Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Mahakarya Lukisan dari Maestro Seniman Taiwan Li Mei-shu dalam Kalender RTI 2019

Kalender RTI dengan Tema Lukisan Karya Li Mei-shu

Desember, bulan terakhir dari jajaran dua belas bulan tahun masehi (Georgian System), pada bulan istimewa ini saya akan merangkum keindahan gambar dari kalender 2019 yang saya gunakan. Kalender duduk tahun 2019 ini berasal dari Taiwan, tepatnya pemberian dari Radio Taiwan Internasional. Gambar-gambar dalam kalender sungguh menarik, kenapa menarik? Dalam setiap lembar kalender terdapat lukisan dari seniman maestro Taiwan, Li Mei-shu.

Sebelum melihat lebih jauh karya seniman maestro Taiwan ini, mari kita berkenalan terlebih dahulu. Namanya Li Mei-shu terlahir di Sanshia, New Taipei City tanggal 13 Maret 1902 dan meninggal pada 6 Februari  lulu1983. Beliau lulusan dari Taihoku Normal School dan Depertemen Seni Lukis Barat di Universitas Seni Tokyo. Li Mei-shu merupakan salah satu anggota seniman generasi pertama Taiwan dan menjadi pendiri Tai-Yang Art Society yang terkenal akan karya realisme pedesaan. Karya-karyanya diterima dengan seleksi khusus pada Pameran Seni Taiwan (Taiden) dan Pameran Seni Gubernur Jendral Taiwan (Fuden), karya-karyanya memperoleh banyak penghargaan terutama dari Anugrah Apresiasi Seni di Taiden dan Anugrah Kementrian Pendidikan dan Seni (Buten).

Lukisan diri Li Mei-shu

Li Mei-shu juga bertanggung jawab atas komite rekonstruksi untuk kuil leluhur di Shansia, yang membawanya kepada reputasi "Istana Senian Timur". Lukisan-lukisan dari Li Mei-shu menawarkan refleksi kehidupan realis masyarakat Taiwan dari waktu ke waktu.

Lukisan pertama berjudul "Dawn" atau Fajar: Karya ini menangkap keindahan fajar di pantai, seniman berani menggunakan nada warna yang menunjukan nada ruang yang luas.

Fajar

Lukisan ke-dua berjudul "Prosperity Through the Years" atau "Kemakmuran Bertahun-tahun": Perubahan yang kaya akan warna dan pergerakan omong-kosong pada lukisan ini, menyoroti penggunaan cahaya dan bayangan khas dari Li, yang menyinggung ungkapan keberuntungan dalam bahasa Tionghoa "Nian-nian You Yu".

Ikan Koi Sebagai Respresentasi Kemakmuran Abadi

"Spring Morning at Sanxia River" judul pada lukisan ke-tiga. Lukisan ini menceritakan pemandangan di Jembatan Sanshia yang digambarkan dari kejauhan. Sementara matahari pagi menyingkapkan wanita di tepi sungai  yang sedang mencuci pakaian, hal ini mengungkap citra kehidupan dan budaya yang berbeda di Taiwan pada masa lalu.

Pagi Musim Semi di Sungai Sinxia

"Village on Burlap" judul dari lukisan yang ditampilkan pada bulan Maret pada kalender RTI. Karya ini menjelaskan tentang lukisan awal dari Li Mei-shu yang menceritakan tentang kota asalnya dan diilhami dari atmosfer kehidupan pedesaan Taiwan yang kaya. Lukisan ini dilukis pada karung goni yang terdapat di penggilingan padi milik keluarga Li Mei-shu.

Desa dalam Karung Goni

"Doing Laundry by the Creek" pada urutan ke-enam, merupakan sebuah lukisan yang memamerkan keindahan sederhana dari para perempuan yang sedang mencuci baju di pinggir sungai pada awal Taiwan. Lekukan "S" pada aliran sungai membuat lukisan ini lebih hidup dan realistik.

Mencuci Baju di Pinggir Sungai

Urutan selanjutnya berupa lukisan bergambar pemandangan gunung berjudul "View From a High Mountain". Pepohonan gunung terlihat kontras dengan awan dan kabut di latar depan menggambarkan Taiwan yang menajubkan, seperti surga di bumi.

Pemandangan dari Atas Gunung

Lukisan buah delima pada urutan ke-tujuh, judul lukisan ini sama dengan buah yang dilukis "Pomegranates", buah delima di sebuah piring yang masih mempunyai daun dan tangai. Buah dan taplak meja saling mempengaruhi satu sama lain dan corak dari piring membuat kesempurnaan dari lukisan bergaya still life.

Buah Delima

Panen Raya, sebuah lukisan bebas menunjukan kerja keras dari petani Taiwan dan keindahan tenaga kerja, sebuah penggambaran yang menggugah waktu dan tempat dalam sejarah lokal Taiwan.

Panen Raya

Memasuki bulan Oktober yang pada umumnya sedang musim gugur di belahan bumi bagian utara, lukisn selanjutnya berjudul "Warna-warni Musim Gugur". Dalam lukisan menggambarkan warna-warni musim gugur di hutan pegunungan, Li menggunakan warna terang dan bayangan sebagai hal yang menyolok mata. Kombinasi warna orange dan hijau membuat estetika yang sangat menarik.

Keindahan Warna Musim Gugur

"Para Cucu" sebuah lukisan menarik yang menggambarkan lucunya anak-anak. Dalam lukisan ini tergambar cucu dari Li Mei-shu. Pakaian yang mereka kenakan dan mainan di depan mereka merepresentasikan kembali masa anak-anak dari zaman lampau.

Para Cucu

Lukisan terakhir yang dipajang pada kalender RTI ini berupa pemandangan sebuah danau, lukisan ini merupakan lukisan yang dibuat di luar negara Taiwan, tepatnya di Jepang. Judul lukisan "Okutadami Lake" atau Danau Okutadami, lukisan ini menggambarkan lanskap danau dan gunung dari Perfekture Niiagata, Jepang. Kecerahaan dan kehangatan dari lukisan ini menyampaikan rasa ketenangan dan kedamaian.

Keindahan Danau Okutadami

Semua sumber dari Kalender Radio Taiwan Internasional (RTI) tahun 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Sebutan Bentuk Penis dalam Tradisi Bali

Unggahan kali ini terinspirasi dari status ataupun thread  dari seorang netizen dari dunia Twitter @Kismin666oys. Thread ini sangat menarik sekali dan isinya pun sangat jarang sekali dibahas, terlebih Indonesia negara yang agamis. Netizen ini berasal dari Bali, tahu kan Bali?! Pulau indah penuh seni, agamis dan surgawi. Selama ini saya plesiran di wilayah Indonesia hanya ada dua wilayah yang menjual dengan "pantang" kontol-kontolan alias hiasan berbentuk penis. Dua wilayah itu adalah Jogjakarta dan Bali saja, yang lainnya masih malu-malu. Dalam dunia kesehatan penis dianggap hal lumrah, namun di kalangan masyarakat awam Indonesia adalah hal tabu. Tapi tidak demikian jika kita mengorek sejarah leluhur kita, semisal saja candi Sukuh yang terkenal penggambaran betapa sucinya hubungan seksual. Pada agama leluhur yang kini masih eksis di Bali dalam beberapa kitab ada ajaran suci mengenai seksual yakni Kamasutra. Ilmu olah seksual yang diperuntukan untuk menuju kesempur

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d