Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Menanam Kemangi Taiwan

Pemuda harapan bangsa bisa menggunakan waktunya untuk hal yang berfaedah untuk dirinya dan bangsanya. Walaupun hanya memanfaatkan secuil waktu untuk nancebin tongkat kayu yang nantinya akan jadi singkong yang nikmat dibakar. Anugrah humus tanah yang melimpah ini perlu disyukuri dengan segenap langkah-langkah baik yang berorientasi kebermanfaatan. Jadi jangan ragu untuk bertanduria pohon apapun jenis apapun, baik yang punya lahan ataupun tidak punya lahan. Jangan bingung-bingung asal ada tonggak niat yang kuat.

Beruntung aku mempunyai seorang teman sahabat istimewa dari Taiwan, beliau adalah Maria Sukamto. Seorang dermawan yang selalu memberikan hal yang menarik, kali ini beliau mengirimkan satu sachet benih tanaman kemangi. Beliau memberikan bibit tersebut sebagai perkenalan kemangi yang berbeda dari kemangi pada umumnya di Indonesia. Benih tersebut dikirim melalui pos internasional dibubuhi perangko beberapa New Taiwan Dollar hingga akhirnya sampai mengetuk pintu rumahku. Bersyukur kiriman tersebut sampai dan diterima dengan kondisi yang baik. 

Benih tersebut diproduksi oleh Known - You Seed Co.Ltd dari Kaohsiung City - Taiwan. Dalam satu sachet  berisikan 100 lebih biji benih, biji kemangi ini sangat kecil berbentuk hitam mirip seperti biji sawi. Cara mengambilnya harus sangat berhati-hati agar tidak ambyar kemana-mana. Pada pembungkus benih disebutkan cara penanaman dan cara memanen. Benih kemangi bisa ditaburkan pada tatakan atau lahan pembenihan dengan tanah yang gembur. Usahakan tatakan pembenihan tidak ditempatkan pada ruang terbuka yang bisa terkena hujan deras. Simpan tatakan pembenihan pada tempat yang teduh agar pertumbuhan lebih sempurna, bagi yang mempunyai lahan tidak perlu ditutup atau dengan rumah kaca. Pertumbuhan benih di tanah bebas akan tumbuh dengan alami. Pertumbuhan benih memerlukan waktu selama tujuh hari.
Setelah benih tumbuh hingga lima daun, kemangi bisa dipindahkan ke tempat lainnya. Kemangi Taiwan berkembang baik pada suhu 20°-30°C baik untuk perkecambahan dan pertumbuhan, jadi bisa ditanam di Indonésia. 

Perawatan kemangi Taiwan sama halnya dengan kemangi Indonesia yakni dengan memetik setiap pucuk daun agar tidak terjadi pembungaan. Pembungaan bisa diteruskan bila ingin membuat bibit. Sementara jika ingin selalu dikonsumsi, maka dengan teratur daun atau pucuk muda harus selalu dipetik. Pemupukan juga harus dilakukan secara rutin baik dengan pupuk organik maupun kimia, disarankan dengan pupuk organik agar lebih ramah lingkungan. Begitu pula dengan penghalauan hama, pada umumnya tanaman kemangi mempunyai hama dari jenis serangga. Untuk mengusirnya lebih baik menggunakan pestisida organik, kenapa harus memilih pestisida organik? Karena kemangi umumnya disantap langsung. Bila menggunakan pestisida kimia jelas akan membahayakan kesehatan jika dimakan secara langsung. Pestisida organik yang disarankan diantara minyak mimba.

Rasa Kemangi & Pemanfaatan 

Penasaran ya dengan rasanya? Apakah sama atau beda. Jelas walaupun sama-sama kemangi, namun berbeda spesies. Kemangi Taiwan bagi lidahku lebih ringan, tidak mempunyai aroma yang menyengat, terasa seperti daun mint dan kadang seperti aroma mangga kweni.

Kemangi Taiwan dan Indonésia mempunyai manfaat yang sama dan dimanfaatkan sebagai bahan masakan dan lalaban. Di Taiwan sendiri ada kuliner khas dengan menggunakan kemangi yakni Chicken Basil atau ayam kemangi Taiwan. Ayam kemangi ini dimasak dengan cara dimasak dengan minyak wijen, bumbu halus seperti garam, bawang merah dan putih dan ditambahkan kemangi di akhir proses memasak. Kemangi Taiwan juga cocok untuk dijadikan bahan cowelan atau lalab. Bersama sambel, ketimun, terong, leunca dicocol dengan sambal terasi dan nasi putih hangat. 

Tidak ketinggalan manfaat kesehatan pun terdapat dalam kemangi sebagai contoh kemangi mampu menghilangkan jerawat atau bekas jerawat. Kandungan minyak kemangi inilah sebagai antiseptik alami yang bisa menghalau pertumbuhan dari jerawat dan juga melawan infeksi lainnya. Ada juga manfaat lainnya seperti antikanker, menetralkan asam lambung dan sebagai pemacu hormon kesenangan. Pemacu hormon kesenangan akan membuat stress hilang dari dalam tubuh.

Pembibitan Kembali 
Agar tanaman kemangi Taiwan ini tidak punah dari kebun kita, seharusnya ada satu cabang atau satu pohon yang dijadikan bibit. Pilihlah pohon yang sehat agar bibit juga sehat dan membawa gen yang baik. Dengan menyisakan satu cabang pohon akan memicu pertumbuhan bunga dan selanjutnya bunga mekar dan kawin hingga menghasilkan bibit. Sementara untuk pembibitan satu pohon caranya sangat mudah yakni dengan membiarkan kemangi tanpa dipetik. Tanpa dipetik kemangi akan tumbuh alami hingga menghasilkan bunga dan benih. Benih yang mulai tua atau sudah tua bisa dipetik dan dijemur 1-2 hari saja lalu pisahkan dengan kelopak dan batangnya. Setelah biji terpisah simpan di tempat kering agar benih terlindung dengan baik.

Bibit yang sudah kering ini bisa ditanam kapan saja, baik pada musim kemarau ataupun musim hujan. Saat musim kemarau jelas pemeliharaannya berbeda dengan musim hujan yang banyak airnya. Selamat bertanduria!






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...