Seminggu ini saya dedikasikan untuk membaca buku sejarah. Kali ini saya mendapatkan ebook meunang menggunduh di situs blogspot seseorang. Lumayan sih tapi kadang merasa kasihan kepada penulis karya tersebut, seakan-akan kita mencuri dan berkhianat. Semoga diampuni dan terampuni, maafkan.
Baiklah buku yang saya baca berjudul Salahuddin Al-Ayyubi, bisa jadi seperti biografi tapi bukan. Lebih tepatnya pemaparan sejarah dari tokoh tersebut dari sudut pandang pengarangnya, Jhon Man. Jhon sendiri sudah terkenal dengan berbagai buku sejarah yang ditulisnya, umumnya karya Jhon mengungkap tokoh-tokoh dari Asia dan Timur Tengah. Dia juga bisa dibilang ahli dalam sejarah keislaman. Buku yang pernah terbit dari John Man adalah Khubilai Khan, Terracotta Army, Atilla dan banyak lagi. Sebagian karya populer Jhon sudah dialih bahasa menjadi bahasa Indonesia. Buku karyanya umumnya diterbitkan oleh Penerbit Alvabet, Tangerang.
Gambar Tangkapan Layar Dari Ebook Salahuddin |
Buku Salahuddin cukup tebal sekitar 400 halaman, buku ini juga menyertakan gambar, lukisan, dan juga peta kekuasaan dan peta perang dari pasukan Salahuddin dan juga pasukan salib. Bahasa yang digunakan sangat ringan dan mudah dipahami, saya sangat menikmatinya. Pilihan kata tidak seribet karya sastra, hanya penjabaran dan gaya bahasa sederhana dalam menceritakan cerita nyata.
Buku ini mengupas kehidupan Salahuddin dari masa kecil hingga akhir hayatnya. Kehidupan awal Salahuddin kecil merupakan tonggak utama kepribadian dan sikap dari seorang Salahuddin yang mempesona. Berkat didikan ayah berserta pamannya membuat dia menjadi tangguh, bukan faktor itu saja tapi faktor lingkungan juga berperan besar. Dia hidup di lingkungan pembesar sehingga cukup mudah untuk menjadi orang besar.
Berlanjut pada sesi dimana dia memulai karirnya menjadi pemimpin pasukan perang, bisa dibilang dia adalah seorang yang lembut hatinya. Betapa dia tidak disebut lembut karena selalu ada ampunan pada setiap kekalahan lawan, memberikan solusi damai dan sikap yang mengasihi anggota tentaranya.
Dalam buku ini saya juga belajar teloransi ala Salahuddin, dia termasuk pemimpin umat Islam yang sangat berteloransi di mana pada masa itu tiga umat beragama terbesar di muka bumi hidup berdampingan dengan damai di Yarusalem. Sungguh indah bukan?! Jhon Man juga meninjau bagaimana Salahuddin menjadi seorang yang dipuji oleh masyarakat Kristen, dia juga meninjau bagaimana Salahuddin dalam kepemimpinan. Jadi buku milik Jhon Man ini sangat disarankan untuk dibaca bagi anda sekalian.
Komentar