Imam Mahdi adalah sosok misterius yang dipercaya umat Islam sebagai penolong (mesiah) saat bumi dan manusia sedang kacau balau. Tentu saja setiap sekte Islam mempunyai pandangan yang berbeda, kali ini saya mengetengahkan pandangan syiah pada Imam Mahdi. Buku yang saya pegang ini masih berasal dari Iran seperti buku Duka Padang Karbala yang telah diulas beberapa hari yang lalu. Buku ini masih dengan jilid yang mirip namun sedikit berbeda pada warnanya, mungkin karena cetakan lama hingga warna jilid sedikit pudar.
Walaupun buku ini mempunyai halaman 259, namun jika dipadankan dengan buku Duka Padang Karbala akan sama. Padahal buku Duka Padang Karbala berisi sekitar 400 halaman, mungkin jenis kertas yang berbeda. Dari isi buku tidak sama dengan Duka Padang Karbala yang bisa disebut 60-65% berisi sumber catatan kaki, sementara buku Imam Mahdi ini catatan kakinya cukup sedikit. Buku ini dicetak pada tahun 1999 dalam jumlah 3000 eksplar untuk bahasa Indonesia, entah dalam bahasa lainnya.
Buku ini tercipta karena keyakinan umat Islam Alan kabar gembira yang pernah diucapkan nabi Muhammad Saw tentang keturunan beliau yang dikenal sebagai Mahdi akan bangkit untuk keadilan di bumi (mukaddimah, 10). Kajian-kajian dan bahasan mengenai Imam Mahdi tersaji dalam buku ini dengan apik disertai sumber-sumber baik dari hadis, alquran maupun sumber lainnya. Sebelum memasuki bab pertama buku ini menjelaskan teori Imam Mahdi yang masih lemah sehingga disebut sebagai dongeng belaka.
Sampul Bagian Dalam Buku Imam Mahdi Dalam Pandangan Islam |
Ide adanya penyelamat agung (mesiah) dalam hal ini Imam Mahdi, bukan hanya berada di kepercayaan agama Islam saja melainkan pada agama besar lainnya seperti Kristen, Zoroaster, Hindu, Yahudi dan agama lainnya. Mesiah pada agama besar tersebut tentunya mempunyai tokoh yang diyakini masing-masing. Kaum muslim dengan berbagai sekte atau aliran tentunya mempunyai kesamaan kepercayaan terhadap penyelamat agung (mesiah) yakni Imam Mahdi. Sebagai pembanding antar sekte dalam kepercayaan terhadap Imam Mahdi disebutkan sekte Sunnah mempunyai 50 hadist yang menyingung adanya penyelamat agung, sementara sekte Syiah mempunyai cukup banyak sumber yang nanti akan dibahas dalam empat bab.
Beberapa kaum orientalis yang mengklaim bahwa teori penyelamat agung (mesiah) baik Imam Mahdi, Jesus, Buddha, Ratu Adil atau mesiah-mesiah lainnya adalah hanya sebuah dongeng semata. Ada juga beberapa filsuf juga meyakini adanya penyelamat agung, semua bergantung pada kepercayaan dari setiap manusia. Baiklah untuk lebih jelasnya mari masuk pada pembahasan lebih lengkap-nya:
Bab I Al Mahdi Dalam Alquran Dan Sunnah: beberapa ayat alquran menyingung adanya penyelamat agung (mesiah) dalam hal ini disebut Imam Mahdi terdapat pada: QS 34:51, QS 43:61 dan ayat-ayat lainnya. Pada bab ini bukan saja membahas sumber dari ayat alquran melainkan dari berbagai jenis hadist baik bersifat hasan, shahih dan yang lainnya. Sumber lain yang tak kalah penting yakni dari kajian-kajian ulama besar baik dari sekte Sunnah maupun sekte Syiah. Pada bab selanjutnya (Bab II) dijelaskan sipa itu Imam Mahdi, di sini disebutkan hal-hal yang berkenan dengan Imam Mahdi misalnya tentang nasab (keturunan-nya).
Beberapa hadist mengatakan bahwa Imam Mahdi masih satu nasab dengan nabi Muhammad Saw, Abu Thalib, dan Abbas. Pada hadist yang mengatakan Imam Mahdi satu nasab dengan Abbas adalah keraguan yang besar untuk beberapa sekte Islam. Dalam Bab pertama ini sangat mendetail untuk menyelusuri hadist-hadist yang bersingunggan dengan nasab sang mesiah. Selain itu juga pada bab ini dijelaskan kapan kelahiran Imam Mahdi, disebutkan bahwa Imam Mahdi dilahirkan dalam masa ghaibah.
Bab III berisikan seputar isu-isu Imam Mahdi seperti keterkaitan dengan turun-nya nabi Isa dan yang lainnya. Untuk bab terakhir menjelaskan tentang Imam Mahdi dalam timbangan akal dan ilmu pengetahuan seperti panjang umur dari Imam Mahdi.
Dari senarai pembahasan dalam empat bab membuat kita paham mengenai siapa itu Imam Mahdi yang dijanjikan Tuhan sebagai mesiah umat Islam di suatu masa di mana terdapat ketidakadilan.
Komentar