Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Kiat Menikmati Pantai Pangandaran

Sudah pernah ke Pangandaran? Sering banget wong rumahku gak jauh-jauh amat. Cukup sejam kurang perjalanan dengan sepeda motor sudah sampai ke pantai Pangandaran. Saking seringnya ke Pangandaran kadang orang diajak ke sana kembali terasa malas, beberapa orang menjawab "lah Pangandaran ya gitu-gitu aja, gak ada beda. Males dah". Bagiku hal yang wajar berhubung orang yang ditanya biasanya tidak banyak aktivitas saat pergi ke Pangandaran, umumnya mereka hanya 'nonton' pantai saja.

Aktivis 'nonton' pantai inilah yang menjadi faktor kejenuhan orang-orang yang pernah berkali-kali ke Pangandaran. Coba seandainya orang-orang tersebut saat ke Pangandaran diisi dengan kegiatan olahraga air, bersepeda, naik pesawat kecil, memancing atau berlayar dengan perahu. Pasti akan berakhir dengan kesan yang menggembirakan. 

Saya sebagai orang Banjar yang tidak terlalu jauh dari Pangandaran merupakan anugerah yang membuat orang lain iri dengki, karena rumah tidak terlalu jauh ke objek wisata yang indah itu. Saking seringnya ke sana pastinya ada kejenuhan, namun semua itu akan sirna jika diisi dengan berbagai kegiatan menyenangkan seperti body rafting, bersepeda, berendam di laut, atau menjelajah cagar alam. Berikut ada beberapa tips dan trik untuk menikmati berbagai objek wisata di Pangandaran khususnya pantai Pangandaran.
Nelayan Memanen Hasil Laut 

1. Datang sore hari

Waktu yang pas untuk menikmati segala hidangan indah dari alam adalah sore hari, di waktu tersebut anda bisa langsung beraktivitas di pantai baik berenang, bermain kejar-kejaran atau bermain pasir. Terik matahari tidak terlalu menyengat bagi Anda, di saat itulah matahari terasa hangat. Saat anda berenang terasa hangat saat berjemur, kukut pun tidak terlalu terbakar. Sambil beraktivitas pantai, matahari turun ke barat semakin lama semakin tenggelam ke arah Cijulang. Nikmatilah keindahan sunset.

Keuntungan datang sore lainnya adalah bebas tiket untuk masuk ke pantai Pangandaran, jalanlah ke jalan Pelabuhan Cikidang. Disitu anda tidak akan dikenai tarif retribusi masuk, saat berjalan anda juga akan menikmati keindahan pantai dari jembatan muara dekat pelabuhan. Melalui jembatan pelabuhan ini anda akan memasuki wilayah pantai timur, di sana juga bisa langsung beraktivitas belanja ikan segar dari para nelayan. 

Bukan belanja ikan segar saja, di pantai timur bisa menikmati langsung wahana olahraga air seperti banana boat, speed boat dan yang lainnya. Mau makan seafood juga tersedia di sini, namun jika aktivitas anda sepenuhnya di pantai timur akan terlalu rugi karena tidak akan menyaksikan sunset. Maka geserlah ke arah barat dengan jalan kaki mulia dari 60 detik perjalanan atau 10 menit perjalanan dari pantai timur ke barat untuk menikmati sunset.

Ikan segar hasil tangkapan langsung dijual

Pantai barat menyajikan bentang alam yang indah di sore hari, jika beruntung anda akan menemukan sunset yang sempurna dimana matahari berwarna seperti kuning telur dengan sinar yang tidak terlalu terang. Garis pantai melengkung seperti huruf C tampak indah, mulai dari Pananjung, Cikembulan hingga samar-samar Cijulang di ujung barat sana tempat bersemayamnya mentari.

Kira-kira ada keuntungan apa lagi saat sore ke pantai barat Pangandaran? Hmmmm satu keuntungan yang luar bisa adalah anda bisa masuk ke kawasan cagar alam tanpa tiket masuk!!! Untung besar kan! Saat sore hari tidak ada penjagaan di perbatasan antara lokasi pantai dan cagar alam, saat itu juga air laut surut sehingga bambu pembatas bisa terlewati. Nikmatilah sajian gratis itu dengan maksimal: berenang di pantai pasir putih, mengintip para lutung, menjahili monyet ekor panjang yang nakal, atau membuntuti berbagai jenis burung liar seperti burung enggang Jawa yang indah itu. Selain binatang itu para rusa jantan dan betina sedang menikmati sore hari di bibir pantai seakan-akan mereka melepas lelah di antara rimbunnya pepohonan di cagar alam.

Perlu diingat untuk yang beraktivitas di air baik berenang ataupun bermain paddle board atau sekedar berendam hanya sampai jam 17:00 WIB selanjutnya tidak ada tanggung jawab bagi penjaga pantai jika ada kecelakaan dalam berwisata utamanya di tepi pantai (laut). Jam 17:00 para life guard kembali ke keluarga masing-masing sehingga tidak ada penjagaan untuk yang berenang,  amankah diri anda musibah tidak datang dengan rencana yang diketahui manusia.

Rusa cagar alam yang sedang jalan sore.

Sore hari tidak berhenti di situ saja, marilah kita sejenak ke daratan untuk menari dan bersantai di kafe-kafe sepanjang tanjung Pangandaran. Kampung turis adalah rekomendasi utama untuk menikmati senja hingga malam hari, namun jangan sampai "kepatil lele" ingat pakai "sarung" untuk aktivitas yang menyenangkan itu. Bir bintang tersedia juga, jadi jangan risau. Di situlah lokasi yang tepat untuk menikmati gemerlap lampu dan hembusan rindu para angin-angin yang mencinta. 

Untuk yang membawa keluarga bisa makan di kafe-kafe biasa yang ramah anak, setelah itu bisa berjalan-jalan di alun-alun Paamprokan. Taman yang luas itu menyediakan permainan anak secara gratis, bisa menikmati keindahan pantai Pangandaran dari atas (menara/gardu pandang). Saat mega mulai berwarna merah merona lihatlah dengan menaiki gardu pandang di alun-alun Paamprokan. 
Gardu pandang alun-alun Paamprokan

2. Jelajahi Pangandaran dengan Sempurna

Tidak melulu soal bahari saja, Pangandaran menyajikan berbagai hidangan wisata yang akan memanjakan rohani anda sekalian. Jika disebutkan ada beberapa hal yang menarik diantaranya Green Canyon, Citumang, Santirah, berbagai curug, memancing di laut, muara dan sungai dan banyak lagi.

Membaur dengan masyarakat salah satu contoh aktifitas wisata yang menyenangkan, di Pangandaran anda bisa melihat masyarakat membuat gula kelapa, pembuatan wayang golek, pertunjukan ronggeng gunung dan bisa ikut memasak pindang gunung yang menyegarkan.

Dengan berakhirnya tulisan ini, izinkan saya merenung sejenak untuk berdoa pada kalian yang sedang membaca. Doaku tak terlalu jauh untuk Tuhan yang Maha Indah, dekatkanlah pembaca untuk segera mengunjungi dan menikmati Pangandaran. Selamat berlibur!!!.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...