Menjalankan ibadah puasa ramadan harus ada moral and religious elevation ke yang lebih baik lagi. Dengan niat yang baik kegiatan membaca ini mudah mudahan diberikan kemajuan yang lebih baik lagi. Kali ini tidak ada review atau ulasan buku, melainkan rangkuman hal-hal penting yang terkandung dalam buku ini.
Ikhlas merupakan salah satu dari berbagai amal hati, dan bahkan ikhlas berada di barisan pemula dari amal-amal hati. Sebab diterimanya berbagi amal tidak bisa menjadi sempurna kecuali dengannya.
Amal tanpa niat adalah ketololan, niat tanpa ikhlas adalah riya. Ikhlas tanpa kejujuran dan aplikasi/pengamalan adalah sia-sia.
Ikhlas adalah suatu rahasia antara Allah dan hamba-Nya, yang tidak diketahui malaikat sehingga dia mencatatnya, tidak diketahui syetan sehingga dia merusaknya, dan tidak pula diketahui hawa nafsu sehingga ia mencondongkannya.
Dengan begitu ibadah kepada Allah bisa dilakukan setiap waktu dan dalam keadaan seperti apa pun, sekalipun bershadaqah secara sembunyi-sembunyi lebih baik, terutama jika dikhawatirkan ada riya' dalam dirinya dan akan muncul cobaan pujian dari orang-orang, atau jika shadaqah secara sembunyi-sembunyi itu bisa menjaga kehormatan diri orang miskin diberi shadaqah, terlebih lagi jika orang miskin itu adalah orang yang menjaga dirinya dan tidak mau meminta-minta, seperti yang disifati Al-Qur'an,
Buku ini juga mengambil sumber dari Imam Al Ghazali yang piawai dan telah menulis berbagai kitab tentang hati, niat dan keikhlasan yang didasarkan oleh ilmu-ilmu lainnya.
Judul: Niat dan Ikhlas
Penulis: Dr. Yusuf Al-Qaradhawy
Penerjemah: Kathur Suhardi
Cetakan: Pertama, Juli 1996
Dimensi: 176 halaman, 20,5 cm
Penerbit: Pustaka Al-Kautsar
ISBN: 979-592-064-2
Komentar