Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Selusur Pantai Di Kabupaten Pangandaran

Liburan panjang sangat disayangkan bila hanya digunakan untuk berdiam diri tanpa adanya kegiatan lainnya. Kegiatan kecil di dalam rumah sangat bermanfaat misalnya membereskan almari ataupun barang - barang yang sudah tidak dipakai lagi, namun bagi kalian yang sudah bosan dengan keadaan rumah dan punya uang lebih baiknya keluar rumah untuk menjelajah objek wisata di sekitar kota ataupun kabupaten (yang masih bisa dijangkau dengan perjalanan 1-2 jam menggunakan mobil ataupun sepeda motor).
Bongkahan Karang Pantai Madasari

Kali ini saya ingin membagikan kegiatan liburan panjang saya dengan keponakan di bulan Maret/April 2017 lalu.  Semoga bermanfaat bagi para traveller ataupun backpacker yang ingin menghemat uang liburanya. Baiklah saya mulai sekarang ya!

Pulang dinas di Puskesmas saya tidak ada pilihan kegiatan lainnya selain tidur, membaca buku ataupun sekedar santai di belakang rumah dengan tidur di hammock yang saya pasang sendiri. Keinginan untuk kembali travelling ke tempat jauh misalnya Jogja, Semarang ataupun kota - kota menarik di Jawa Timur pupus dengan mutlak karena rekening selalu kempes dengan kebutuhan yang besar tanpa ada pemasukan yang seimbang juga. Ya nasib seorang honorer yang hanya memperoleh duit sisa gaji orang yang dikumpulkan untuk uang belas kasih keringat yang keluar.

Dengan modal IDR 150K saya merencanakan untuk sisir pantai selatan di Jawa Barat khususnya yang ada di kabupaten Pangandaran. Saya memilih pantai di kabupaten Pangandaran karena lokasi yang termasuk dekat (1-2 jam dari rumah) dan pemandangan yang tentunya menarik di setiap sudut. Sebenarnya bukan hanya wisata pantai saja yang ada di kabupaten Pangandaran tetapi banyak sekali misalnya saja gua, air terjun, body rafting, gardu pandang, taman nasional atau suaka margasatwa, wayang golek, hutan bakal dan lain sebagainya. Karena modal yang sedikit saya pilih untuk selusur pantai saja tentunya lebih murah daripada ke green canyon atau cukang taneuh, Citumang untuk body rafting yang harganya lumayan tinggi bagi saya sekitar IDR 150K perorang, habislah duit saya kalau begitu.
Pose di Pantai Barat Pangandaran
Terdapat lebih dari 10 pantai terbaik di Kabupaten Pangandaran misalnya saja Pantai Indah Pangandaran, Pasir Putih, Pantai Timur, Pantai Batu Karas, Pantai Batu Hiu, Pantai Madasari dan yang lainnya.  Tentunya dengan lokasi dan keindahan alam yang berbeda - beda.  Tinggal dipilih saja sesuai dengan kondisi uang, waktu dll.

Perjalanan dimulai dari rumah saya yang berlokasi di Pamarican, Banjar.  Sekitar jam 8 pagi saya berangkat dengan keponakan menggunakan motor kesayangan Xride!  Berbekal satu liter air, nasi bungkus daun pisang, lauk pauk dan buah - buahan demi memangkas dana yang tersedia.

Tujuan pertama bukanlah pantai indah Pangandaran melainkan pantai Madasari yang lokasinya sekitar satu jam lebih dari Pangandaran.  Lumayan jauh ya.

Pantai Madasari
Keunikan pantai ini memang membuat orang kagum akan kehebatan alam di Pangandaran ya di sepanjang Madasari terdapat banyak pulau - pulau karang kecil yang muncul akibat gejala alam. Pantai ini memang khusus untuk dinikmati oleh mata saja tanpa dinikmati oleh tubuh yang ingin berenang. Jelas saja sepanjang pantai Madasari mempunyai tipikal ombak yang besar dan pantai berkarang. Jadi sangat bahaya sekali untuk para wisatawan yang ingin berenang di sini. 


Madasari Sebelah Timur
Jangan menyesal jika mengunjungi pantai ini karena tidak bisa berenang namun banyak kegiatan yang bisa membuat Anda lebih senang misalnya saja foto bersama atau sendiri dengan latar belakang pulau - pulau karang yang tak jauh dari bibir pantai,  memanjat tebing karang,  memancing, menonton pacuan kuda juga bisa loh karena di pantai Madasari ini terdapat equestrian

Informasi: untuk masuk ke pantai ini tidak ada pungutan biaya retribusi, jarang ada warung hanya ada pedagang keliling saja, suasana sepi, jalan sebagian bagus sebagian jelek/berlubang.

Pantai Batukaras
Cukup setengah jam perjalanan menuju ke pantai Batukaras dengan menggunakan motor maupun mobil. Kondisi jalan menuju pantai Batukaras lebih baik daripada ke pantai Madasari.  Jadi tenang saja ya. Untuk ke pantai Batukaras tentu saja melewati objek wisata yang sudah terkenal yakni Cukang Taneuh alias Green Canyon.


Ombak Besar Cocok Untuk Surfing
Di pantai ini saya menghabiskan waktu sangat panjang karena berenang lebih dari dua jam dan ngobrol ngalor ngidul dengan bule asal Belanda. Daripada bosan bicara dengan ponakan lebih baik bicara pamer soal negri sendiri ke turis ya boleh dikatakan berbual untuk kemaslahatan dunia pariwisata.

Informasi: pantai ini berpasir cokelat yang luas, ombak variasi besar dan kecil,  bisa untuk berenang dan berselancar,  masuk ada tarif retribusi sebesar IDR 10K kalau ga salah,  banyak kedai - kedai makanan maupun souvenir,  terdapat penjaga pantai yang selalu memantau para wisata yang sedang berenang. 

Hutan Bakau
Tak jauh dari pantai Batukaras ada tempat menarik yang bisa dikunjungi dengan murah merah yakni hutan bakau di muara sungai.  Petunjuk untuk menuju hutan bakau memang agak susah karena tulisan seadanya dan kecil.  Akses jalan awal bagus dengan aspal yang masih baru,  selanjutnya masuk ke perkampungan dengan jalan berbatu, hati - hati bagi yang tidak biasa. Sesudah jalan batu giliran jalan tanah dan sempit.  Roda empat hanya bisa sampai dekat tambak saja dan untuk motor bisa sampai lokasi.


Hutan Bakau
Sepertinya hutan bakau tidak terlalu luas hanya di pinggir muara saja, karena muara tentu saja banyak sampah yang terkumpul di sana,  peremajaan bakau sepertinya belum ada. Di dalam hutan bakau terdapat jembatan warna merah dari kayu untuk wisatawan berjalan - jalan menyusuri hutan bakau dari sisi kanan sampai kiri panjangnya sampai 200-300 meter. Bukan hanya berjalan di jembatan hutan bakau saja yang ditawarkan tetapi juga dengan perahu yang keliling hutan bakau atau muara.

Informasi: terdapat beberapa warung makan, retribusi IDR 5K,  tidak ada tempat berteduh yang luas untuk wisatawan saat hujan. 

Pantai Barat Pangandaran
Waktu yang sangat sempit karena habis di Batukaras menyebabkan tidak semua pantai diselusuri jadi hanya 3 pantai saja yang dikunjungi. Di pantai Barat Pangandaran ini saya sengaja menempatkan menjadi nomor terakhir karena ingin menyaksikan matahari tenggelam di samudra. 


Pantai Barat Pangandaran
Informasi: Untuk masuk tanpa retribusi bisa masuk ke gang - gang penduduk namun agak jauh dari jalan utama misalnya ke arah Puskesmas Pangandaran masuk ke arah Pantai Timur Pangandaran sehabis itu baru ke Pantai Barat.  Di arah barat biasanya saya masuk ke gang penduduk, lupa nama tempatnya. Fasilitas di pantai sudah lengkap. 

Demikian rangkuman perjalanan saya kali ini. Semoga bermanfaat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...