Sebenarnya ini sudah masuk hari ke 5 hari raya Idul Fitri (30/6) tapi judulnya masih tentang puasa ramadan, tapi enggak apalah ya sedikit mundur dari waktunya. Berbagai macam alasan kenapa baru nulis sekarang jika saya sampaikan kepada anda sekalian. Baiklah saya memulai pengalaman saya yang sedikit kafir ataupun kaum munafik dalam agama saya sendiri. Kenapa saya bisa saya menyebutkan saya sebagai kafir dan munafik?! Sudah barang tentu saya sedikit gelap soal agama. Saya harap kalian mendoakan saya untuk kembali ke jalan yang benar versi kalian. Amin.
Lanskap Pantai Karang karapyak |
Manisnya Sebuah Momen di Pantai Barat Pangandaran |
Masih dalam rutinitas kewajiban dalam beribadah tidak memadamkan saya untuk bersemangat bermain sepeda sejauh 19-21 Km di sore hari. Ramadan bagi saya hanyalah keistimewan tersendiri bukan hanya untuk menahan lapar dan bukan untuk bermalasan karena jam kerja jadi berkurang dan juga hal - hal yang dikurangi karena amnestie puasa! Puasa kalau sudah niat seharusnya lupa akan segala hal yang bisa membuat batal utamanya soal makanan! Tapi entahlah untuk hal lainnya yang membuat batal misalnya emosional ataupun pikiran kotor. Bagi saya pikiran kotor atau energi negative paling susah diatur. Karena semangat dan jiwa muda masih tumbuh dalam sel - sel tubuh saya sudah barang tentu kondisi jenuh akan pekerjaan, membuat saya memaksa diri untuk pergi ke tempat yang bernafas surgawi! PANTAI.
Bukit Pantai yang Berbatasan dengan NusaKambangan |
Jurang Laut di Karapyak Sebelah Timur |
Selepas Bakar Badan |
Pantai Karapyak
Pantai berkarakter karang ini mempunyai garis pantai yang cukup panjang yang membentang dari sisi barat hingga ke timur yang dibatasi oleh bukit pantai yang curam. Ombak besar tidak mampu sampai ke daratan pantai karena karang yang menghadang terlalu kuat untuk memecahkan tamparan - tamparan keras ombak Samudra Hindia terkecuali saat air pasang tiada daya tamparan ombak sampai ke bibir pantai. Karakter ombak saat situasi surut ataupun pasang yakni besar. Jadi memang harus hati - hati jika Anda sekalian ingin berenang di pantai ini. Aktivitas yang bisa dilakukan di pantai ini diantaranya bersantai di bawah pohon rindang bibir pantai, bermanja dengan buaian ayunan, mencari karang dan mencari ikan - ikan laut diantara sela - sela karang, menikmati pantai dari bukit pantai yang curam. Pantai Karapyak ini memang sisi timur dari provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Tampak sebelah timur terdapat pulau Nusakambangan yang dipisahkan oleh muara sungai Citanduy.
Pantai Karapyak Sisi Barat |
Saya sendiri sangat menikmati keindahan pantai ini. Hal yang pertama saya lakukan adalah selusur pantai mencari titik terbaik. Yang pertama saya temui adalah garis pantai karang yang panjang, pinggir pantai dengan pohon besar disertai dengan ayunan yang menggoda untuk ditunggangi, bukit pantai yang memacu adrenaline, pasir putih yang limited, dan curug yang langsung ke laut!!
Berenang dan membersihkan diri dari pikiran yang Ang Umar (Saudara Cirebon) musnah dijilat ombak Hindia. Air jernih membasuh semua kulit yang menutupi tulang belulangku. Segar rasanya! Saya berenang di lubang karang yang lumayan besar di sisi pantai pasir putih karapyak. Saya berani berenang di sini karena ada tiga pemuda lokal yang sedang mencari ikan. Tentu saja saya tertarik untuk bergabung dengan mereka untuk sekedar belajar menjaring ikan atau menembak ikan.
Pasir Putih Pantai Karapyak |
Lepas ibadah, saya bertemu dengan dua pemuda Gandrungmangu yang sedang plesiran. Dengan sedikit basa basi saya ajak mereka untuk pergi bersama ke pantai Batu Hiu. Akhirnya mereka sepakat tanpa ragu untuk bergabung.
Pantai Batu Hiu
Dua pemuda Gandrungmangu itu akhirnya ikut dengan saya tanpa ragu ditipu atau diberdaya sama saya. Dengan mengikuti dibelakang saya mereka akhirnya sampai di pantai Batu Hiu yang belum pernah dia dan saya kunjungi sebelumnya. Untuk menghindari pengeluaran uang yang banyak saya selalu parkir di tempat yang agak jauh dari parkir resmi biar tidak kena uang parkir hehehe.
Pose Di Pantai Batu Hiu |
Batu Hiu - Pangandaran |
Di sisi lain dari Batu Hiu apa ya? Mungkin tempat yang tepat untuk bermesraan untuk dua orang kekasih. Mungkin lebih dari 10 pasang muda - mudi baik yang pakai jilbab ataupun tanpa jilbab sedang memadu kasih dengan lembut adapun yang sedikit frontal dengan gaya penuh dengan birahi. Ya bulan ramadan hanyalah bulan yang biasa bagi orang yang sedang menikmati manisnya birahi.
Dan di sini saya dan dua pemuda Gandrungmangu itu akhirnya berpisah karena tujuan saya dan mereka berbeda. Saya melanjutkan kenikmatan pantai kembali di Pangandaran sementara mereka kembali ke rumah masing - masing karena "waktu izin" sudah habis.
Pantai Pangandaran
Sejuta orang lebih hafal dan paham nama pantai ini entah dari negara ini maupun negara manapun. Si Flamboyan tetaplah menawan dan terkenal sampai kapan pun begitulah Pangandaran salah satu pantai terbaik di Jawa Barat. Dengan pesonanya setiap orang bisa jatuh cinta tak terkecuali saya. Hampir setiap bulan saya ke pantai ini untuk menikmati pesonanya.
Sejuta orang lebih hafal dan paham nama pantai ini entah dari negara ini maupun negara manapun. Si Flamboyan tetaplah menawan dan terkenal sampai kapan pun begitulah Pangandaran salah satu pantai terbaik di Jawa Barat. Dengan pesonanya setiap orang bisa jatuh cinta tak terkecuali saya. Hampir setiap bulan saya ke pantai ini untuk menikmati pesonanya.
Perahu Nelayan Di Pantai Barat Pangandaran |
Kali ini saya ingin sekali menikmati perbatasan waktu yang dihiasi oleh kejadian alam yakni matahari menenggelamkan kepala bulatnya ke lautan. Namun saya ragu dengan cuaca yang sedikit murung dan itu pin terjadi, Saya tidak menyaksikan matahari tenggelam di samudra nan luas itu.
Selama masa menunggu tenggelamnya kepala matahari saya mengisi hari dengan berjemur dan berenang tanpa memikirkan saya sedang ibadah wajib. Saya percaya bahwa aktivitas ini tidak membatalkan ibadah saya. Dua kali saya mandi di pantai Pangandaran dengan lokasi berbeda. Di lokasi pertama saya hanya mandi sebatas perut saja tanpa ada orang yang menemani. Kesepian adalah hal yang menyiksa batin terdalam. Sebagai manusia yang tidak mau kesepian saya ikut bergabung dengan para traveller dari Jerman dan Ceko di sisi paling barat pantai Pangandaran. Memang di sisi barat terdapat kafé yang selalu ramai oleh para traveller dari luar negri.
Bapak dan Anak Sedang Mencari Ikan dan Karang |
Basa - basi adalah etiket terbaik dan paling baik untuk memunculkan aura positive ke individu yang sebelumnya kita belum kenal. Sekedar bertanya asal negara, berapa hari tinggal di Indonesia dan mau kemana lagi? Mengantarkan saya ke hubungan yang sedikit lebih dekat dan diterima bergabung dengan mereka. Tanpa pikir panjang saya mengikuti para bule itu untuk berenang ke tengah. Hal yang luar biasa karena saya diajari teknik berenang saat di tengah laut oleh bule - bule itu. Asik juga ya!
Pose di Batu Hiu |
Kembali ke ibadah. Saya jelas tidak tahu apa kata ilmu fiqih soal kelakuan saya yang sedang beribadah wajib ini! Mungkin Anda yang tahu bisa memberikan komentar baik sifat membangun ataupun menjatuhkan saya terima karena saya manusia yang bisa dibilang hanya ikut - ikutan beragama. Kelakuan saya saat itu tidaklah berlebihan bagi ukuran persepsi saya hanya memakai celana renang sebatas paha atas, Saya memakai celana seksi penuh birahi ini ada tujuannya yakni demi keselamatan saat berenang. Kelakuan yang lainnya adalah berenang di ombak yang besar sudah barang tentu ada beberapa air yang masuk mulut dan saya yakin tidak meminum air laut itu dan saat berenang saya pun tidak kemasukan air banyak ke dalam mulut karena setiap ada ombak menerjang mulut saya jaga dengan otot mulut yang kencang. Mohon maaf kelancangan saya tentang agama tapi saya percaya kelakuan saya tidak mengugurkan ibadah wajib saya.
Cita Rasa Pantai di Jogja |
Segala kenikmatan terasa klimaks saat buka puasa sehabis berenang di pantai yang membuang segala resah, gelisah, kejenuhan, kebencian dan semua hal yang tidak patut. Terima kasih Tuhan atas karunia Mu.
Komentar