Ilustrasi Permainan |
Aku tumbuh dengan segala permainan yang melibatkan motorik dan sensorik, segala permainan lapangan yang kadang butuh kondisi kotor, berkeringat dan menyenangkan. Betapa beruntungnya! Ada banyak sekali permainan tradisional yang pernah dimainkan pada masa kecil mulai dari tatarucingan, ucing beureum, ucing setrum, congklak, dam-daman, dumblengan dan banyak lagi. Mungkin saja Anda tidak tahu permainan itu dari namanya tapi jika diceritakan tatacara permainannya pasti Anda kenal. Maklum saja setiap daerah mempunyai nama yang berbeda.
Salah satu permainan yang sangat saya ingat adalah Tik-utik Kumil. Suatu permainan tradisional yang terjorok dan sundal yang menjadi tradisi permainan di kampungku. Permianan ini dilakukan oleh bocah lanang atau cah wadhon, semua bisa bermain bersama, tidak ada bias gender. Anda pasti penasaran kenapa disebut paling jorok!?
Permainan Tik-utik Kumil adalah permainan sederhana yang dimainkan oleh dua atau lebih bocah dengan mengutik-utik* tanah ladu* yang dibentuk seperti gunung berapi, sebelumnya diberi air kecing. Jorok kan? Masa air kecing buat main-main, pake tangan pula. Bukan hanya media yang jorok saja tapi lagu saat permainan juga berisikan lirik sundal (link). Selanjutnya kita bahas lebih mendalam.
Cara Bermain
Permainan ini cukup gampang hanya memerlukan media tanah ladu saja dan beberapa orang. Pertama-tama tanah ladu dikumpulkan dan dibentuk seperti gunung (tumpeng), setelah dibentuk sempurna salah satu diantara pemain akan mengencingi gundukan tanah ladu yang dibentuk seperti gunung. Dia mengencingi tepat di atas pucuk gunungan. Hingga tercipta bentuk seperti gunung berapi. Tanah ladu yang terkena air kencing pastinya basah dan bersatu dengan tanah ladu lainnya, namun beberapa tanah masih ada yang kering. Tak lupa di tengah-tengah gunungan diberikan satu lidi sebagai penanda kekalahan.
Permainan ini cukup gampang hanya memerlukan media tanah ladu saja dan beberapa orang. Pertama-tama tanah ladu dikumpulkan dan dibentuk seperti gunung (tumpeng), setelah dibentuk sempurna salah satu diantara pemain akan mengencingi gundukan tanah ladu yang dibentuk seperti gunung. Dia mengencingi tepat di atas pucuk gunungan. Hingga tercipta bentuk seperti gunung berapi. Tanah ladu yang terkena air kencing pastinya basah dan bersatu dengan tanah ladu lainnya, namun beberapa tanah masih ada yang kering. Tak lupa di tengah-tengah gunungan diberikan satu lidi sebagai penanda kekalahan.
Tatacara Pembuatan Permainan Uthik-uthik Kumil |
Selanjutnya semua peserta permainan melakukan pengambilan tanah ladu (ngutik-ngutik) mulai dari yang kering sampai ke yang basah dengan menggunakan jari telunjuk. Mengumpulkan tanah hingga siapa yang merobohkan lidi yang tertancap maka dialah yang kalah.
Tak lupa saat permainan berlangsung diwajibkan menyanyikan lagu wajib permainan. Lagu ini tak kalah jorok dan sundal!
Tik utik kumil kedemal kedemil
Nyolong itilè nini cunil
Nyolong itilè nini cunil
Dua bait lagu harus dinyanyikan selama permainan berlangsung. Orang yang mengugurkan lidi itulah yang kalah, tapi umumnya tidak ada hukuman tertentu. Permainan ini sejatinya hanya keisengan anak-anak yang biasanya sudah lelah dengan segala permainan yang dilakukan seharian. Boleh dibilang juga permainan penutup sebelum bubar dari lapangan.
Komentar