Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Akhirnya Aku Membunuh Tuhan di Tahun 2022

Kegagalan target 80-100 judul buku untuk tahun baca 2021 adalah hal yang sangat memilukan bagi otakku. Walaupun memilukan kegagalan ini mempunyai alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. Tahun 2021 telah berlalu begitu saja dengan sambutan yang tidak begitu meriah, kini sudah hampir dua Minggu dalam rangkaian tahun 2022. Semangat untuk membaca masih ada, namun kali ini memang tidak ada target-target lagi. Saya menyerahkan pada waktu dan nafsuku, hanya duanhal itulah yang bisa bergolak dan terlewat. 

Buku pertama tahun ini ada tiga judul sekaligus! Lumayan menguras keuangan negara yang hampir bocor. Bayangkan saja saya menghabiskan Rp 130.300 dengan potongan ongkos kirim Rp 19.000 dan potongan langsung sebesar Rp 5.216. Tahun ini saya masih tertarik untuk membaca tiga bidang: filsafat, sastra dan budaya Jawa. Sesuai nafsu yang bergolak akhirnya memilih tiga judul: Nietzsche Membunuh Tuhan; Jemini, dan Seks dan Psikologi oleh Jean Paul Sarte. Tahun 2022 memang waktu yang tepat untuk membunuh Tuhan! Ayok habisi Tuhan dari halaman ke halaman lainnya.

Nietzsche Membunuh Tuhan karya Zahma Iika lahir setahun yang tahun lalu, 2021. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Narasi yang berlokasi di Yogyakarta. Buku yang berjumlah 239+ halaman dihargai dengan Rp 54.400, harga termahal dari ketiga buku yang ku beli. Bagiku buku ini adalah sebuah pengantar alias Mak comblang untuk mengenal lebih dekat dengan Nietzsche. Jadi buku ini bukan karya langsung, atau karya terjemahan dari buku Nietzsche. 

Kata pengantar ternyata sudah memberikan kesimpulan yang sangat jelas untuk mendekatkan diri pada sosok si kumis, Nietzsche. Kata pengantar ini terdiri dari lima halaman sehingga cukup banyak mengelupas tentang siapa Nietzsche. Bagian selanjutnya berupa daftar isi, menyingkap enam bagian (bab) dari perjalanan Nietzsche baik dari sisi pribadi, karya dan kontroversialnya.

Bab pertama memperkenalkan siapa Nietzsche, disini juga membahas keluarga, orang-orang terdekat dan juga buku-buku yang pernah ditulis. Penulis juga memberikan tips terbaik untuk memahami Nietzsche dan juga karyanya, berhubung pemikiran Nietzsche yang sangat 'gila'. Disebut bahwa untuk memahami karya Nietzsche, pembaca diharuskan mengosongkan hati. Membaca Nietzsche juga tidak boleh sekali baca berhubung setiap kalimat berbobot terlalu berat untuk dicerna. Modal utama untuk mendekati Nietzsche adalah kecerdasan dan kesabaran.

Bagian dua mulai memasuki hal njlimet, bahasan tentang pembunuhan Tuhan. Penjelasan-penjelasan tentang bagaimana Tuhan dibunuh oleh Nietzsche ditulis secara ringkas dan memuat penjelasan lebih lanjut guna memudahkan pembaca memahami konsep pemikiran dari Nietzsche. Buku ini memang cocok untuk para mahasiswa filsafat ataupun masyarakat umum yang ingin mengenal lebih Nietzsche. Dengan bahasa yang mudah dimengerti dan hal-hal penting tentang Nietzsche sudah tersedia di buku ini.

Mendapatkan buku ini memang tidak terlalu mudah didapatkan jika anda sekalian datang ke toko buku biasa, umumnya buku ini dijual di toko buku tertentu. Namun Anda jangan bingung ada hal yang lebih mudah untuk membeli buku ini termasuk variasi penawaran yang menggiurkan, toko buku online adalah solusinya.

Judul Buku : Nietzsche Membunuh Tuhan
Penulis : Zahma Iika
Penyunting : Isidora
Tahun terbit : 2021
Dimensi : 13x19 cm: xxvi + 246 halaman
Penerbit : Narasi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...