Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Tiada Sufi Tanpa Humor - Imam Jamal Rahman

Tentang sufi adalah tentang sebuah perjalanan menuju kehadiratNya. Awal mengenal sufi sejak buku-buku kecil milik Imam Ghazali dan kawan-kawan dibeli oleh sepupu yang malang melintang di dunia pesantren. Lebih dari enam tahun dia mengabdikan diri untuk pesantren, setiap buku yang dibeli pulang ke rumah dengan catatan hari pembelian dan pesan-pesan yang ditulis untuk dirinya. Aku merasa beruntung karena selalu disodori buku-buku tersebut, hingga akhirnya aku tertarik dengan paham sufisme.

Arah keberagamaanku sendiri sudah berbelok ke sufisme, ada pengaruh besar dari sodoran buku-buku dari sepupu. Semuanya tertelan sempurna di otak kiri dan kanan, pemahaman demi pemahaman dinikmati dengan baik kesadaran. Ingat betul saat itu saya baru berumur 13 tahun dimana masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, dimana masalah agama sedang naik menuju kritis dengan pertanyaan dalam hati yang semakin runyam. 

Pemahaman tanpa guru memang sesat nan liar, begitulah aku saat itu. Semua terasa benar dengan pemahaman sendiri dengan sumber buku-buku sufisme yang pernah dibaca. Ada yang mesti diluruskan dalam pemahaman sufiku yang berjalan di telapak kaki ini, aku merasa bahwa semua dunia harus terlepas untuk mencintai Tuhan. Iman yang kurang, ilmu agama yang kurang menjadi standar ganda yang aku rasakan. Inti dari permasalahan keagamaan ini memang berada pada diri sendiri yang ego dan tidak paham level mana kerohanian dan tingkat pemahaman soal spiritualitas dan agama. Aku merasa tinggi, padahal kaki pendek. Ibarat kaki di bawah ingin melangkahi lima anak tangga sekaligus. 


Kini aku mulai berubah dan memahami sufisme dengan segala kerendahan. Walaupun merasa terjebak dalam pemikiran yang egois, aku tetap membaca dan membeli buku-buku tentang sufisme seperti buku yang saat ini saya ulas. Buku ini berjudul Tiada Sufi Tanpa Humor oleh Imam Jamal Rahman, buku yang dibeli tahun 2016 lalu dan baru kali ini dibaca dengan serius. Berkali-kali mencoba untuk membaca serius, batal dengan kesibukan dunia.

Buku ini mengandung banyak ajaran sufisme yang mengarah pada hakekat manusia dengan tambahan lelucon yang perlu dipikirkan beribu kali untuk sampai pada inti ajaran. Imam Jamal memasukkan banyak kisah lucu dari sufi yang terkenal jenaka yakni Abu Nuwas dan juga sufi lainnya. Merupakan buku renungan yang lucu nan mendalam, sang penulis awalnya memberikan cerita dari berbagai tokoh sufi dengan cerita yang konyol nan bermakna, selanjutnya penulis meningkatkan kita pada suatu hadis ataupun ayat Alquran sebagai referensi berintrospeksi diri. Di akhir tulisan penulis menuntut pembaca untuk memikirkan atau berlatih diri (jiwa) untuk bersikap seperti tema yang dibawa.

Banyak sekali pelajaran tentang filsafat, hakekat manusia, kecintaan pada Tuhan dan kehidupan manusia di buku ini. Buku ini cocok untuk dibaca saat santai. 

Judul: Tiada Sufi Tanpa Humor
Penulis: Imam Jamal Rahman
Penerjemah: Fahmy Yamani
Cetakan: Pertama, Maret 2015
ISBN: 978-602-290-035-1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d