Cerpen mini telah disiarkan di Radio Taiwan Internasional seksi Bahasa Indonesia pada tanggal 17 Januari 2022.
Rotasi
Berputarnya bumi pada suria ternyata membawa saya pada sebuah perubahan, satu kali berputar berbagai perubahan yang ku dapat. Ternyata alam mempunyai hitungan yang semakin berputar semakin mendekati musnah. Dua puluh sembilan Desember, tanggal sebagai titik poros sebuah perputaran angka berdinamika dengan semesta, alam dan keriputnya kulit.
Sewaktu fajar timur menyeruak aku mencoba duduk bersama diriku sambil menghadap cahaya timur yang mulai memerah. Aku mencoba memulai untuk berbicara walaupun sedikit malu, diriku mulai berbicara dengan malu padaku. Diriku tampak naif dengan dirinya, padahal aku tahu diriku sendiri sedari dulu.
Aku: "Apa kamu mengerti soal rotasi?"
Diriku: "Aku paham sedikit dari guru IPA-ku, perputaran bumi kan?!"
Aku: "Hampir benar, tapi bukan itu maksudku"
Diriku: "Jadi apa maksudmu? Bukannya definisi rotasi adalah perputaran?!"
Aku: "Perputaran pada sumbu yang tetap, begitulah bunyi definisi. Kamu tahu sumbumu?"
Diriku: "Aku masih belum paham apa yang kau maksud, ini terlalu sulit untuk dijawab walaupun sederhana. Ayolah sedikit dipermudah."
Aku: "Ini memang bukan sebuah pelajaran IPA yang sebenarnya, melainkan pelajaran hidup yang masih berkaitan dengan IPA".
Diriku: "Ooo kau bicara soal hidup".
Aku: "Ya, aku butuh renungan hidup".
Diriku: "Buat apa?".
Aku: "Apa kamu sadar bahwa poros yang tetap saat rotasimu sudah satu lingkaran penuh akan menambah angka?".
Diriku: "Poros tetap maksudnya hari ulang tahun?".
Aku: "Ya, kamu akan bertambah usia".
Seketika keduanya terdiam dan diam-diam bergumam dengan pikirannya sendiri.
Langit kembali memberi warna merah keemasan kini berpindah di ujung barat, perbincangan kembali dengan rasa curiga.
Aku: "Apa kebermanfaatanmu saat berrotasi?".
Diriku: "hmmm".
Hening dengan selingan burung blekok menjerit hendak pulang ke sarang. Di sarang itulah burung blekok kembali menunaikan kebahagiaannya.
Komentar