Demi melihat apa yang didapatkannya, maka dengan muka masam nelayan tua itu bersenandung :
Duhai, yang menyelam di gelap malam penuh petaka
Usah kau berpayah, rezeki tak datang karena usaha
Saat kau lihat laut, dan nelayan setengah mati kejar rezeki, sementara gemintang diam berhenti
Di tengah laut ia menyelam dan ombak datang menampar
Tidur lelap di malam hari baru jika banyak ikan didapat, sampai penuh pangganganya
Dibeli oleh dia yang malamnya hanya tidur lelap
Tak rasakan dingin dengan segala berkah yang lengkap
Mahasuci Tuhan, membuat kaya si ini, membuat miskin si itu
Si miskin ini mencari ikan, si kaya itu tinggal menyantap
1001 Malam Jilid I, halaman 23.
Komentar