Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Bukan Aku

Zaman teknologi ini membuat semuanya menjadi dadah yang terus menagih dan menagih tanpa batas, kecuali mati atau insyaf. Komunikasi menjadi pendek, cepat dan kurang bermakna, detik ke detik lainnya muncul pesan baru. Semua semakin liar saja.

Sore itu layar kecil mengedipkan lampu pertanda pesan baru masuk ke gawai. Percakapan saling silang menjalin keteraturan bak rajutan, tenun dan karpet persia. Semua terjalin dengan harmonis hingga pada kerapatan yang baik. Rapat, saling berhadap hingga degup jantung terdengar satu sama lain. Satu sisi jatuh hati, sisi lain belum terlihat.

Akulah sisi yang jatuh hati, segala yang ada ditumpahkan untuk perasaan yang semakin hari semakin menghimpit. Sesak rasanya entah saat senang ataupun iri pada dirinya yang dekat dengan yang lain. Itulah sehari-hari perasaan yang dialamiku, persis seperti Majnun. Gila.

Segala waktu terbuka, segala kesempatan teruntuknya. Semua melebihi penyembahan pada yang Kuasa, aku paham ini racun yang bisa menelan waktu. Rasa dadah yang menagih, lagi dan lagi. Sesat! 

Dari pertemuan ke pertemuan, benda ke benda dan semua untuknya hingga menjadi rasa yang aneh. Aku tak bisa menyimpulkan apa yang dirasakan padanya, hingga aku merasa bahwa aku sendiri. Tidak berlawan dan hambar. Pesan demi pesan dari gawai meluncur tak terkendali demi perasaan yang menyesakan. Bagiku seperti sayupnya lirik To Love You More dari Celine Dion, sakit. Dan aku sadar itu adalah luka, hanya luka yang diperjuangkan untuk menjadi nanah busuk.

Yang kini tersadar betapa busuknya nanah yang ku hasilkan. Dan aku bukan sesiapa dan aku terasa asing untuk diriku sendiri dalam himpitan perasaan yang tidak dapat dijelaskan. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Menegang dan Mengeras Oleh Nyai Gowok

Ah...sialan! Padahal aku sudah kenal buku ini sejak Jakarta Islamic Book Fair tahun 2014 lalu! Menyesal-menyesal gak beli saat itu, kupikir buku itu akan sehambar novel-novel dijual murah. Ternyata aku salah, kenapa mesti sekarang untuk meneggang dan mengeras bersama Nyai Gowok. Dari cover buku saya sedikit kenal dengan buku tersebut, bang terpampang di Gramedia, Gunung Agung, lapak buku di Blok M dan masih banyak tempat lainnya termasuk di Jakarta Islamic Book Fair. Kala itu aku lebih memilih Juragan Teh milik Hella S Hasse dan beberapa buku agama, yah begitulah segala sesuatu memerlukan waktu yang tepat agar maknyus dengan enak. Judul Nyai Gowok dan segala isinya saya peroleh dari podcast favorit (Kepo Buku) dengan pembawa acara Bang Rame, Steven dan Mas Toto. Dari podcast mereka saya menjadi tahu Nyai Gowok dan isi alur cerita yang membuat beberapa organ aktif menjadi keras dan tegang, ah begitulah Nyi Gowok. Jujur saja ini novel kamasutra pertama yang saya baca, sebelumnya tidak pe

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d