Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Orang-orang Proyek - Ahmad Tohari

Beberapa minggu lalu para kader pemilu sudah diterjunkan, bahkan sudah dilantik secara resmi oleh pemerintah. Kini pendataan pemilu telah dimulai. Tidak terasa para pemimpin akan terganti dengan kehendak mayoritas penduduk. Para calon saling kontrak politik, maupun merayu masyarakat untuk memilihnya menjadi wakil suara masyarakat luas. Jelas perpolitikan menjadi panas. 

Suatu keterlemparan alias ndilalah novel karya Ahmad Tohari ini bercerita tentang orang-orang proyek. Digambarkan bahwa orang-orang proyek adalah citra dari manusia-manusia yang suka main curang. Satu sisi proyek ini ditekan habis-habisan oleh penguasa demi 'memoles' citra partai politiknya atau dirinya sendiri untuk mempertahankan kekuasaan saat pemilu nanti.

Novel ini menghadirkan sejuta rasa dari semua aspek kehidupan mulai dari filsafat, sosial budaya, agama, tatakrama dan juga percintaan. 'Orang-orang Proyek' terbagi menjadi beberapa bagian cerita. Pembagian ini jelas untuk mempermudah pembabakan suatu cerita.

Cerita dimulai dari seorang pemuda dengan gelar insinyur bernama Kabul, dia adalah mandor di proyek jembatan kali Cibawor. Kabul tanpa sengaja menemukan Pak Tarya, seorang pemancing ulung sebelumnya pernah menjadi pegawai, aktivis dan wartawan. Cerita keluarga pak Tarya (alm Ayahnya) sangat berkesan terlebih ada hubungannya dengan jembatan yang kini akan dibagun kembali.

Tante Ana penghibur utama untuk para karyawan proyek kelas bawah, tanpanya bibir para kuli takkkan tersungging gembira. Hiburan murah diobral oleh tante Ana, tante Ana sendiri seorang banci yang selalu ingin menghibur para kuli proyek. Dari uang saweran inilah dia menyambung hidup. Babak kedua cerita lebih mengedepankan cerita asmara yang membingungkan hati, antara rasa gak enakan juga rasa bersalah karena Wati sendiri sudah punya pacar. Jiwa aktivis pada Basar dan Kabul kembali terpanggil terlebih cengkraman pemerintahan Orde Baru yang kian nylekit dalam kehidupan nyatanya.

Ahmad Tohari memang sangat lihai menceritakan kehidupan para masyarakat desa, semua yang ia ceritakan sangat nampak dalam kehidupan sehari-hari. Ada bagian tentang kenakalan teman-teman Kabul saat kecil, gambaran kenakalannya persis apa yang dialami oleh saya. Dimana ada seseorang yang buang air besar di atas pohon, mencuri mangga waktu pagi dan sebagainya. Mitos-mitos berlaku di masyarakat juga diceritakan seperti tumbal proyek yang selalu muncul setiap ada proyek besar. 

Filsafat, agama, sosial budaya juga politik mekar bersemi pada novel ini, indah dengan ritme beralur yang apik. Saya sendiri merasa novel ini amat kaya akan apa yang mesti kita pikirkan. Banyak contohnya seperti pak Tarya dan Basar berdiskusi tentang kesalehan ritual dan kesalehan sosial, pada episode ini sangat tergambar jelas pada kehidupan hari ini. Begitu pula tentang proyek pemerintah yang seakan-akan tiada sirna untuk berkesempatan korupsi. 

Judul: Orang-orang Proyek
Penulis: Achmad Tohari
Dimensi: 253 halaman 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d