Aku bingung mau nyebut ini liburan dadakan atau liburan bulan Agustus, tapi itu bukan hal penting untuk diperdebatkan. Tapi nyatanya liburan kali ini sangat singkat dan tanpa rencana apapun, maklum saja 'acara' ini spesial untuk 'goodbye moment' dengan saudara dekat.
Dadakan itu berawal dari percakapan singkat saja di aplikasi populer WhatsApp dengan saudara dekat tersebut, awalnya sedikit mikir soal duit sih, tapi namanya saudara jadi prioritas utama terlebih dia akan pergi untuk belajar di ibu kota budaya Jawa (Yogyakarta). Tak mau meninggalkan peristiwa langka tersebut tentunya kocek harus dirogoh untuk sebuah tali persaudaraan agar semakin panjang dan kuat.
Pose Sederhana Di Curug Badak |
Curug kembar atau penganten bisa dibilang begitu karena ada dua air terjun yang mengalir di tebing yang sama, hanya beda 4-5 meter saja jaraknya. Namanya juga penganten pasti ada besar dan kecil, jadi dua curug itu tidak sama persis untuk debit air yang mengalir ataupun derasnya air yang tumpah dari atas tebing curam itu. Untuk penamaan Curug Badak saya sendiri kurang tahu, terlebih tidak melakukan wawancara ke tokoh setempat.
Fasilitas yang tersedia tidak kalah dengan objek wisata populer lainnya terlebih dengan wahan swafoto yang tersebar di beberapa titik. Tentunya fasilitas yang cukup menarik ini mendulang banyak pemasukan rupiah untuk semua pelaku usaha di kawasan wana wisata tersebut. Dengan semakin populernya aktifitas wisata di Indonesia dan di-iringi perkembangan modern yang meledak melalui media sosial, Pemerintah Indonesia saat ini gencar dalam pengembangan objek wisata tak terkecuali Curug Badak ini. Untuk kualitas jalan jangan diragukan lagi hampir tidak ada yang rusak, semua beraspal bagus. Tempat parkir yang luas juga tersedia, namun sayang bis besar tidak bisa masuk karena jalan yang cukup sempit.
Lumayan Tinggi Kan? |
Fasilitas penunjang lain seperti toilet di wilayah hammock sekitar hutan pinus, toilet bersih, warung-warung, tempat sampah dan fasilitas lainnya semua tertata dengan apik. Yang saya kagum dari wana wisata tersebut adalah sampah yang susah dilihat, mungkinkah pengunjung yang sudah melek sampah atau usaha keras pelaku usaha yang gigih, entahlah yang pasti tempat itu bersih. Ada satu kelebihan lainnya bagiku dimana pernah mendengarkan keluh kesah seorang sahabat yang berkunjung ke Curug dimana fasilitas toilet tidak tersedia di dekat curug. Sahabat-ku ini kelimpungan saat perut terkoyak untuk buang hajat namun toilet sangat jauh dari curug, apa boleh buat dia harus nanjak untuk buang hajatnya. Karena saking jauh dan capek-nya dia tidak kembali untuk menikmati keindahan curug lagi bersama rombongan. Nah di Curug Badak tersedia loh toilet bersih, cukup membayar Rp 2000 saja Anda sudah berinvestasi 'emas glondongan' di Curug Badak.
Area pinus dijadikan area santai berbasis wisata keluarga dengan lapangan cukup luas, rindang dan harum khas pinus. Tersedia juga fasilitas warung, toilet dan mushola untuk sembahyang umat Islam. Penyewaan hammock cukup murah hanya Rp 5000 saja. Oh ya kelupaan, untuk memasuki kawasan wana wisata Curug Badak dikenai bea tiket masuk sebesar Rp 15000 untuk satu motor dua orang, untuk rinciannya kurang paham.
Jika anda suka berenang atau mandi di curug saya sarankan di Curug Hanoman. Bentuk Curug Hanoman cocok sekali untuk berenang baik oleh orang dewasa maupun anak-anak, terdapat seperti kolam alami dan bebatuan yang melajur menyerupai perosotan. Untuk yang suka tantangan lebih bisa juga mandi di Curug Badak, namun hati-hati dengan tamparan keras air dari curug.
Kunjunganku cukup singkat, mungkin karena hawa dingin dan banyaknya wisatawan membuat seorang penyendiri seperti-ku tidak bisa berlama-lama. Saya juga dan saudara pergi ke kawasan hutan pinus yang masih asri, kira-kira sekitar 100 meter dari lokasi wisata hanya untuk mendirikan hammock sebagai pelepas lelah.
Pose Ala Instagram |
Aku sempat dibuat bodoh oleh Google Maps di rencana ke-dua. Ceritanya kami melihat Google Map untuk destinasi wisata lainnya, nah berhubung lokasi wisata terdekat adalah Kawah Putih Garut maka kami putuskan untuk ke kawasan tersebut dengan rekomendasi dari Google Map. Setelah ditelusur ternyata jalan menuju Kawasan Kawah Putih Garut buntu! Padahal jarak lokasi saat itu dengan Kawasan Kawah Putih Garut hanya sekitar enam kilometer saja! Mungkin jalan itu khusus untuk petani pinus saja.
Begitulah cerita singkat plesiran untuk sebuah goodbye moment, semoga terhibur ya.
Komentar