Tampilan Bungkus Mie instan Gaga 100 Ekstra Pedas Kuah Jalapeno Level Lima Soal makanan jangan tanya, mulut dan lidahku memang terlalu beresiko untuk tidak mencicipi setiap jenis makanan. Untungnya lidah dan bibir tidak sebahaya organ yang di pertigaan antara dua paha, kan kalau sering ganti-ganti jadi sangat beresiko! Duh terlalu jauh dan gak nyambung ya. Mie instan di Indonesia boleh dibilang bernasib sama dengan durian, ada yang membenci dan ada yang sangat menyukai. Alasan membenci dan menyukai antara durian dan mie instan tentunya berbeda, mie instan umumnya membenci karena dianggap tidak sehat. Terlepas dari stigma itu, saya tetap menyukai mie instan namun tidak intens dalam mengkonsumsinya. Dalam rumus dunia memang segala sesuatu harus seimbang, jadi sesekali boleh lah makan mie instan dan sesekali tidak makan mie instan. Beberapa hari yang lalu sepulang dari takziah, saya menyempatkan mampir ke toko modern dengan warna khas merah! Siapa lagi kalau bukan AlfaBeta...