Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Teh Hijau Kecombrang

Akhir-akhir  tahun ini pamor teh naik seiring budaya ngetèh ala Inggris diperkenalkan oleh pengusaha kedai teh, selain perkenalan budaya teh, popularitas teh Jepang matcha di setiap produk juga sangat berpengaruh pada perkembangan budaya ngetèh di Indonesia. Dua tahun lalu di Indonesia dilanda mabuk teh Thailand, orang umumnya menyebut Thai Tea.

Hari ini saya meracik teh hijau melati dengan buah kecombrang, mungkin beberapa orang belum tahu apa itu kecombrang. Saya jelaskan sedikit apa itu kecombrang, menurut ilmu biologi kecombrang termasuk ke dalam tumbuhan rempah dan masuk pada golongan keluarga jahe atau lengkuas. Nama latinnya Etlingera Elatior, Ada beberapa nama lokal diantaranya honje (B. Sunda), Kincung (Medan), Kumbang Sengkala (Lampung), Sambuang (B. Minang). Jelas ya tumbuhan yang saya maksud, nah si honje ini mempunyai wangi dan rasa yang khas. Beberapa restaurant bakso ataupun yang lainnya menyediakan jus honje. 

Rasa dan wangi khas dari honje membuat saya ingin mengkreasikan dengan teh hijau. Teh hijau yang saya gunakan adalah teh hijau kualitas sedang yang dijual murah di warung ataupun toko modern. Selain bahan honje dan teh saya juga menambahkan madu sebagai pemanis. Okelah saya jelaskan bagaimana cara membuatnya.

Teh Hijau Honje

Alat Dan Bahan
Teh hijau
Buah Honje
Air panas
Madu/Gula
Gelas
Saringan
Penggeprek/pelumat

Cara
Geprek/lumat buah honje
Taburkan teh hijau dan geprekan/lumatan buah honje ke dalam air panas yang berada di gelas, diamkan selama 1-2 menit hingga air menjadi kuning ke-emasan.
Saring air teh hijau honje ke gelas yang masih kosong
Tambahkan madu dan aduk sampai merata.

Sangat mudah kan. Teh ini bisa diminum dingin loh dan rasanya lebih enak dalam kondisi dingin, karena sifat honje yang lebih terasa fresh seperti bau jeruk nipis atau jeruk purut. Cara penyajian saat dingin tentu sangat mudah yakni dengan cara air teh hijau honje didiamkan terlebih dahulu hingga dingin lalu campurkan sedikit es atau bisa langsung di masukkan ke dalam lemari es. Teh hijau honje bisa diminum hangat juga tidak masalah. Selamat mencoba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d