Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Dalam Rumah Bambu

Sederhana, begitulah setiap orang bisa menyebutkan keadaan dirinya yang tinggal di sebuah gubug bambu. Gubug yang dijadikan sebuah tempat tinggal sehari - hari ini sudah membuat beribu eksemplar cerita dalam kehidupan. Ya saya termasuk aktor dalam gubug bambu itu. Setiap penghuni mempunyai versi cerita masing-masing yang jelas tiap paragraf kehidupan akan menarik bila disajikan kalau pun tidak disajikan akan indah dalam setiap sanubari sang empunya cerita.

Bahasan kali ini adalah hal yang terjadi dalam kehidupan sehari - hari saya yang tinggal di gubug bambu. Baiklah saya mulai dengan perkenalan awal kehidupan dengan suka duka di rumah bambu ini. Semoga tulisan ini menghibur anda sekalian.

Dinding Bambu
Rumah bambu saya memang benar-benar dibangun dengan sebagian bahan dari bambu terutama dindingnya jadi memang tidak seratus persen dari bambu hanya saya bahan lainnya dari kayu - kayu kuat macam kayu jati. Rumah ini sudah berdiri lama sebelum saya lahir dan sudah mengalami perbaikan dua kali saja. Tidak ada satupun bahan lain selain kayu di rumah sederhana ini. Karena bahan dari alam jadi tidak ada penghalang yang kuat untuk segala jenis suara. Jadi suara denting jam pun terdengar jelas saat malam hari. Baiklah saya bawa anda ke kehidupan saya yang lebih dalam lagi.

Suara - suara
Rumah bambu tentu saja tidak ada penghalang suara yang berarti jadi maklum saja ya jika Anda menjadi tamu di rumah saya. Menjadi tamu di rumah saya siap - siap kaget dengan banyak suara yang muncul saat malam hari. Heningnya malam membuat suara lebih jelas terdengar daripada siang hari. Karena saking sepinya saat malam hari suara igauan dari anggota keluarga pun terdengar jelas. Jadi kadang saya malu kalau pagi-pagi diceritakan sama ibu atau kakak yang mendengar suara saya saat mengigau. Bunyi toke pun tak kalah mengagetkan para tamu. Tapi bagi saya suara yang menyebalkan yakni suara desahan - desahan dari aktivitas kebutuhan dasar manusia yang mesti dilakukan oleh seorang yang sudah menikah. Suara ini lah yang membuat saya risih. Tapi apa daya, saya masih satu rumah yang mau tidak mau kuping saya harus mendengarkanya.
Rumah Bambu

Angin
Kipas angin atau pun pendingin ruangan tidak ada di rumah saya ini. Cukup dengan hembusan angin segar dari belakang rumah (sawah) sudah membuat semua ruangan segar. Hanya sewaktu saja hawa di dalam ruangan menjadi panas atau sangat dingin misalnya saat musim kemarau dimana saat malam dan pagi hari terasa dingin sekali dan di siang hari sangat panas. Udara segar adalah persembahan utama di rumah saya tapi jangan salahkan kami saat Anda mendapatkan bau yang khas misalnya dari pembakaran jerami, bau khas jerami busuk dan bau khas tanah gembur sawah. Yang paling saya suka yakni saat dimana padi mulai berbunga rasanya udara terasa segar dan beraroma khas.


Cahaya
Tidak perlu repot - repot untuk membangunkan saya ataupun yang lainnya karena banyak cahaya yang masuk ke rumah melalui celah dinding bambu. Jadi jangan khawatir anda akan bangun pagi lebih awal dari biasanya. Kemungkinan bangun awal mungkin lebih besar dari pada biasanya.

Demikian sedikit dari keadaan saya di rumah gubug.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Sebutan Bentuk Penis dalam Tradisi Bali

Unggahan kali ini terinspirasi dari status ataupun thread  dari seorang netizen dari dunia Twitter @Kismin666oys. Thread ini sangat menarik sekali dan isinya pun sangat jarang sekali dibahas, terlebih Indonesia negara yang agamis. Netizen ini berasal dari Bali, tahu kan Bali?! Pulau indah penuh seni, agamis dan surgawi. Selama ini saya plesiran di wilayah Indonesia hanya ada dua wilayah yang menjual dengan "pantang" kontol-kontolan alias hiasan berbentuk penis. Dua wilayah itu adalah Jogjakarta dan Bali saja, yang lainnya masih malu-malu. Dalam dunia kesehatan penis dianggap hal lumrah, namun di kalangan masyarakat awam Indonesia adalah hal tabu. Tapi tidak demikian jika kita mengorek sejarah leluhur kita, semisal saja candi Sukuh yang terkenal penggambaran betapa sucinya hubungan seksual. Pada agama leluhur yang kini masih eksis di Bali dalam beberapa kitab ada ajaran suci mengenai seksual yakni Kamasutra. Ilmu olah seksual yang diperuntukan untuk menuju kesempur

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d