuk membacanya. 


Judul: Nyi Sadikem

Penulis: Artie Ahmad

Dimensi: iv+221 hlm, 14x20,3 cm

Cetakan: Pertama, 2025

Penerbit: Marjin Kiri

ISBN: 978-602-0788-69-2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Istilah-istilah Anak dalam Keluarga Jawa

1. Ontang-anting: anak laki-laki/perempuan tanpa saudara (semata wayang). 2. Uger-uger lawang: dua bersaudara anak laki-laki. 3. Kembang sepasang: dua bersaudara anak perempuan. 4. Kendhana-kendhini: dua anak bersaudara, laki-laki yang tua, perempuan yang muda. 5. Kendhini-kandana: dua anak bersaudara, perempuan yang tua, laki-laki yang muda. 6. Pandhawa: Kelima anak berjenis kelamin laki-laki semua. 7. Ngayoni: Kelima anak berjenis kelamin perempuan semua. 8. Madangka: Lima anak bersaudara, empat orang lelaki dan satu perempuan. 9. Apil-apil: lima bersaudara, empat orang lelaki dan satu perempuan. Sumber Serat Centhini II - UGM Press.  

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok . Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia , Gunung Agung , lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit ( Kepo Buku ) dengan pembawa acara Bang Rame , Steven dan Mas Toto . Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumn...