Mendapatkan buah tangan dari sahabat atau saudara adalah suatu berkat yang luar biasa. Kali ini sahabat dari Purwokerto datang untuk 'ngalongok' rumah jelek-ku sekalian plesiran ke pesisir Tenggara Jawa Barat. Namanya Asegaf dan Fauzi, dua orang ini dengan gigih menerjang terpaan hujan monsoon barat dari Perbatasan Jawa Tengah - Jawa Barat hingga sampe rumahku di Banjar.
Tak disangka kedatangan mereka membuat saya malu, buah tangan yang dibawa terlalu banyak ditambah lagi barang premium! Aduh aku jadi malu lagi karena kalau ke sana gak pernah bawa apa-apa, maafkan. Asegaf pinter juga memilih buah tangan, dia memilih getuk goreng sebagai respresentasi dari tanah airnya. Kita tahu bahwa Purwokerto (Keresidenan Banyumas) merupakan rumah dari tempe mendoan, lanting, getuk goreng, sroto dan banyak lagi.
Asegaf dan Fauzi membawa getuk goreng milik Haji Tohirin - Sokaraja, Banyumas. Jujur Saya baru mencicipi getuk goreng dengan merek ini. Sebelumnya saya hanya beli getuk goreng di pertigaan pasar Patikaraja yang harganya cukup murah, cuma saja rasanya beda dengan yang dibawa oleh Asegaf. Penasarankan bagaimana rasanya? Yok kita cuap-cuap soal rasa, kemasan dan tetek-mbengeknya.
Kemasan getuk goreng khas Purwokerto semuanya sama yakni dengan besek atau piti (pipiti) yang terbuka dari bambu. Mungkin ada yang bungkusnya pakai kertas, namun rata-rata menggunakan besek bambu yang dikenal ramah lingkungan dan bebas bahan kimia. Di atas besek ada kertas kecil putih bertuliskan "Getuk Goreng - ASLI - Haji Tohirin - Hasil karya Bapak Sanpirngad Th. 1918" kertas label tampak sederhana dengan desain yang seperti ala kadarnya, kupikir rasanya akan biasa saja, terlebih stigma negative muncul karena tampilan label yang sederhana. Tapi sedikit curiga dengan isi labelnya terutama kolom alamat dan nomor telpon. Eh...buset nomor telponya banyak amat!! Ada enam (6) nomor telpon yang tersedia! Dan nomor telpon tersebut bukan extension. Dengan berderetnya nomor telpon itu saya langsung percaya dan dalam hati berbisik "keknya ini bukan getuk goreng biasa" selanjutnya dicari melalui peramban Google! Dan benar saja getuk goreng merek Haji Tohirin ini memang salah satu yang terbaik dari Purwokerto.
Tesktur dan Rasa
Getuk Goreng Haji Tohirin saat pertama masuk ruang mulut terasa lembut dikunyahan pertama, dikunyah sampai 10 kali getuk semakin lembut dan terasa sekali nikmatnya. Rasa manisnya pas, tidak terlalu manis (giung), kalau makan getuk goreng yang giung biasanya gak nyampe tiga biji saja sudah mual atau sedikit pusing karena manisnya yang berlebihan. Memakan getuk goreng milik Haji Tohirin ini buat saya tidak membosankan terlebih jika dimakan dengan suguhan kopi hangat ataupun teh hangatsaà pagi, sore ataupun malam. Semua waktu cocok!.
Saya percaya Getuk Goreng Haji Tohirin ini digoreng dengan minyak yang masih bagus, kenapa saya bisa mengklaim seperti itu. Biasanya kalau makanan digoreng dengan minyak goreng yang berulangkali digunakan tenggorokan langsung sakit dan ada efek sedikit pusing. Sementara saat makan getuk ini saya tidak merasakan efek tersebut. Untuk tampilan dari Getuk Goreng Haji Tohirin memang sangat sederhana, sama sederhananya dengan merek lain dari Purwokerto. Tampilan juga sama seperti getuk goreng yang pertama dikreasikan oleh leluhur masyarakat Banyumas.
Getuk Goreng Haji Tohirin tidak menyertakan informasi kadaluarsanya, kemungkinan memang tidak menggunakan Bahan pengawet sehingga tidak menuliskan tanggal kadaluarsa. Hingga saat ini (lima hari) dari oleh-oleh diterima kondisi getuk masih bagus dan sangat layak dimakan, belum ada jamur yang tumbuh.
Untuk harga saya belum tahu karena getuk ini oleh-oleh dari Asegaf dan Fauzi. Jadi penilaian soal mahal tidaknya tidak bisa memberikan nilai, tapi dari segi kenikmatan saya kasih nilai 4 dari 5. Mungkin nanti kalau main ke Purwokerto akan membeli getuk goreng merek ini kembali. Baiklah sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak atas oleh-oleh dari Asegaf dan Fauzi, semoga kalian selalu diberkati.
Informasi
Getuk Goreng Haji Tohirin, Jalan Jendral Soedirman 151, Sokaraja - Banyumas, Jawa Tengah. Telpon (0281) 6441216; 6441194; 6440916; 6441149; 6441068;6441026.
Komentar