Langsung ke konten utama

Corat Coret Di Toilet - Eka Kurniawan

Ingatan Akan Taiwan dan Wirausaha

Artikel ini pernah disiarkan pada tangal 18 Januari 2021 di acara Jurnal Maria, Radio Taiwan Internasional seksi bahasa Indonesia.

INGATAN AKAN TAIWAN DAN WIRAUSAHA
Di awal tahun 2021 ini banyak harapan yang tertuang untuk 300 hari selanjutnya, baik harapan besar maupun harapan kecil yang sudah dilakukan maupun belum. Semua semestinya menjadi harapan yang selalu diiringi dengan aksi nyata, bukan hanya sekedar harapan tanpa daya upaya. Harapan tahun 2021 ini saya selaku fans berat acara Jurnal Maria ingin sekali rutin menulis tentang apa saja di acara ini, saya berharap juga rekan pendengar lainnya ikut nimbrung di acara ini agar kehangatan semakin menyenangkan.

Minggu yang lalu saya berlibur ke Kroya – Cilacap untuk bertemu dengan keluarga besar, maklum satu tahun masa pandemic belum pernah berjumpa secara langsung. Dari Banjar ke Kroya membutuhkan tiga jam perjalanan menggunakan sepeda motor baik melalui jalur utara melalui Majenang dan Wangon, ataupun melalui jalur selatan melalui Gandrungmangu dan Jeruklegi. Akhrinya saya mengambil jalur selatan yang tidak terlalu banyak volume kendaraan yang melawati jalur itu. Perjalanan ini tidak tampak istimewa, hanya ada satu hal yang membuat saya istimewa terutama di wilayah Gandrungmangu, ada kedai bakso dan mie ayam bernama “Mie Ayam Bakso Rindu Taiwan” bagiku sangat unik. Dari namanya sudah tercermin bahwa sang pemilik pasti mempunyai keterikatan dengan Taiwan, namun itu hanya dugaan sementara. Rasa penasaran itu masih membuat hati saya tidak tenang terlebih lagi diskusi dengan kak maria di facebook semakin membulatkan saya untuk mampir ke kedai bakso itu untuk sekedar ngobrol santai dengan pemiliknya.

Akhirnya saya bertemu dengan sang pemilik kedai mie ayam bakso Rindu Taiwan, saat itu saya hanya berniat untuk memfoto saja karena keterbatasan waktu, eh ternyata sang pemilik yang sedang mempersiapkan dagangannya meminta saya untuk membantunya mengangkat panic, dia meminta bantuan ke saya karena suaminya telat bangun pagi. Dari saling membantu itu kesempatan untuk ngobrol santai pun terbuka lebar. 

Benar saja “Mie ayam Rindu Taiwan” mempunyai keterkaitan erat dengan Taiwan. Amel sang pemilik kedai mengatakan bahwa dia pernah bekerja sebagai ART selama 10 tahun lebih di Taiwan, dari 10 tahun lebih inilah tumbuh rasa cinta dan nyaman akan negri Taiwan yang makmur. Saat ditanya kenapa memilih nama “Rindu Taiwan” beliau menyebutkan bahwa segala kenangan manis selama 10 tahun lebih terukir indah di Taiwan dan juga modal dari kedai bakso berasal dari jerih payahnya selama bekerja di Taiwan. Mbak Amel juga bercerita bahwa dirinya pendengar setia RTISI yang dipancarkan melalui stasiun local Taiwan, pernah suatu kali di acara off-air RTISI dia berfoto langsung dengan penyiar kesayangannya mas Agung. 

Terlepas dari cerita mbak Amel, saya ingin mengarahkan pada isu lainnya yakni pada PMI dan wirausaha. Bekerja menjadi PMI adalah bukan alasan sederhana, melainkan alasan pelik dalam perekonomian dan negara, dimana lapangan pekerjaan yang sulit didapat dan juga masalah lainnya yang sangat menumpuk sehingga orang-orang rela meninggalkan sanak keluarga dan negrinya. Bekerja menjadi PMI salah satu tujuannya adalah mendulang uang untuk sebuah kesejahteraan. Dollar demi dollar dikirim ke negri asal, devisa masuk dan menjadi sumber kesejahteraan sanak keluarga, namun tidak semudah itu utuk mempertahakankan kesejahteraan harus ada uang yang berputar agar keberlangsungan kesejahteraan tetap terjaga.

Kedai Bakso Mie Ayam Rindu Taiwan merupakan contoh nyata dari usaha untuk melanggengkan kesejahteraan dari hasil bekerja di luar negri. Bagiku sangat penting adanya pelatihan wirausaha untuk para PMI. Saya sendiri kurang paham apakah para PMI diajarkan wirausaha oleh para agen yang menyalurkan atau hanya diajari bahasa dan keterampilan bekerja di sana. Semoga kedepannya dunia PMI akan lebih baik lagi.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih untuk kak Maria yang sudah memberikan untuk tulisan saya di RTSI. Sampai jumpa kembali.

Waluyo Ibn Dischman



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama-nama Tai

Sega, beras yang ditanak Apa benar bahasa Jawa itu terlalu 'manut' ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris? Tampaknya ada benarnya juga, bahasa Jawa terpengaruh/meminjam banyak kosa kata dari bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Kekurangan kosakata dalam bahasa Jawa memang kebanyakan untuk hal-hal seperti teknologi ataupun hal lainnya. Jangan berkecil hati untuk penutur bahasa Jawa di seluruh dunia! Perlu diingatkan bahasa Jawa mempunyai keunikan tersendiri, misalnya saja untuk belajar bahasa Jawa 'satu paket' atau juga keseluruhan dari bahasa kasar/ngoko, bahasa sedang/madya hingga bahasa halus/kromo, sama saja belajar tiga bahasa!! Bayangkan belajar tiga bahasa, apa gak repot ya?! Itulah keistimewaan bahasa Jawa. Bersyukur! Berbagai keistimewaan bahasa Jawa juga terdapat di istilah-istilah yang sangat detail/spesifik pada suatu beda yang mengalami sebuah perubahan sedikit maupun perubahan besar. Misalnya saja untuk rangkaian nama dari sebuah padi/po

Secangkir Kopi Instan Vietnam: G7 CA PHE THU THIET

Kopi Instan Vietnam G7 3In1  Pulang dari kantor perwakilan VOV di Jakarta saya mendapatkan beberapa oleh-oleh istimewa dari Vietnam, salah satunya kopi instan asal Vietnam. Jenama kopi instan itu adalah G7 CA PHE THU THIET, milik perusahaan besar kopi Vietnam. Perusahaan kopi ini menyediakan berbagai produk kopi instan yang didagangkan ke beberapa negara dunia. G7 CA PHE THU THIET mempunyai beberapa jenis diantaranya: G7 2in1, G7 3in1, Pure Black, Cappuccino, Strong X2, Passiona dan White Coffee. Di Indonesia sendiri kopi Vietnam G7 3in1 masih dijual secara online melalui Shopie.Id, Bukalapak dan yang lainnya. Setiap toko online membandrol harga yang bermacam macam, berkisar dari Rp 70.000 sampai 150.000.  Cara Penyeduhan Cara penyeduhan seperti pada umumnya kopi instan lainnya dengan air panas baik 80°C atau 100°C atau bisa menggunakan air es sebagai hidangan kopi dingin. Siapkan cangkir kopi, sobek bagian atas kemasan, masukkan kopi, tuang air panas atau d

Mengenal Tanaman Kangkung Bandung (Kangkung Pagar)

Kangkung Bandung, sudah tahu tanaman ini? Menurut buku  biologi tanaman ini berasal dari Amerika Latin (Colombia, Costa Rica). Ciri tanaaman ini tumbuh tidak terlalu tinggi cuma sekitar satu meter sampai dua meter maksimal tumbuhnya. Kangkung Bandung tidak bisa dimakan layaknya kangkung rabut atau kangkung yang ditanam di atas air. Bentuk daun menyerupai kangkung yang bisa dimasak (bentuk hati) begitu juga dengan bentuk bunganya. Bunganya berbentuk terompet berwarna ungu muda terkadang juga ada yang berwarna putih. Batang Kangkung Bandung cukup kuat sehingga memerlukan tenaga cukup untuk memotongnya (tanpa alat).  Tanaman Kangkung Bandung Sebagai Patok Alami Pematang Sawah Fungsi dan manfaat Kangkung Bandung sendiri belum diketahui banyak, beberapa sumber mengatakan tanaman ini bisa dijadikan obat dan dijadikan kertas. Pada umumnya masyarakat desa menjadikan Kangkung Bandung sebagai tanaman untuk ciri (patok) batas antar pemantang sawah. Daya tumbuh tanaman ini cukup baik d