Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Makan Mie Instan Goreng Bon Cabe Level 15

Kembali lagi menjaja lidah dengan produk mie instan! Kali ini lidahku punya nyali besar, entah kenapa ada ilham yang membuat dampak kekonyolan pada perut. Duh siap-siap aja diare. Setelah lihat-lihat etalase toko ke Utara ke Selatan, semua sudah terkumpul apa yang mau dibeli. Mulai dari kebutuhan kebersihan diri dan hal lain, termasuk icip-icip produk mie instan.

Dengar-dengar Kobe membuat produk mie instan yang membawa petaka bagi perut yang 'lemah', dan sebaliknya bagi penikmat panasnya jahanam. Mie instan yang diproduksi Kobe dalam produk Kobe Bin Cabe mempunyai beberapa varian raaa dan level kepedasan. Level kepedasan memang daya tarik tersendiri bagi seseorang yang mempunyai cita rasa 'jahanam', dari level inilah seseorang bisa menikmati tingkat demi tingkat kepedasan. Bagiku yang tidak terlalu suka pedas hanya menjadi sebuah tantangan kulinari, seberapa jauh lidah ini bisa menyimpan dan menjangkau kepedasan. Soal kepedasan adalah selera, namun lagi-lagi jika suatu makanan ada rasa yang terlalu dominan maka rasa lainnya akan menjadi samar di lidah. Entah rasa umami dari bawang goreng, daging dll menjadi samar atau bahkan hilang ditelan rasa yang dominan seperti asin, pedas, pahit ataupun manis.

Saya membeli produk mie instan Kobe Bon Cabe Level 15 ini di Alfamart Banjar dekat Swalayan Pajajaran. Harga yang saya bayarkan 4500 rupiah dengan potongan 500 rupiah. Hemat 500 perak!. Bentuknya beda dari yang lain, umumnya kemasan mie instan itu segiempat. Sementara dari Bon Cabe persegi panjang dengan ketebalan yang tipis atau pipih, ini mirip sekali dengan mie gemez. Entah mengapa mie instan dengan tema 'pedas' selalu berbungkus hitam dan merah, mungkin marketing memilih ini berdasarkan saran dari senimannya yang bermain psikologi warna. Warna hitam yang misterius dan menyeramkan, ditambah dengan warna merah yang berarti pedas, panas, dan berani. Begitulah kira-kira titik pandang saya pada kemasan mie instan pedas!

Mie instan yang saya ambil ini jenis mie goreng, tanpa ada embel-embel rasa ayam, babi, sapi, kambing atau kangguru. Jadi polos aja begitu. Hanya yang menjadi andalan pad level pedas, rasa yang disajikan tidak tertulis. Dalam kemasan terdapat satu batang mie instan, minyak bumbu dan satu bubuk cabe. 

Cara memasak mie instan ini sama seperti merek mie instan goreng lainnya, mulai dari penyobekan bungkus, ditiriskan dan aduk bumbu. Semua sama!. Setelah mie instan ini dimasak dan siap makan, hmmm rasa yang saya dapatkan lebih baik daripada Geprek Indomie. Level kepedasan susah membedakannya, lidah saya belum paham benar level-level panasnya 'jahanam'. Yang pasti saat makan mie instan ini keringat dan air mata melebihi dari Indomie Geprek dan Spicy Chicken Korean Sedaap. Cuma kalau diperhatikan karakter pedas dari mie instan Bon Cabe lebih cepat hilang, di perut tidak terlalu membakar dan mengoyak. Berbeda dengan Indomie Geprek ataupun Mie Gaga Jalapeno.

Mie ini terasa kurang kenyal, mungkin saja karena saya memasak tidak terlalu lama. Selanjutnya rasa dari bumbu tidak terlalu menyengat dan enak. Mie instan goreng ini cocok dimakan dengan tambahan lauk dan sayur-sayuran. Mentimun, tomat, selada air ataupun sayur jenis sawi cocok untuk menambah kenikmatan. Akhirul kalam saya simpulkan bintang 4 (skala 1-5) untuk mie ini dari segi kepedasan, rasa dan harga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d