Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Ihwal Sesat Pikir dan Cacat Logika - Fahruddin Faiz

Dan ciri dari manusia adalah berpikir atau menanggapi kehidupan dengan akal budi yang dimilikinya. Dan bila manusia kehilangan kemampuan akal budinya akan menjatuhkan status manusianya ke level binatang. Pendayagunaan akal merupakan tanda bagi status kemanusiaannya.

Belajar logika bagiku adalah suatu keharusan agar status kemanusiaanku selalu eksis dengan daya akal yang Tuhan berikan. Tak mau turun level, daya tersebut mesti digunakan secara maksimal. Banyak orang yang tak mampu mengolah daya tersebut sehingga banyak terjadi kesalahan-kesalahan dalam berpikir dan berlogika. Naluri dan daya manusia memang sudah dibekali logika dan daya pikir, namun itu hanyalah bibit yang mesti dirawat dan ditumbuhkan dengan baik. Maka dengan adanya buku-buku mengenai logika akan sangat membantu perkembangan dan perawatan daya tersebut. Kali ini saya membeli dan membaca buku dari sang guru filsafat online-ku, Bapak Fahruddin Faiz. Buku tersebut diberi judul "Ihwal Sesat Pikir dah Cacat Logika" yang diterbitkan oleh MJS Press. Buku tersebut salah satu yang saya idamkan sejak awal pandemi, namun baru kali ini saya membelinya melalui market place.

Sesat pikir dan cacat logika lebih berbahaya

Buku berjilid motif garis lengkung ini sepertinya dipersembahkan untuk masyarakat awam, mahasiswa dan masyarakat yang senang terhadap logika dan ilmu filsafat. Pak Faiz menampilkan pelajaran logika ini dengan gayanya yang sederhana, mudah, dan bisa ditemukan sehari-hari dalam kehidupan. Yang lebih istimewa lagi buku ini memuat contoh kasus dan sikap apa yang harus kita lakukan saat kasus kesalahan berpikir atau cacat logika tersebut terjadi pada kita. Sebagai contohnya kasus argumentum ad baculum, sebuah pembenaran pemikiran dengan dasar-dasar kekuasaan.

Kasus: Sebaiknya kamus setuju dengan kebijakan perusahaan yang baru kalau kamu tidak ingin kehilangan pekerjaan.
Menyikapi: secara logika, sebenarnya untuk menyikapi kesalahan berpikir ini , tunjukanlah bahwa ancaman yang diajukan sebagai dasar pernyataan itu tidak saling berhubungan dengan mutlak, karena kemungkinan yang bisa terjadi dalam kenyataan bisa beragam, tidak melulu seperti yang dinyatakan oleh yang punya kekuasaan. Hal 128.

Kesederhanaan buku ini tercermin dalam bentuk susunan kalimat yang mudah dipahami, dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Buku tentang logika ini memang bukan textbook mata kuliah filsafat bagian logika, di sini anda tidak akan menemukan detail-detail asas-asas pemikiran, pembagian logika, manfaat logika, silogisme, kasualitas dan lain sebagainya. Jadi buku ini sangat cocok bagi para pemula dalam mempelajari tentang logika, para masyarakat awam dan para mahasiswa yang ingin mempelajari tentang logika secara mudah.

Berisikan 200 halaman, buku ini terdiri dari dua bagian: pertama tentang bias-bias dalam berpikir (cognitive bias). Dan kedua berisi tentang cacat logika (logical fallacy). Di sini pak Faiz tidak hanya mengisi bukunya dengan materi-materi saja, ada tambahan istimewa seperti kata-kata mutiara dari para filsuf dan pesohor dunia lainnya. Buku-buku lanjutan sebagai bahan referensi pun dihidangkan untuk pendalaman dan pengembangan materi seperti buku dari Bo Bennett Logically Fallacious: The Ultimate Collections of Over 300 Logical Fallacies. Tak ketinggalan pak Faiz juga memberikan pendahuluan (pengenalan) untuk mengetahui seberapa penting kita mempunyai logika yang waras, manfaat berlogika dan urgensinya.

Tidak terlalu murah dan mahal untuk judul buku ini, saya mendapatkannya di market place seharga 59.000 all in termasuk harga ongkos kirim. Beruntung saya mempunyai kouta gratis ongkos kirim sehingga menghemat anggaran pengeluaran. Tidak perlu ragu lagi buku ini sangat bersahabat di kantong dan menambah gizi jiwa dan otak Anda. 

Judul: Ihwal Sesat Pikir dan Cacat Logika
Penulis: Fahruddin Faiz
Penyunting: Wahidian
Cetakan: Pertama, September 2020
Dimensi: 224 hlm, 13,5x20,5 cm 
Penerbit: MJS Press Yogyakarta
ISBN: 978-623-91890-4-4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d