Unggahan kali ini terinspirasi dari status ataupun thread dari seorang netizen dari dunia Twitter @Kismin666oys. Thread ini sangat menarik sekali dan isinya pun sangat jarang sekali dibahas, terlebih Indonesia negara yang agamis. Netizen ini berasal dari Bali, tahu kan Bali?! Pulau indah penuh seni, agamis dan surgawi. Selama ini saya plesiran di wilayah Indonesia hanya ada dua wilayah yang menjual dengan "pantang" kontol-kontolan alias hiasan berbentuk penis. Dua wilayah itu adalah Jogjakarta dan Bali saja, yang lainnya masih malu-malu.
Dalam dunia kesehatan penis dianggap hal lumrah, namun di kalangan masyarakat awam Indonesia adalah hal tabu. Tapi tidak demikian jika kita mengorek sejarah leluhur kita, semisal saja candi Sukuh yang terkenal penggambaran betapa sucinya hubungan seksual. Pada agama leluhur yang kini masih eksis di Bali dalam beberapa kitab ada ajaran suci mengenai seksual yakni Kamasutra. Ilmu olah seksual yang diperuntukan untuk menuju kesempurnaan dan mendekatakan diri pada sang Ilahi.
Entah siapa pengarang buku ini, saya di sini bersyukur dengan adanya buku ini karena menambah wawasan terlebih hal seksualitas pada setiap suku di Indonesia. Gambar yang diambil netizen atas akun @Kismin666oys diambil dari sebuah buku yang menjadi koleksi Depertemen Arsip dan Perpustakaan Daerah di Bali.
Penulis buku ini bagi saya sangat cermat sekali, pasal apa dia cermat? Dia cermat sekali melihat setiap penis setiap orang. Dalam penglihatannya pada penis setiap lelaki terekam berbagai bentuk, besar panjang dan bentuk kepala penis. Dari rekaman visual yang disimpan pada memori otaknya hingga lah tergambar pada setiap halaman buku yang dibuatnya. Hal yang fantastik!
Jangan tanya profesi dari sang penulis, apapun profesi dia. Hal ini patut disyukuri karena tanpa dia kita tidak bisa tahu nama-nama atau sebutan dari setiap bentuk penis. Mungkin setiap lelaki hanya tahu bentuk punyanya sendiri, atau punya orang lain saat masih kecil, bahkan tahu saat main iseng dengan teman. Bagi kaum hawa juga ini pengetahuan ekstra yang patut diketahui, tanpa tahu gambar ini bisa jadi nanti tidak bisa memilih mana yang bisa membuatnya bahagia.
Sayang sekali pada thread hanya berisi delapan gambar saja, tanpa keterangan lebih jauh. Saya berjanji suatu hari nanti jika ke Bali akan mencari buku itu. Saya juga berusaha untuk mendapatkan informasi mengenai hal tersebut kepada teman-teman orang Bali untuk menerjemahkan ataupun menyempurnakan tulisan ini. Saya ucapkan terima kasih kepada pembuat kamus online Bahasa Indonesia - Basa Bali atau Basa Bali - English.
Di sini saya tidak akan mengurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar, tapi acak agar tidak terlalu syok. Kan kalau lihat yang besar langsung bisa jadi syok duluan ataupun sebaliknya.
Celak Arit
Celak dalam bahasa Bali berarti alat kelamin pria. Sebenarnya agak mirip dengan sebutan bahasa Jawa yang saya ingat yakni Celèk. Dalam pengertian bahasa Jawa-ku celèk adalah kondisi kelamin pria khususnya kepala penis dalam keadaan tanpa tudung (katir). Sebagai contoh kalimat "Gueh kontolé dicelikna/celèkna" artinya "Itu tudung penisnya dibuka" yah lagi-lagi bahasa Indonesia tidak selengkap bahasa daerah, jadi penerjemahan tidak sempurna. Kembali lagi ke masalah awal, Celak Arit mungkin berarti rupa kelamin pria (penis) yang melengkung seperti bentuk arit. Melengkung ke atas, dimana posisi kepala penis berada di atas. Dilihat dari ukurannya sepertinya masuk ke dalam ukuran normal orang Indonesia sekitar 12-15 centimeter.
Berdasarkan informasi dari teman lokal Bali dan asli Bali bahwa pengertian Arit dalam bahasa Bali bukan sabit biasa, melainkan sabit yang berbeda ukuran. Arit dalam bahasa Bali adalah perkakas yang digunakan untuk merabas rumput, bukan padi.
Celak Tunggak
Pengertian dari kamus Bali - Indonesia Online didapatkan bahwa kata Tunggak berarti: tunggul; tunas; kuncup dari batang pohon. Jadi Celak Tunggak berarti bentuk dan ukuran penis yang menyerupai tunggul atau tunas, biasanya ukuran tunas itu kecil dan pas sekali penyebutan Celak Tunggak ini. Dalam bahasa kesehatan disebut micropenis yakni ukuran penis di bawah ukuran rata-rata.
Teman Bali juga mengatakan bahwa kata Tunggak berarti batang pohon setelah ditebang.
Celak Berang
Bisa jadi ini merupakan salah satu bentuk yang paling "gahar" dari bentuk lainnya. Rupanya memang membawa yang punya alat ini selalu percaya diri, mungkin juga menjadi kebanggaan tersendiri. Ukuran ini juga tidak perlu lagi bersusah payah untuk membeli obat-obatan penaik level dan tak perlu mencari-cari Mak Erot. Memang beruntung sekali ya, terlebih sekarang memang agak susah mencari pewaris takhta keilmuan dari almarhumah Mak Erot yang melegenda itu.
Celak Berang jika dilihat dari tampilannya seperti pedang. Berang dalam bahasa Bali berarti: Pisau; Pisau besar dengan titik tajam & bilah yang agak cembung di dekat ujung bebas; Pedang; Menyebarluaskan; dan menyebar. Wajar saja bentuk Celak Berang ini disematkan untuk ukuran yang fantastik itu. Panjang dan besar seperti pedang.
Celak Kemong
Kemong dalam bahasa Bali adalah serupa dengan gong ataupun bonang dalam alat musik tradisional khususnya Jawa, Bali, Sunda dan Betawi. Alat musik kemong ini mempunyai tonjolan yang cukup besar di atasnya. Nah bentuk Kemong ini dijadikan sebutan untuk kepala penis (gland penis) lebih besar. Penyebutan Penis Kemong atau Celak Kemong ini mungkin bukan dari panjangnya penis, melainkan dari besarnya kepala penis (gland penis). Jadi jika Anda mempunyai penis panjang dengan kepala besar, bisa jadi masuk dalam katagori Celak Kemong.
Celak Maling
Entah kenapa jenis penis ini disebut Celak Maling. Apakah karena mencuri perhatian orang atau lawan jenis karena ukuran dan kesempurnaan bentuknya. Entahlah saya hanya mengira-ngira saja. Jika dilihat dari gambar di atas bahwa Celak Maling memang mempunyai ukiran dan bentuk yang mencuri perhatian dan bisa juga mencuri lubang milik orang lain. Ukuran yang panjang dan tebal membuat orang tercuri perhatiannya.
Maling baik bahasa Indonesia dan Bali mempunyai arti yang sama yakni seseorang atau kelompok orang yang mengambil barang milik orang lain secara tidak syah. Ditinjau dari kamus online Bahasa Bali didapatkan banyak kalimat serupa yang berhubungan dengan Maling seperti: Mamaling = Mencuri atau menyekap/menculik perempuan untuk dijadikan istri.
Celak Tumbak
Penis ini tidak sama dengan yang di atas. Jenis yang di atas adalah jenis Celak Tunggak, sementara yang sekarang dibahas adalah Tumbak. Agak mirip sih kedengarannya antara Tumbak dan Tunggak, sama-sama berawalan Tu- dan berakhiran Ak-. Walaupun terdengar sama namun jelas beda baik dari segi ukuran dan bentuk, juga artinya.
Saat ereksi (gaceng) jenis penis ini akan terlihat tegak berdiri seperti tombak yang akan meluncur. Bentuk kepala penis juga lebih runcing bak kepala tombak. Ditinjau dari segi bahasa Celak Tumbak adalah penis yang menyerupai tombak. Kata Tumbak dalam bahasa Indonesia berarti tombak; bunga pagoda. Bunga pagoda dan tombak mempunyai bentuk yang samadi mana ujung runcing dan semakin ke bawah semakin besar.
Karena disebut Tumbak, tentu saja mempunyai kepala penis yang pucuknya runcing dan ke bawahnya lebar. Biasanya kepala penis ada yang bulat seperti bentuk jamur ataupun bentuk pendul bunga petai. Untuk kepala penis memang mempunyai ragam yang banyak.
Celak Keris
Tidak perlu diterangakan Anda sekalian juga paham. Jenis penis ini terinspirasi dari senjata tradisional yang dibuat para empu sakti di zaman leluhur kita sedang berjaya membangun kerjaan. Keris yang melengkung dan kecil menjadi benda yang sakti mandraguna. Bisa menusuk siapapun!
Keris senjata tradisional bagi beberapa daerah di Nusantara, termasuk Malaysia mempunyai bentuk yang khas yakni berlekuk-lekuk pada mata pisaunya dan runcing diujungnya. Anatomi dari keris ini menjadi inspirasi untuk menyebut jenis penis yang berbatang melengkuk-lengkuk dan mempunyai kepala penis (gland penis) yang kecil. Bentuk Celak Keris pada umumnya terlihat seperti huruf S.
Celak Sambleng
Sejatinya bentuk kelamin pria mempunyai varian yang banyak sekali, tapi inilah sumber terakhir yang bisa diceritakan. Berhubung sumber foto hanya delapan buah jadi terpaksa sekali untuk mengakhiri di Celak Sambleng. Kurang beruntugnya kata Sambleng tidak ditemukan dalam kamus online bahasa Bali. Mungkin nanti saya akan revisi lagi jika ada sumber yang memadai, mohon bersabar.
Dilihat dari ukurannya jenis penis ini lebih tambun, sekel, tebal, tembem dan gempal daripada yang lainnya. Dari ujung kepala hingga ke batang penis terlihat gempal, terlebih ukurannya yang tidak terlalu panjang. Keunggulan dari jenis penis ini adalah dari ketebalan atau diameter penis yang besar daripada jenis lainnya. Ketebalan ini terlihat menyeluruh dari gland penis sampai pangkalnya.
Tambahan: Kata Sambleng ternyata salah cetak, seharusnya Sableng. Dalam bahasa Bali Sableng berarti perkakas/alat untuk menggali tanah (sejenis linggis).
Dari pengetahuan soal celak ini, semoga Anda bisa menambah pengetahuan baik budaya dan ihwal kesehatan (anatomi tubuh). Pendidikan seks bukanlah hal yang porno, jadi ingat pornonya dihilangkan terlebih dahulu.
Dari artikel ini juga saya lebih tertantang lagi untuk mencari literatur soal seks di setiap budaya di Indonesia terlebih pada budaya Bali dan Jawa. Sebelumnya juga saya sudah menulis artikel tentang budaya seks pada kebudayaan Jawa. Silakan baca artikel tersebut untuk menambah wawasan anda pada kebudayaan Jawa ataupun pada leluhur Anda sekalian.
Saya juga sangat kagum pada budaya Bali dimana pendidikan seks juga berjalan dengan baik, pengamalan antara kehidupan seksual, sosial, budaya dan agama berjalan dengan titah Semesta yang beralur rapih dan dinamis. Sekali lagi demi kesempurnaan artikel yang saya tulis ini, saya berjanji akan mencari sumber-sumber yang terpercaya dan relevan tentunya.
Kira-kira punya Anda jenis yang mana?
Komentar