Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Duka Padang Karbala - Sayyid Ibn Thawus

Beruntung sekali saya mendapatkan beberapa buku keagamaan dari Radio IRIB - Iran, buku ini tentunya berisikan pandangan syiah terhadap peristiwa berdarah di Karbala pada belasan ribu tahun yang lalu. Buku ini didapat secara gratis asal kita kirim surat saja, namun pada saat itu sudah tidak bisa berhubung Iran sedang diembargo ekonomi oleh Amerika Serikat. Sayang sekali. 

Dengan jilid buku berornamen seni Islam, buku ini terlihat cantik sekali terlebih tata letak yang cukup sederhana. Untuk isinya juga tidak terlalu tebal hanya 301 halaman saja, umumnya isinya tidak begitu banyak. Malah yang lebih banyak catatan kakinya atau sumber rujukan dari cerita tersebut. Dicetak menggunakan bahasa Indonesia walaupun diproduksi dan dicetak di Tehran, Iran (Percetakan Mihr). Dalam keterangan-nya dicetak hanya 3000 eksemplar, lumayan banyak juga ya. Dalam buku tersebut juga ditulis pemodal buku tersebut yakni Yayasan Imam Ali AS dengan alamat Po Box 737/37185 Qom - Republik Islam Iran Fax 743199 Tel 743996. 

Berhubung masuk bulan Muharam jadi saya pilih buku ini untuk diulas, walaupun untuk kedua kalinya dibaca ulang. Semoga ulasan ini memberikan manfaat keimanan pada kita semua. Ameen. Yuk kita baca sekali lagi ada pemikiran apa yang termaktub dalam buku sederhana ini. Cerita duka padang Karbala ini terbagi dalam beberapa bagian, sesuai dengan alur cerita yang Ibn Thawus sampaikan.

Bagian Pertama (Pra Syahadah)

Imam Hussain AS dilahirkan pada jam tanggal 5 Syaban 4 Hijriyah, menurut riwayat lain beliau terlahir pada tanggal 3 Syaban. Dan masih banyak sumber riwayat kelahirannya. Kematian Imam Hussein sendiri sudah diprediksikan saat beliau masih enam tahun, takala itu Rasulullah Muhammad didatangi malaikat untuk memberikan berita duka tersebut: "Wahai Muhammad, putramu Al Hussain anak Fatimah akan mengalami akan mengalami apa yang dialami oleh Habil dari tangan Qabil. Dia akan mendapatkan pahala Habil sedangkan para pembantainya akan memikul dosa seperti dosa Qabil" halaman 31-32. 

Muka Dari Buku Duka Padang Karbala

Kematian Imam Hussein diawali dari Muawiyah Ibn Sufiyan meninggal dunia pada bulan Rajab tahun 60 Hijriyah, Yazid Bin Muawiyah menulis surat kepada Walid Ibn Uthbah gubernur Madinah saat itu, dan memerintahkan-nya untuk mengambil baiat dari penduduk kota tersebut khususnya dari Al Hussain Ibn Ali AS dan berpesan, jika Al Hussain enggan untuk berbaiat, tebaslah batang kepalanya dan kirimkan kepadaku. Halaman 38. 

Pada bagian pertama ini mengisahkan bagaimana kecamuk politik keagamaan, sehingga mengantarkan Imam Hussain pada sebuah peristiwa yang menghilangkan nyawanya. 

Bagian Ke-dua (Kisah Syahadah)

Perintah Ubaidilah Ibn Ziyad untuk membantu Al Hussain AS disambut oleh pasukan-nya. Bersama 4000 pasukan berkuda, dia keluar untuk memerangi Al Hussain AS. Pasukan tersebut menyebabkan kesulitan keadaan pada Al Hussain AS sampai persediaan air minum beliau habis dan dahaga mulai mencekik leher beliau dan rombongan bersamanya. Raungan tangis kesedihan dari anak dan adik beliau Zainab hingga memukul-mukul wajah sendiri yang disebabkan pidato singkat saat melawan pasukan Yazid.#
Pada bagian ini menceritakan bagaimana pertempuran perang sengit antara keluarga Imam Hussain dengan pasukan Yazid hingga berakhir pada kematian sang Imam Hussain AS.

Bagian ke-tiga (Pasca Syahadah)

Kisah selanjutnya setelah pembunuhan adalah pengiriman penggalan kepala Al Hussain AS dan para sahabatnya yang dikirim kepada Ibn Ziyad. Beberapa kelompok orang dari Bani Assad datang dan memakamkan jasad para korban tragedi Asyura. Saat itu pula terjadi hari duka mendalam dimana para penduduk Kufah menangis karena Ahlul Bait menjadi tawanan.

Buku ini memang dicipta untuk para peziarah yang mempunyai waktu singkat sehingga halaman buku tidak terlalu banyak. Tujuan utama dari buku ini ditulis pada  halaman 27 "Walaupun singkat, kitab ini cukup untuk memulai acara duka yang diinginkan oleh mereka yang beriman".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d