Melanjutkan jelajah per-mie-an yang tak pernah lelah untuk dikunyah dan disedot. Suara sedotan mie yang masuk melalui bantuan sumpit sangatlah nikmat. Sruuut...sruttt semakin berbunyi semakin nikmat bumbu yang terserap oleh lidah. Kali ini saya mencoba untuk membeli produk mie instan goreng dari Nissin Foods, produk ini diberi nama Gekikara Ramen Mie Instan Goreng Hot Chicken Rasa Ayam Pedas Porsi Besar. Agak susah untuk mengingat nama yang panjang ini terlebih ada nama Jepang yang tidak terlalu familiar untuk lidah dan ingat orang Indonesia.
Lagi-lagi kemasan mie instan dengan tema'pedas'selalu mengusung warna merah dan hitam sebagai latar bungkus mie. Bungkus mie Gekikara Ramen ini sangat menggoda perut, gambar tampak sumpit sedang mengambil lajuran mie yang dibubuhi wijen, sayur-sayuran, dan telur. Warna merah yang nampak menandakan kepedasan yang menantang. Tidak ada level-level kepedasan di produk Nissin ini, hanya tertulis porsi besar saja. Dan bisa jadi ada porsi kecilnya juga. Kemasan belakang terdapat informasi komposisi, cara masak dan nilai gizi baik dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Untuk satu kemasan ini nilai gizi dengan energi total 530 kkal, kandungan proteinnya juga tinggi 10 gram.
Sama seperti mie instan lainnya untuk instruksi cara memasak. Usahakan mie instan terrebus dengan matang dengan waktu masak sekitar 5-7 menit agar mie terasa kenyal dan lembut. Jika selera anda yang agak keras bisa dikurangi waktu masaknya menjadi 3-4 menitan saja. Akan lebih nikmat mie goreng instan ini ditambahkan telur, suwiran daging ayam goreng, kacang polong, sukro, sayur sawi dan bahan tambahan mantap lainnya.
Rasa ayam terasa nyata di lidah, untuk ukuran kepedasan mungkin berada pada level tengah (sedang), bisa saja yang maniak pedas dianggap sebagai level ringan. Saya pribadi cukup membuat lidah terbakar, namun tidak sedahsyat Mie Instan Bon Cabe, Geprek ataupun Jalapeno. Tekstur mie kenyal, gatet, empuk dan sedap sekali saat diseruput dengan sumpit. Karakter pedas pada Gekikara Ramen hanya di lidah saja, sementara mulut (bibir) dan perut tidak ikut terbakar. Lidah agak terasa terbakar, namun cepat hilang. Begitupun pada bibir, rasa pedas cepat menghilang. Karakter pedas ini ramah bagi para penikmat mie instan yang anti atau kurang suka pada kepedasan.
Mie instan ini cocok dimakan di kala hujan dan juga saat galau biar otak terkuras lemas oleh pedasnya mie instan.
Komentar