Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Review Sabun Antibakteri Zen

Jujur sempat pusing cari sabun murah (batangan) yang bagus dan cocok untuk kulitku, lagi-lagi sabun antibakteri menimbulkan kering di kulit. Tahu sendiri kan kalau kulit kering menimbulkan hal yang tidak menyenangkan terlebih soal estetika. Ya lah cowok sekarang beda sama yang dulu, sekarang soal grooming memang bergeser pada hal primer bagi para remaja, dewasa muda ataupun orang dewasa akhir. Kini perawatan kulit memang tidak lagi menjurus pada sebuah gender. Ya sekarang beda!

Sabun antibakteri memang sangat diperlukan bagi saya yang tinggal di desa terlebih sering berada di lingkungan kotor, main tanah atau main hewan. Semua aktifitas itu harus dibersihkan dengan sabun antibakteri tersebut, agar terhindar dari petaka penyakit. Nah dari hal ini saya sangat membutuhkan sabun antibakteri untuk aktifitas mandi harian. Sabun yang akan diulas ini memang baru saya kenal pada akhir tahun 2019 melalui akun media sosial Indomaret dengan tawaran potongan harga yang menarik. Saat itu tawaran potongan harga sekitar 12.000 perempat batang sabun. Cukup murah bukan, satu batang sabun berharga Rp 3000. 

Sabun yang saya maksudkan di atas adalah sabun antibakteri Zen. Sabun antibakteri Zen ini mempunyai dua sediaan yakni sediaan cair dan sediaan batangan atau solid, nah sabun Zen juga mempunyai dua varian wangi yakni wangi shiso & cendana (sandalwood) dan shiso & garam laut (sea salt). Dari bungkusnya tampak sederhana dengan gambar sabun batangan Zen, gambar garam laut dan cendana. Di bungkusnya juga disertakan keterangan 0% no sulfate, no irritation dan no worries.

Sabun Antibakteri Zen Shiso + Cendana (Sandalwood)
Sabun Shiso Cendana ini yang paling aku suka karena wanginya lembut dan cukup awet, terbukti wangi masih keluar dari kulit setelah aktifitas mandi pagi dan luar biasanya saat siang hari atau sore hari saat saya olahraga keringat juga masih membwa wangi dari sabun Zen tersebut. Untuk kulit seperti yang ditulis di bungkusnya sabun ini tidak menimbulkan iritasi, kulit masih lembab, tidak ada kulit kering atau kulit menjadi kencang hingga menjadi pecah-pecah. 

Untuk kemasan batangan mempunyai berat 80 gram + 25 gram. Perlu diketahui bahwa daun shiso mempunyai manfaat antibakteri, antiinflamasi (anti radang) dan mempunyai khasiat menjaga kulit secara alami menjadi segar dan sehat. Sementara khasiat cendana membawa antiseptik, antiinflamasi dan aroma cendana yang membawa relaksasi tubuh dan pikiran.

Sabun Antibakteri Zen Shiso + Garam Laut (Sea salt)
Varian wangi shiso dan garam laut adalah wangi yang sangat ringan, tercium sepelas aktifitas mandi, namun tidak terlalu tahan lama seperti yang varian wangi cendana. Wangi garam laut ini membawa ketenangan dan kelembutan juga. Garam laut ini mempunyai manfaat sebagai pembersih kulit dan mengangkat kulit mati tanpa menghilangkan minyak alami, karena mengandung sodium, magnesium dan mineral lainnya.

Sekedar saran untuk pengguna sabun batangan baiknya setelah mengusap sabun ke seluruh penjuru badan, baiknya didiamkan selama 1-3 menit agar zat antibakteri, antiinflamasi dan zat lainnya menyerap dengan baik. Selama dua bulan penggunaan kulit saya tidak mengalami kekeringan, wangi dari sabun selalu ada walaupun saat/setelah olahraga. Jangan kaget selepas menggunakan sabun ini rasanya daki kulit (kulit mati) seperti mudah sekali keluar atau mudah terkelupas. Di sini saya menulis bukan karena sokongan dari produsen, melainkan sebuah berbagi pengalaman menggunakan sabun ini dalam sebuah tulisan. 

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...