Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Kubangpari Di Ujung Senja

Di batas waktu dimana keindahan dari segala dua sisi yang akan berganti membentuk sebuah keindahan alam yang indah.  Kuasa Gusti memang tidak pernah hilang akan keajaiban dimana manusia sebagai penikmat utama sajian dunia yang dibuat khusus untuk makhluk yang dimaktubkan sebagai sang khalifah bumi. Puji syukur ing manunggalé Gusti.

Kubangpari, dimana saya tercipta dari tanahnya dan dibesarkan dari hasil tanahnya juga.  Tumpah darah yang takan lekang oleh cinta yang lainnya layaknya kecintaan kepada seorang ibunda yang telah mengandung dan membesarkan dengan segala cintanya. Begitupun Kubangpari sebagai bumi pertiwi yang selalu memberikan cintanya kepada setiap penduduknya.

Senja Di Kubangpari
Betapa bersyukurnya saya dengan keindahan alam yang menghiasi Kubangpari. Tiap ujung senja saya menikmati cinta yang indah dari alam ibu pertiwi.  Seakan terbuai olehnya saya pun mengabadikan keindahan melalui kamera. 

Bagi yang penasaran lokasi foto ini saya ambil di pesawahan Kubangpari - Cikarang.  Bisa disebut sebagai "Sawah Hits".  Oh ya cerita sedikit tentang Kubangpari melalui demografinya.  Kubangpari merupakan sebuah dusun di Desa Bangunsari, Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis. Kubangpari yang berbatasan dengan dusun Karang Cengek dan Kertajaya ini termasuk dalam kategori padat penduduk. Etnis mayoritas adalah suku Jawa Banyumasan tak heran jika mereka menggunakan bahasa Jawa dialek Banyumasan sebagai bahasa sehari - hari dan mempraktikan adat budaya leluhur mereka dari Jawa Tengah. Islam adalah agama yang memungkinkan mencapai 99% dipeluk oleh warga dusun ini.  Sesuatu yang unik adalah setiap Rukun Tetangga (Rt) mempunyai satu atau dua surau/mushola jadi saat waktu solat tiba akan ramai oleh suara sahutan adzan dari semua surau.  Ada yang unik terutama saat adzan solat ashar, masyarakat Kubangpari biasanya mengumandangkan adzan ashar lebih telat 30 - 60 menit dari surau yang berada di dusun Kertajaya yang beretnis Sunda.  Beberapa kemungkinan yang terjadi karena mayoritas penduduk dusun Kubangpari ini petani yang bekerja keras di sawah jadi memungkinkan untuk pulang dan beribadah lebih telat dari jadwal yang telah ditetapkan oleh pemerintah berdasar kalender yang telah diterbitkan. 

Pulang Kerja
Sebagai dusun yang cukup makmur, Kubangpari terkenal akan produksi hasil bumi yang berkualitas diantaranya sale pisang dan gula kelapa. Sebagian besar penduduknya adalah petani padi di sawah dengan sistem irigasi.  Kubangpari juga mempunyai dua koloni wilayah yang terpisah oleh bentangan sawah yakni blok Karangsari yang menyerupai sebuah pulau kecil di ujung timur dan Blok Sumber yang berlokasi di sudut tenggara. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po...

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cuk...

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe...